5

13 2 0
                                    

Rere berjalan dengan perempuan berniqab itu, di sepanjang jalan wanita itu bertanya tentangnya dan Rere menjawab dengan se adanya, Rere menjadi pusat perhatian karna baru kali ini ada santri yang berjalan beriringan dengan Perempuan berniqab itu, para santri yang melihat keberadaan wanita berniqab itu lantas menundukan kepalanya, sebagai rasa hormat kepada sang guru lantas membuat Rere semakin bingung

"Kenapa pada nunduk si?" Gumam Rere dalam hati sambil melirik beberapa santri yang berada di sekitarnya

Wanita berniqab itu tampak tersenyum dari matanya yang menyipit melihat beberapa santri yang menyaliminya dengan rasa hormat, Rere hanya diam sambil menatap mereka bingung, sepenting itukah? Pikirnya

Rere dan wanita berniqab itu sudah sampai di sebuah kamae asrama yang lumayan luas dan juga bertingkat dapat menampung beberapa santri untuk tinggal di dalamnya, kamar asrama Rere berada di lantai tiga, alhasil ia harus menaiki tangga untuk sampai di sana

Wanita berniqab itu menyentuh pundak Rere yang sedang memperhatikan ruangan yang akan di tinggalinya

"Eh-h iya bu?" Rere melihat ke arah wanita berniqab itu sambil tersenyum kikuk

"Ini asrama kamu, semoga kamu betah ya." Ucapnya sambil tersenyum, terlihat dari matanya yang menyipit

Beberapa santri keluar terburu buru dan segara menyalimi Ibu nyai sebutan untuk para santri pada dirinya, yang berada di ambang pintu dengan ramah, Ya nama wanita itu adalah aminah

"Isma kemana?" Tanya Aminah pada beberapa santri

"Ah tadi ukhti isma keluar sebentar bu." Balas salah satu santri

"Yowes, kamu masuk nggih ke ndalem" Ucap Aminah melihat ke arah Rere yang hanya diam

"Bantuin nak Rere yah, dia santri baru disini." Lanjut Bu nyai yang di angguki semuanya

"I-ya bu." Ucap Rere sambil tersenyum kikuk

"Kalian ajak dia ya ke dalem, santri baru." Ucap aminah

"Yowes ibu pergi ya." Sambung aminah pada beberapa santri yang berada di ambang pintu bersama Rere

"Nggih bu, hati hati." Ucap semua santri yang berada di sana

Sekarang semua santri itu melihat ke arah Rere yang hanya diam menunduk, sambil memegang sebuah koper yang berada di tangannya, badannya terasa panas dingin, dan tangannya pun sedikit gemetar, mungkun dia gugup

"Ayok masuk, udah di siapin ko lemari sama tempat tidurnya." Ucap salah satu santri sambil menarik tangan Rere untuk masuk ke dalam, diikuti santri santri lainnya

Rere menelisik ke semua arah penjuru asrama nya dan berhenti di salah satu lemari kayu dan sebuah kasur ranjang yang cukup untuk tidur sendiri, berbeda dengan yang ia punya di rumah dulu

"Jadi, gue bakalan tidur disini?" Monolognya dalam hati

"Ini lemari mu, kamu bisa taruh buku bukumu dan juga pakaianmu ya." Ucap santri tadi sambil tersenyum manis

"Dan ini kasurmu, memang sih kecil, tapi bisa buat nyaman ko." Lanjutnya lagi

"I-ya maksih." Bala Rere sambil tersenyum tipis

"Mau aku bantuin?" Tawar seorang santri yang tiba tiba datang

"Eh Isma, tad di cariin sama bu nyai, dari mana aja" Tanya santri yang bernama Rahma, terlihat dari name tag pesantren yang ia kenakan

"Aku tadi ada urusan." Jawab isma dan melirik ke arah Rere yang diam menatapnya

"Eh kita belum kenalan nih." Ucap santri tadi

Berawal Dari PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang