13

8 3 0
                                    


Malamnya kali ini akan mengadakan sebuah acara Ulang Tahun Pesantren atau bisa di sebut juga Millad Pesantren yang ke 15 tahun di pesantren Ar-Rahman ini, tujuannya ingin mempererat tali silaturahmi antar sesama santri begitupun penghuni pesantren, tidak cuma penghuni pesantren, mereka juga mengundang kerabat kerabat keluarga ndalem yang berada di luar kota begitupun dalam kota

Semua penitia yang akan mengisi acara sedang menyiapkan apa saja yang akan di tampilkan pada acara nanti malam, terrmasuk Isma yang ikut andil dalam acara kali ini, karna dia selalu aktif dalam hal yang menyangkut nama 'acara'

Seluruh penguhuni pesantren sibuk untuk menyambut acara kali ini, katanya ada tamu special yang akan datang?

"Keluarga yang dari Blitar di undang juga ya bi?" Tanya Syifa pada ki'ai Zidan yang tengah duduk bersantai di teras depan rumah, melihat aktivitas para santri yang sibuk menyiapkan acara buat nanti malam

"Iya, semua kerabat dan teman teman abi, di undang semua." Tuturnya tanpa melihat Syifa, tatapannya hanya tertuju pada para santri putra maupun putri yang sibuk dengan kegiatannya masing masing

Syifa mengangguk mendapat jawaban dari abinya, ia sedang menikmati pisang goreng buatan uminya dengan segelas teh hangat sambil para santri yang sedang mendekor panggung ada juga yang hanya menyuruh nyuruh mungkin ketuanya dan ada juga yang bersantai santai di pinggir asrama

"Arysa kemana?" Tanya ki'ai Zidan menoleh pada Syifa

"Gak tau bi."

"Bi, kapan mau jemput abang?" Lanjut Syifa

"Tadi abangmu telepon abi, katanya udah nyampe bandara, pas abi bilang mau di jemput, eh dia nya nolak, katanya mau kerumah temennya dulu." Jelas Ki'ai Zidan

"Oh gitu, gak sabar banget pengen ketemu abang!" Pekik Syifa membuat ki'ai zidan gemas dan mencubit pipi syifa, alhasil Syifa mengerucutkan bibirnya

"Abi ih sakit." Keluhnya sambil memegang pipinya

"Kamu iniloh, kaya anak kecil." Kekeh ki'ai Zidan

"Ish abi mah." Cicit Syifa

"Sudah ah, abi ke dalam dulu." Pamitnya dan di angguki Syifa yang masih mengerucutkan bibirnya

***

Rere manatap malas Rahma yang sedang membetulkan letak jilbabnya yang tidak rapi rapi, niatnya kali ini mereka ingin menyemangati Isma yang sedang bergulat dengan pekerjaan pekerjaan yang terbilang cukup rumit

Rahma sesekali membenarkan letak jilbabnya yang miring dan meniup ujung jilbab nya yang susah di bentuk, memang ya letak ke pedean perempuan ada pada letak jilbab

"Ma, buruan dong, keburu beres nanti acara dekar dekor nya." Dumel Rere jengah melihat Rahma yang terus menghadap cermin

"Iya bentar, ini juga nih kerudung ko egois si, gak mau ngalah apa." Ucap Rahma sambil meniup ujung jilbab yang tidak membentuk itu

"Pake yang instan aja kali ma, nih kaya aku." Ucap Rere sambil memperlihatkan kerudungnya

"Nggak ah, gak suka." Balasnya membuat Rere memutar bola mata malas

"Dari pada ribet sih ma."

Pendengaran Rere tidak sengaja mendengar keributan dari luar kamar asrama, dan itu membuat Rere sedikit kepo dan juga risih, pasalnya teriakan itu mampu memecahkan gendang telinganya sekarang juga

"EH! ITU ADA GUS IRSYAD PULANG DARI MESIR!" Teriak salah satu santri wati dari luar kamar asrama, terdengar bising

Sontak Rere yang mendengarpun merasa aneh "Gus Irsyad, siapa?" Gumamnya membuat Rahma menoleh

Berawal Dari PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang