Pacar Marah Besar Pt. 2

2.3K 232 15
                                    

Sorry For Typo
13/07/21

Biasakan Vote & Comment

Kelopak matanya terbuka perlahan menerima rangsangan cahaya mentari di pagi hari, kepalanya terasa sangat berat hingga pusing di ikuti rasa mual di perut seakan mengacak-acak seluruh isi di dalam sana. Jimin mencoba bangkit dari tempat tidur bergegas lari ke kamar mandi, ia memuntahkan seluruh isi di perutnya hingga kosong.

Dia merasa sedikit lega telah mengeluarkan beban tersebut,  anak bungsu keluarga Jeon keluar dari kamar menuju ruang tengah dengan tenaga yg sangat lemas.

"Loh Mama sama Papa udah pulang?"

"Sayang udah bangun, sini sarapan dulu Mama udah buatin sup hangat"

"Selamat pagi, makasih makananya" Jimin bergabung di ruang makan.

"Gimana? ini minum biar puyengnya ilang" Nyonya rumah menyerahkan semangkuk sup kepada Jimin.

"Lagian kok bisa-bisanya kamu mabuk? biasanya juga gak pernah minum begituan dek" kali ini tuan Jeon yg menggerutu.

"Ya kan semalem ada pesta ultah fakultas Pa, adek juga gak tau bakal di kasih minum alkohol" Jimin merajuk.

"Yaudah makan aja gak usah ngomong lagi" Nyonya Jeon menghentikan pertengkaran dua orang di meja makan.

"Abang kemana?"

"Jungkook udah ke kampus, tadi pagi Mama sama Papa ketemu di gerbang depan. Abang bilang kalau kamu mabuk"

"Kok abang gak pamit sama adek?"

"Mungkin gak mau ganggu kamu tidur, itu abang beliin minuman pereda pengar abis makan kamu minum"

"Hmm... " Jimin terlihat bingung namun ia kembali pokus pada makanan yg terlihat begitu lezat.

Setelah sarapan pagi bersama orangtuanya Jimin kembali ke kemar untuk tidur, ia ada kelas di siang dan sore hari jadi masih ada sedikit waktu untuk tidur. Sebelum itu Jimin mengambil ponselnya dan memeriksa pesan ataupun telepon masuk, namun tak ada satupun pesan dari kekasihnya.

*Jeon Jimin

'Sayang udah di kampus ya?'
'Makasih minumannya'
'Semangat belajarnya ya'
'Sarapan juga jangan sampai engga'

Setelah mengirimkan pesan tersebut kepada sang kakak ia pun mulai menutup mata, Jimin tidur hingga 3 jam kedepan.

Alarm di ponsel Jimin berbunyi pada pukul satu siang, ia segera bersiap untuk berangkat ke kampus, anak bungsu keluarga Jeon itu secepatnya mandi, berpakaian lalu turun kebawah untuk makan siang yg sudah terlewatkan. Tak lupa ia juga berpamitan kepada kedua orangtua sebelum keluar dari rumah, pemuda itu menunggu bus di halte dekat rumah.

Sembari menunggu bus datang Jimin memeriksa kembali ponselnya, tidak ada balasan dari sang kekasih. Pesannya bahkan tidak di baca sama sekali.

*Jeon Jimin

'Sayang lagi apa?'
'Abang?'
'Cinta...'
'Hmm... Kok gak di bales sih pesan adek?'
'Sayaaang'

[End] SIBLINGS (JIKOOK INCEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang