"Jongin, pergi dan periksa lah adik mu." Chanyeol sungguh frustasi, perihal anak bungsu nya mendekam diri nya sendiri di kamar selama 2 hari penuh ini.
"Aku memang mau memeriksa keadaan nya ayah," Jongin menerima perintah chanyeol dan langsung menuju lantai 2 dimana kamar sehun berada.
Pintu kayu terketuk, memunculkan siluet pemilik ruangan itu.
"Kau butuh apa?" Kepala sehun keluar mengintip siapa pelaku pengetuk pintu kamar nya.
"Hei sialan keluarkan juga badan mu, ku kira kau kuyang sialan!" Jongin kaget bukan main, siapa yang tak kaget jika hanya kepala yang di suguhi untuk berbincang.
"Oh, jongin, masuk lah." Sehun mempersilahkan kakak nya masuk.
"Panggil aku Hyung, bocah." Jongin menapak di kawasan milik bocah park, sungguh apa ini sebuah kamar apa kapal pecah?
"Hei sehun jika kau stres maka refresing lah sialan." Mulut Jongin ternganga melihat kamar adik nya ini.
"Maksud mu?"
"Untuk apa kau melampias kan stres mu di kamar ini, lihat, kamar pangeran sudah hilang sekarang hanya ada kapal pecah." Jongin menjawab dengan sangat rinci.
"Biarkan saja, untuk apa kau kemari?"
"Kau tak sekolah kemarin, ayah pasti marah." Jongin duduk di meja belajar sehun, ia sangat santai bahkan diri nya sembari menyicip cemilan sehun.
"Dia tak peduli pada ku, dia hanya peduli pada nilai kan, biar aku suap guru ku nnt." Sehun menatap malas kakak sulung nya, ia sangat kesal cemilan milik nya diambil sesuka hati begitu.
"Jadi keluar lah kau Jongin sialan." Usir sehun.
"Perbaiki kamar mu park sehun."
"Hm pasti, jadi sekarang keluar lah."
"Yasudah, aku keluar kau jangan macam macam." Pintu kayu sudah dibuka oleh Jongin namun langkah nya terhenti saat sehun memanggil nya.
"Hyung, apa aku boleh mengeluh kesah kan cerita ku pada mu?" Sehun menatap Jongin dengan rasa takut, itu benar benar tatapan yang belum pernah Jongin lihat.
"Kau kenapa sialan?" Khawatir, itu yang sedang Jongin rasa kan sekarang.
Sehun hanya terdiam, lalu ia membuka baju nya saat itu juga dan lihat lah bagaimana kondisi muka Jongin sekarang, panik kaget resah bercampur semua.
"Siapa yang melakukan ini padamu, park sehun?! " Sial, chanyeol melihat kondisi sehun.
"A-ayah!" Sehun panik bukan main, ia takut terkena omelan nya ini sekarang.
Bagaimana bisa chanyeol muncul?Jongin lupa menutup pintu kamar sehun saat dirinya hendak keluar.
"Sehun,kau harus ke rumah sakit sekarang! Jebal " Kepanikan Jongin masih kalah dengan panik yang dirasakan sehun.
"Kau tak pernah cerita pada ayah mu sendiri? lalu untuk apa aku selalu ada di sisi mu sehun?" Park chanyeol, ayah dari dua bocah park itu marah.
Sehun kesal, kesal, kesal, dan hanya kesal yang ia rasakan.
"ITU KARNA BAHU MU TERLALU SULIT UNTUK KU GAPAI AYAH!"
Jantung sehun memompa tak karuan, ia juga marah, selama ini ayah yang ia damba kan hanya berwajah datar tiba tiba meng khawatir kan dan menyalahkan nya?
"Kemana saja kau selama ini hah?" Safir sehun lolos melepaskan sebutir air mata.
"Kau kan hanya butuh nilai ku untuk jadi pewaris mu, jangan tiba tiba bersikap begini aku jadi tidak bisa membenci mu." Sehun menangis tanpa suara, leher nya terasa di cekik perih.
"Kau membunuh ku secara perlahan,ayah." Isak sehun.
"Apa yang terjadi?" Lengkap sudah sekarang keluarga park ini, baekhyun datang.
-BUTTERFLY'S-
Saat ini kantin sekolah sedang ramai, hampir semua siswa siswi berkumpul disini tak terkecuali sahabat sahabat bocah park.
"Ini hari kedua sehun tak masuk kan?" Kyungsoo yang pertama kali membuka suara.
"Kakak nya juga." Luhan menambahkan.
"Dia kan memang jarang masuk.. " Kyungsoo berdecak.
"Kau seperti tau sekali tentang park jongin, jangan jangan kau menyimpan hati pada dia ya kyungsoo?" Tao tersungging manis mengejek sahabat bermata bulat itu.
"APA? YA! apa apaan itu!" Kyungsoo sebal sekali.
Dugh!
"Yaish.. Untuk apa kau di tengah jalan sialan!" Luhan bertumbrukan dengan seorang anak lelaki seperti nya sepantaran dengan nya.
"Ah.. Ma-maaf!" Lelaki itu berlari menjauh dari kerumunan setempat, Luhan tao dan kyungsoo hanya bisa terlamun melihat tingkah aneh itu.
Sampai kyungsoo sadar, bahwa sekarang mereka bertiga menjadi sorotan kantin ini.
"Apa lihat lihat brengsek?"
"Lelaki itu.. Berkata bahwa dia adik nya sehun." Seorang siswi buka suara, itu heejin si anak cupu kelas 11.
"HAH?"
"Mana mungkin, sehun hanya 2 bersaudara!" Luhan meng klarifikasi namun hal itu tidak didengar justru anak kantin ini malah saling berbisik satu sama lain.
"Bajingan mana yang berani bilang diri nya dari keluarga park?" Siswa lain maju dari kerumunan, jung jaehyun pelaku kecelakaan tempo hari yg dialami park jongin.
"Itu.. Anak baru kelas 12." Heejin menjawab.
"Aku adalah pesaing park Jongin aku tau keluarga park dari kalian semua." Jaehyun bangga dengan hal itu,ia juga kesal siapa yang berani mengaku jadi saudara pesaing nya ini.
"Ha~h? Tau dari kami semua? Hey sini jabat tangan dengan suhu mu, aku sahabat dekat park sehun aku lebih tau keluarga park dari kalian semua." Luhan menyodorkan tangan nya pada anak marga jung.
"Apa, Kau mau adu mekanik?" Jaehyun tak terima.
"Ayo sialan." Ah mereka berdua malah bertengkar.
TBC
Maaf ya sudah lama tidak up🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
butterfly's
Fanfiction"Biarkan aku menyayangi kalian dengan caraku." "caramu menyakiti kami." keluarga? cinta? bahagia? itu jauh dari kenyataan kehidupan anak keluarga park, apalagi kata sempurna. Cast : - oh sehun - kim jongin - park chanyeol - byun baekhyun Cast bertam...