10

25 2 0
                                    

Setelah menyelesaikan kegiatan Sholat berjaamah para santri dengan cepat segera kembali ke asramanya masing masing untuk menyimpan kembali alat Sholat, Rere berlari kecil untuk masuk ke dalam kamar asrama nya, tetapi tatapannya justru ter alihkan pada Syifa yang sedang duduk berdiam di pendopo pesantren

"Assalamuallaikum."ucap Rere berdiri di depan Syifa yang terdiam

Syifa tidak membalas salamnya, justru hanya diam menatap ke bawah, Rere mengibaskan tangannya di depan wajah Syifa, sambil mengulang kembali ucapan salam yang tadi sempat tidak terjawab

"Assalamuallaikum." Ucapnya membuat Syifa mendongak

"Ee-h Waalaikum salam." Balasnya sembari memberi senyum manisnya

"Silahkan duduk ka." Lanjutnya membuat Rere mengangguk

Rere duduk di sebelah Syifa sambil menatapnya lekat "Kamu udah Sholat?" Tanyanya membuat Syifa kembalu menoleh ke arah Rere

Syifa menggeleng "Lagi halangan he." Ucapnya membuat Rere kembali mengangguk

Keheningan beberapa detik menerpa mereka, ntah apa yang membuat Rere untuk menemui Syifa yang diam disini, awalnya niat itu ia urungkan, namun ntah angin dari mana dengan sendirinya Rere menemui Syifa

"Kamu ngapain disini?" Tanya Rere

"Ngadem aja sih ka, gerah banget kalo di dalam rumah." Balasnya

Memang benar cuaca kali ini terasa begitu panas, terik matahari yang sudah mencapai puncak membuat hawa panas yang begitu menyengat, tidak seperti biasanya, namun sesekali semilar angin selalu menerpa wilayah pesantren, termasuk wilayah pendopo pesantren yang terbuka

"Ka." Panggilnya membuat Rere menengok

"Iya?" Ucapnya sambil mengangkat sebelah alisnya

"Kaka pernah gak ngelakuin hal yang membuat kaka menyesal?" Tanyanya sedikit menohok ke dalam hati Rere

Rere sedikit gugup dengan pertanyaan yang sempat di lontarkan syifa, namun mau tidak mau ia harus menjawabnya karna itu sebuah pertanyaan

Rere membuang nafasnya pelan dan tersenyum "Pernak ko." Jawabnya singkat

"Tapi, kamu pasti ingat kan bahwa manusia adalah tempat dimana letaknya salah? Begitupun juga dengan aku."

"Aku pernah ko ngelakuin hal yang gak mau di lakuin waktu sekarang." Lanjutnya

"Apa itu ka?" Tanya Syifa

"Apapun masalahnya, kalo kita bisa merubah apa yang sudah di rencanakan dengan modal bismillah dan juga niat, semua pasti terwujud sesuai keinginan kita." Ucap Rere membuat Syifa tersenyum

Ntah apa yang di rasakan Rere sekarang, namun hatinya terasa begitu lega

"Makasih ya ka, kata kata kaka bisa buat aku bangkit lagi." Ucap Syifa yang refleks langsung memeluk tubuh Rere

Rere tidak tahu masalah apa yanh sedang Syifa alami dan ia pun tidak berhak menanyakan apa masalanya, karna itu bersipat privat atau pribadi

Rere melepaskan pelukannya "jangan murung lagi oke?" Ucapnya

Syifa mengangguk semangat "oke ka!"

***

Sesudah kepulangan Syifa Rere memutuskan untuk pergi ke tujuan awalnya yaitu pergi ke kamar asramannya untuk menyimpan alat sholat yang tadi sempat tertunda, Rere manaiki tangga satu persatu dengan sedikit hati hati pasalnya ia menggunakan Rok panjang, dan ia belum terbiasa dengan pakaiannya saat ini, namun ia akan terus berusaha apapun rintangan demi rintangan menghantamnya nanti

Berawal Dari PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang