2.two

206 14 8
                                    

Vroom... Vroom..

Suara motor R15 milik park sehun menyaring ke lingkungan parkir sekolah.

"Ck, sial. " Ocehan sama sehun lontarkan sembari melepas helm mahal milik nya.

"Baru datang? Gila, istirahat kau baru sampai." matanya memicing bagai rusa, ia sudah biasa disebut sang manusia rusa. Sahabat park sehun, xi Luhan.

"Semua salah jongin, ia meninggalkan ku." Sehun turun dari motornya, dengan ocehan nya yang masih berlanjut.

Tangan sehun mengait pada leher luhan, seperti biasa. "Kau bangun telat kan?"

"Bagaimana kau tau? " Luhan hanya tertawa kecil.

"Ur hands.. " Sadar akan tangan nya yg berpegangan, belum selesai bicara luhan  sudah mendapat signal bahwa sehun membicarakan tangan nya yang kecil.

"Fuck u, body shamming at afternoon."
Ntah refleks atau tidak, tangan Luhan langsung saja menyodorkan kepala sang lebih tinggi.

-butterfly's-

"Sahabat berasa memiliki, well played luhan haha." Senyum mengejek salah satu sahabat sehun juga, do kyungsoo.

"Kau ingin bertengkar?" B Sehun menyimpan bokong nya di bangku kosong ntah milik siapa.

"Aku titip satu tinjuan ya." Luhan duduk di samping sehun, itu hal lumrah bukan?

Dari tempat sehun berdiam, perempuan cukup cantik berjalan mendekat kearah sehun.

"Anu.. Sehun-ssi ?"

Kini pandangan sehun beralih menghadap seorang perempuan itu.

"Ada yang bisa aku bantu? "
Oh ayolah, sehun hanya ingin membantu teman sekelas nya.

"Kau mau menerima coklat ku?" Pipi perempuan itu memerah bulat, sangat lucu seperti tomat.

"Terimakasih."

Sehun kembali menghadap sahabat sahabat nya, rupanya perasaan sang perempuan disana tidak terima.

Perempuan itu kembali menjauh dari kumpulan sahabat sahabat sehun, "Sehun, bisakah kau berhenti menjadi lelaki populer? Itu membuat ku risih."

"Bilang saja kau cemburu? Kelihatan jelas luhan, tak usah menyangkal." Kikikan kecil berasal dari Huang zitao, sahabat kecil sehun dan kai.

"Kau bicara apa bangsat, Aku juga masih menyukai wanita. " Luhan sedang sedikit sensi saat ini, tak heran candaan tao ia masukan ke lubuk hati.

"Sehun, lihat lah sahabat bangsat kau." Luhan berdecak.

Sedangkan sehun? Hanya tertawa.

-butterfly's-

Sebuah rumah kecil berlantai 3,penuh dengan musik alangkah merdu. Lampu berwarna warni berkerlap kerlip, bau minuman minuman menyegakkan tajam kearah hidung.

Wanita wanita seksi yang tidak luput dari dosa, disini lah jongin berada.

Diskotik.

"Welcome back, tuan muda park." Tangannya merentang kala sang pemilik diskotik menyambut hangat pelanggan VVIP nya.

Kedua nya pun berpeluk kan hangat, "Apa kamar special ku masih sama, jennie?" Jongin memeluk pinggul jennie, tersenyum manis tanpa ada nya perasaan yg ikut serta dalam kedua insan itu.

"Tentu saja, tuan jongin." Menuntun sang pelanggan ke tempat yg biasa ia datangi, menaiki lantai hingga ke titik teratas, lantai 3.

"Silahkan... " Tangan nya sopan, menunjuk kamar yg sudah di hias sedemikian rupa.

"Aku akan masuk terlebih dahulu, jika ada apa apa aku akan segera memanggil mu jennie. " Kaki nya melangkah memasuki kamar special milik nya.

"Baik, tuan muda park." Kim jennie, pemilik diskotik berlogo kupu kupu.

Dirinya dudukadi pinggiran kasur berukuran medium, menikmati minuman berkadar alkohol.

Menunggu seorang teman nya yg sudah berjanji akan menemui nya di diskotik milik kim jennie itu, Entah sejak kapan jam menunjuk kan bahwa sudah 3 jam jongin menunggu, teman nya belum juga datang.

Rasa kesal mulai menggerogoti park jongin itu.

"Sial, awas kau bangsat." Waktu milik nya benar benar terkuras habis tanpa makna saat ini, beranjak pergi dari kamar special nya, dan menuju tempat kuasa nya saat ini.
















TBC.

butterfly's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang