Jongin bertabrakan dengan angin sedari tadi, mengebut melalui sirkus jalan khusus pembalap.
Tentu. dengan sang pesaing nya di pinggir, Jung jaehyun.
"APA YANG KAU PIKIRKAN PARK?" jaehyun berteriak kala suara dengung motor lebih besar dari suara nya.
"HAH?!" Sungguh, telinga jaehyun tak bisa mendengar suara jongin.
Padahal, jongin berkelut sendiri dengan pikiran nya. Ia sama sekali tak menjawab ataupun mendengar suara anak jung.
Pikiran jongin menjadi jadi, negatif dan amarah mengusai jongin. Motor ia gas lebih cepat dari sebelum nya, tak mengindahkan efek dari kecepatan yang ia buat.
Jaehyun berusaha mengesaingi jongin, namun kecepatan jongin di luar nalar. Jaehyun semakin kesal, apa yang dipikirkan jongin hingga membuat nya menjadi gila seperti sekarang?
Mereka lupa, jalan itu, tempat mereka berkendara. Belum sempat selesai di cor dari hari kemarin.
BRUAK!
Motor jongin, tepat nya ban depan menyenggol besi di hadapan nya. Ia tak melihat adanya sang benda, kepala nya berkecamuk memikirkan masalah.
Jongin serta motornya terpental sejauh 5 meter dari pembuat kecelakaan ini, besi.
Jaehyun segera menyusul jongin, lalu turun dari motor ninja nya. Rasa panik menyertai anak jung, sang pesaing nya jatuh pingsan dengan pendarahan parah di bagian kening.
Tangan jaehyun menepuk pelan pipi jongin, "park.. Bangun, Park! jongin sialan bangun kubilang!"
Jaehyun tak putus asa, ia lantas menelepon kim jennie. Memintanya datang kesini disertai ambulan, reaksi jennie pun histeris saat dapat kabar dari jaehyun.
Cukup lama jennie datang, ia lupa menghubungi petinggi keluarga park. Yakni, park chanyeol park baekhyun.
"TUAN !" Selepas nya jennie di TKP, ia langsung berlari kearah siluet jongin yang pingsan mutlak.
Ringisan suara tangis jennie mengaung keras, "bangsat, aku bahkan tak sempat mengatakan nya kai.. " Air mata nya tak berhenti keluar.
Jongin dibawa ambulan khusus pemerintah menuju rumah sakit milik keluarga park, disusuli jaehyun yang membonceng jennie di belakang ambulan.
Lampu mobil ambulan menyerlap nyerlip menerangi jalan sepi, setelah 15 menit berkendara mobil itu berhasil sampai di rumah sakit.
Lekas para dokter juga perawat membawa kasur beroda dengan cepat, meletakkan jongin di kasur tersebut dan membawa kembali ke dalam rumah sakit.
Kening jaehyun urut pelan, pusing rasanya mengingat ini semua.
"Kau sudah menghubungi keluarga park?" Jennie yang sedari tadi melamun, langsung tersentak mendengar suara jaehyun.
Jennie segera mengambil handphone dari kantung nya, "aku lupa."
"Sudah kuduga bangsat, bagaimana bisa kau jadi sekertaris park?"
"Aku lupa."
"Telepon mereka sekarang, kim."
"Aku sedang melakukan nya."
Handphone jennie menelepon tuan chanyeol, namun naas telepon itu tak dijawab oleh pemilik nama tertera.
Tut... Tut.. Tut
Tas yang jennie bawa ia lempar sembarang, "ARGH BANGSAT!"
Frustasi sekali jennie saat ini, hingga ia ingat. Jongin memiliki adik, park sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
butterfly's
Fanfiction"Biarkan aku menyayangi kalian dengan caraku." "caramu menyakiti kami." keluarga? cinta? bahagia? itu jauh dari kenyataan kehidupan anak keluarga park, apalagi kata sempurna. Cast : - oh sehun - kim jongin - park chanyeol - byun baekhyun Cast bertam...