7

12 2 0
                                    


Suasana yang masih gelap dan bulan pun masih menampakan dirinya di atas sana, hawa yang kian dingin tatkala Rere menyentuh air untuk wudhu dan menunaikan sholat subuh dengan santri santri lainnya

Rere melihat ke sampingnya, seorang santri yang juga sama dengannya sedang berwudhu, Rere memperhatikannya dengan telaten sambil mengingat do'a do'a apa saja yang harus di bacanya ketika wudhu, kemarin malam Rere dan Isma tidur sangat larut karna permintaan Rere untuk mengajarkannya do'a do'a sholat dan wudhu secara benar, takutnya Rere membacanya salah dan sholat pun jadi tidak sah

Meskipun Rere menahan kantuk yang masih melanda namun niatnya untuk berubah cukup kuat, Rere memperhatikan santri itu sampai wudhu nya selesai di laksanakan, Rere membuang nafasnya pelan dan langsung berwudhu dengan niat yang sudah di ajarkan Isma

Setelah selesai berwudu, Rere melihat sekelilingnya mencari keberadaan seseorang, Terdengar suara lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibaca lewat pengeras suara dari mesjid, Rere terdiam sejenak, ayat demi ayat yang dibacakan sangat menyentuh hati Rere membuatnya merasa tenang sekaligus tentram, sampai seseorang menepuk pundaknya membuat sang empu terkejut

"Kenapa diem? Ayok kemesjid bentar lagi Sholat subuh." Isma berucap membuat Rere mengangguk dan langsung memakai mukenanya yang tadi dititipkan pada Isma secara bergantian, Mukena berwarna putih bersih dengan corak bunga yang di siapkan mamanya waktu itu, ah jadi inget sama mama

Rere dan Isma berjalan beriringan dan di selang santri santri lainnya yang berjalan satu arah dengannya, tiba tiba Rere mengingat satu sahabatnya yang baru baru ini sedang di landa kegalauan, alias putus cinta

"Eh iya is, Rahma mana ya?" Tanya Rere membuat Isma menoleh ke arah Rere

"Udah di mesjid kayaknya." Isma bercuap membuat Rere mengangguk

"Sejak kapan, ko aku gak liat?" Tanya Rere lagi

"Tadi pagi banget, sekitar jam tiga an lah mungkin.' Ucap Isma membuat Rere sedikit bingung

"Ngapain?" Tanyanya lagi

"Kayaknya sekalian Sholat tahajud." Ucapan Isma membuat Rere mengernyitkan dahinya bingung, Tahajud?

"Ko kamu gak bangunin aku sih is, kamu sholat tahajud juga?" Tanya Rere

"Lah, kamu mau Sholat tahajud juga?" Tanya Isma setelah sampai di depan pekarangan mesjid

Rere mangangguk kuat "Iya lah Is, nanti kalo nggak kan dosa." Ucap Rere membuat Isma terkekeh

"Rere, Sholat tahajud itu Sholat Sunnah, boleh di kerjakan boleh juga tidak." Ucap Isma membuat Rere sedikit bingung

"Memangnya ada ya Is?" Tanya Rere polos, pasalnya ia hanya tau Sholat wajib saja, dulu memang ia pernah belajat agama namaun tidak lama karna pergaulan yang semakin hari semakin bebas, dan Rere pun hanya ingat beberapa bacaan dan niat niat Sholat Fardu

"Ya ada lah Re, nanti kita bahas lagi ya, kita Sholat subuh dulu nanti gak kebagian tempat, yuk." Ajak Isma menarik tangan Rere untuk masuk kedalam mesjid

***

Setelah melaksanakan sholat subuh secara berjamaah yang diimami ki'ai Zidan, semua santri putri dan putra dipisahkan oleh sebuah pembatas yang terbuat dari kain berwarna hijau, semuanya, santri putri dan putra akan mendengarkan ceramah yang di sebut kuliah subuh, yang akan di sampaikan langsung oleh ki'ai Zidan

Rere Isma dan juga Rahma duduk di barisan saff paling tengah, di apit oleh santri santri lainnya

Ki'ai Zidan berdiri dan berjalan ke arah sebuah mimbar yang sudah tersedia disana, menggunakan pengeras suara supaya suaranya terdengar sampai saf belakang dan lebih jelas

Berawal Dari PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang