Seminggu berlalu begitu cepat, semalam rasanya kota yang besar ini masih terguyur putihnya salju. Terlapisi hawa dingin yang suci. Kini suhunya mulai menaik, tepatnya naik turun. Kecepatan angin bertambah, terkadang dinginnya menjadi mencekam, namun jam-jam pagi dimana murid-murid sekolah berangkat sangatlah hangat dengan adanya matahari bersinar mengayomi dan menghangatkan.
Semakin hangat, semakin dekat mereka dengan ujian. Ujian sekolah, maupun ujian masuk universitas. Tanjiro semakin giat belajar, ia telah menemukan kemana ia mau melanjutkan studi tingkat lanjutannya. Kebetulan, ia dan Zenitsu ingin masuk ke jurusan dan universitas yang sama, makanya sejak seminggu yang lalu mereka sering belajar bersama di perpustakaan sekolah.
"Haaah... Aku bosan"
Tanjiro mengangkat kepalanya dari buku bank soal di depannya dan melihat Zenitsu bersandar dalam ke kursi. Ia tertawa lalu menaruh pensil mekaniknya kembali ke meja.
"Mau jalan-jalan sebentar? Sakura di jembatan kota sudah bermekaran lho"
Zenitsu memandangnya dan bermuka masam.
"Pacar, Tanjiro! Pacar!"
Jarinya berdenting ke meja kayu berlapis pernis bening. Mengetuk-ngetuknya dengan keras.
"Aku sudah mau jadi mahasiswa tapi mana pacarku?!"
Tanjiro menghela napas, pembicaraan ini lagi.
"Bukannya kau bilang padaku kau suka Nezuko? Kenapa tidak-"
"AAAH! MASA KAKAKNYA BEGITU??? NEZUKO ADIKMU LHO, KOK SANTAI SEKALI??"
Tanjiro memandang ke atas, memperhatikan lantai dua dari meja kantin yang sedang mereka duduki. Lalu menunduk, mengistirahatkan kepalanya di atas silangan lengannya di meja.
"Hmmm, Tapi Nezuko 'kan sudah besar? Lagipula aku percaya 'kok padamu, Zenitsu. Kita sudah berteman sejak SMP, masa aku tidak mempercayaimu?"
Zenitsu menggeleng tidak percaya. Namun akhir-akhir ini juga Tanjiro terasa aneh. Tidak seperti biasanya. Pada umumnya seorang kakak laki-laki akan sangat protektif kepada adik-adik perempuannya, seperti biasa, Tanjiro pun demikian.
Namun akhir-akhir ini rasanya terasa berbeda. Cara nada dan cara berbicara Tanjiro juga cukup berbeda dari yang Zenitsu kenal baik. Seperti ada sesuatu yang terjadi pada sahabatnya ini.
Mungkin ia bertengkar? Dengan siapa? Mungkin Nezuko? Ah tapi tadi pagi pun mereka masih berangkat ke sekolah bersama, malah Nezuko masih menggelayot sebelah kakak laki-lakinya. Mungkin bertengkar dengan Inosuke? Belakangan ini Inosuke memang tidak ikut nongkrong dengan mereka berdua, Inosuke malah sering pergi bersama Kanao dan Aoi. Entah mengapa.
Tapi rasanya tidak mungkin juga kalau asal muasal masalahnya berasal dari teman-teman Tanjiro di kelas, karena selama ini semuanya selalu mempunyai pertemanan yang dekat dengan bocah beranting hanafuda ini.
Jangan-jangan...
"Tanjiro.."
Suara Zenitsu terdangar kecil, namun tegas. Seperti tiba-tiba tersambet sesuatu. Auranya berubah menjadi serius.
"Kau punya pacar?"
Tanjiro terdiam. Sedikit bergidik dengan aroma yang Zenitsu keluarkan dari sekelilingnya. Seakan terlihat percikan listrik imajiner dari samping kanan kirinya. Rasanya cukup mencekam dan mencekik, namun Tanjiro lebih tercekik dengan pertannyaan yang sahabatnya utarkan.
Kau punya pacar?
Tanjiro- Tanjiro tiba-tiba mangap seperti ikan, mukanya memerah mirip kepiting rebus yang baru keluar dari kuali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsukihiko Sensei ❤️ My Bread! [ MuzanxTanjiro ] Modern AU
FanficTanjiro selalu datang ke bakery keluarganya untuk mengisi shift siang dan malam. Sudah menjadi rutinitasnya membuat roti, berbagai jenis kue hingga pastry. Walaupun masih duduk di bangku kelas 12, Tanjiro senang dengan keadaannya. Pelanggan di toko...