Kakak yang Posesif

2.9K 329 32
                                    

Sorry For Typo
22/05/21

Biasakan Vote & Comment

Waktu menunjukan pukul satu dini hari, Jungkook tidak bisa tidur dengan tenang sehingga ia memilih untuk mengerjakan tugas rumahan yg di berikan oleh para guru. Suasana rumah begitu sunyi karena hanya dua orang yg tinggal di sana, saat orangtua mereka pergi keluar negeri untuk berbisnis maka rumah tersebut terasa kian besar.

Jungkook mengambil segelas air dan cemilan yg tersedia di dalam kulkas, ia naik lagi ke lantai dua dimana kamarnya dan Jimin berada. Putra sulung keluarga Jeon itu membuka pintu kamar Jimin untuk melihat keadaan sang adik, kamar mereka bersebelahan dan tentu saja Jungkook tidak mengizinkan kamar Jimin terkunci.

Kunci kamar Jimin di simpan olehnya jadi jika terjadia apa-apa Jungkook bisa segera datang ke kamar sebelah tanpa perlu khawatir jika pintu kamar sang adik dalam keadaan terkunci. Semua itu ia lakukan untuk menjaga adik kecil yg sangat ia kasihi.

"Jimin..." Kamar tersebut sangat gelap.

"Jiminie... Salamat malam" Jungkook menaikan selimut tebal yg membalut tubuh Jimin hingga menutupi dada, tak lupa Jungkook juga melabuhkan sebuah ciuman kecil di pipi lembut milik sang adik.

"Mimpi indah" sisi manis ini hanya Jungkook yg tahu, ia secara diam-diam selalu memberikan perhatian lebih di balik sikap dinginnya tanpa perlu Jimin ketahui.

Setelah memeriksa keadaan Jimin, sang kakak kembali memasuki kamar pribadinya dan melanjutkan belajar mandiri. Sementara di kamar sebelah tampak seorang adik yg tersenyum senang setelah mendapatkan sebuah ciuman dari bibir kakaknya, Ya... Jimin belum tidur, ia hanya menutup mata dan betapa kagetnya Jimin saat sang kakak memasuki kamarnya dan berbisik lembut serta mengecup pipi tembemnya.

Pemuda itu menghidupkan kembali lampu kecil di dalam kamar untuk melanjutkan kegiatan membaca komik naruto kesukannya, Jimin tetaplah seorang remaja yg menggilai dunia komik, bahkan koleksinya sudah melebihi toko buku untuk semua serial komik Naruto, One Piece, Conan dan lain lain.

"Abang ternyata sayang sama adek" serunya lagi.

Mentari pagi sudah menyambut kebahagian Jimin hari ini, ia menutup alarm yg terus berbunyi untuk menyuruhnya segera bangkit dari tempat tidur dan bersiap untuk berangkat sekolah.

"Hooammmss" Jimin sudah menguap cukup sering semenjak ia menikmati sarapan pagi.

"Begadang lagi lu semalem?"

"Engga bang....."

"Apaan, gue cek kamar lu barusan banyak komik yg berantakan. Jangan sampai abang sita semua ya komiknya"

"Ampun bang!! tadi malem cuma baca dua buku doang, jangan di sita ya... Please!!"

"Buruan abisin sarapannya, mau berangkat bareng atau telat sendiri!"

"iya ini makan, astaga kayaknya yg tadi malem cuma mimpi doang deh!"

"Mimpi apaan?"

"Bukan urusan Abang, adek mau makan jangan berisik lagi!" putra bungsu keluarga Jeon itu tampak kesal dan mengambil kembali semua perkataannya tadi malam tentang Jungkook yg menyayanginya. Bagaikan mimpi di siang bolong jika benar Jungkook bisa bersikap lembut padanya.

[End] SIBLINGS (JIKOOK INCEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang