Takdir Dua Gadis

8 4 0
                                    

Saat Takazoku memasuki kamar adiknya kertas bertebaran di mana-mana. Sedangkan pemilik kamar sedang uring-uringan membaca salah satu lembaran kertas itu.

" Astaga apa yang kau lakukan hingga berantakan begini Yurin? " Serunya kaget.

" Moo kenapa Takanii seenaknya masuk tanpa mengetuk pintu. " Gerutunya seketika memungut sembarangan dokumen tadi.

" Memang apa yang kau baca? " Seketika Yurin merebut lembaran itu dari kakaknya.

" Bukan apa-apa" Serunya kesal " Lagi pula kenapa Takanii kemari? "

Gadis itu merapikan kumpulan dokumen tadi sambil memungugi kakak laki-laki nya. Meskipun ingin dia mengandalkan Takazuko seperti biasanya namun masalah Clyer adalah rahasia pemerintah.

" Hei jangan berwajah masam seperti itu. Baiklah akan ku traktir nonton " Seru Takazuko mencubit gemas pipi adiknya.

" Takanii " Rengeknya

" Kau tambah bulat saja "

" Apa? Aku tambah bulat " Seketika dia mencari cermin memastikannya

Seketika Takazuko pergi sambil mengacak-acak rambut kuning pastel Yurin. Walaupun saudara namun perlakuan Takazuko sudah seperti pacar Yurin. Mungkin karena dia terlalu menyayangi si kuning pastel heboh itu.

Sekarang Yurin sedang bimbang memilih salah satu dari dua film yang akan mereka tonton nanti. Gadis itu menatap serius kedua film yang menarik perhatian nya.

" Jadi mau nonton yang mana? " Tanya Takazuko

" Tunggu sebentar Takanii aku sedang serius memikirkan nya saat ini " Serunya

" Beritahu aku jika kau selesai memilih ya pendek " Seru mahasiswa surai coklat itu mengacak-acak rambut adiknya.

" Moo Takanii- "

Takazuko hanya Tertawa melihat adik nya nan manja itu merajuk. Dia tak sadar baru saja berpapasan seseorang yang akan renggut gadis mungil itu darinya.

" Dasar Yurin" Gumamnya pergi ke toilet

Setelah kembali dari toilet. Pemuda itu seketika memeluk gadis kuning pastel itu dari belakang.

" Apa kau sudah memutuskan kita akan menonton film apa Yurin " Serunya memeluk leher adiknya.

" Sakit Onni-san " Seru gadis itu

Seketika senyum Takazuko lenyap saat menyadari hal yang janggal dari adiknya. seketika pemuda itu menyeret gadis manis itu menepi. Mendesaknya di tembok dan tak lupa tatapan tajam andalannya.

" Siapa kau "

" A-aku Yurin. Apa yang kau bicarakan Onni-san " Serunya malu

" Sekali lagi aku tanya SIAPA KAU? DIMANA YURIN? " Kesabarannya mulai menipis.

" Aku Yurin Onni-san " Serunya tersenyum sambil mengusap wajah tampan Takazuko.

Seketika Pemuda itu menepis kasar tangannya. Takazuko pun meninggalkan nya begitu saja walaupun beberapa orang sempat memperhatikan mereka tadi.

" Terkutuk kalian Clyer sialan "

******

Sedangkan si kuning pastel heboh itu tersadar dan mendapati dirinya terikat serta di keliling tampang kriminal lagi. Dia menghela nafas panjang berusaha untuk tenang walaupun percuma.

" Lagi? Yang benar saja sebegitu siapkan nasibku ini? " Pikirnya kesal.

" Selamat siang Yurin Miharu-san " Seru sesosok laki-laki bertudung coklat

Spontan pupil Yurin membulat karena nya. Tentu saja dia bertambah panik. Penculiknya tahu siapa dia sedangkan dia tidak tahu siapa yang sedang menculiknya sekarang.

" Siapa kau? Bagaimana kau tahu namaku " Seru Yurin panik.

" Siapa aku? Hanya Aqua Clyer biasa " Gumamnya membuka tudung coklat itu.

Terlihat wajah tampan laki-laki Eropa bersurai coklat pendek. Dengan kulit putih kemerahan nan khas.

" Sebentar lagi kau akan hidup kembali. Pujaan hatiku " Serunya menatap sebuah foto

Foto seorang gadis yang benar-benar mirip dengan Yurin. Semuanya sama persis seolah kembar identik. Kecuali warna mata kuning lemon itu.

" Hidup kembali apa yang kau bicarakan bagaimana bisa orang mati hidup kembali? " Seru Yurin membuat laki-laki itu kesal.

Dia menoleh dengan tatap mata tajam. Seketika dia mencengkram dagu Yurin hingga berbekas.

" Kau beruntung wajahmu mirip dengan nya " Seru Laki-laki itu melepaskan ikatan tali itu.

Laki-laki Eropa itu menyuruh salah seorang bawahannya membawa kedua gadis itu ke ruangan lain.

" Cepat bawa dia ke ruangannya " Gumam laki-laki Eropa itu jengkel.

Gadis kuning pastel itu di apit dua laki-laki berbadan kekar bermata biru safir. Ya dia kembali di culik Clyer. Tentu saja nyali nya kembali ciut saat ingat perbedaan mereka. Perbedaan yang ibarat bumi dan langit.

" Takanii, Ibu, tolong aku. Aku tidak mau lagi " Gumamnya berjalan pasrah.

Gadis itu melihat sekeliling ruangan remang-remang itu. Jendela yang di pasang kerangka. Ranjang, lemari berisi beberapa pakaian wanita, beberapa buku di atas lemari mini dan sebuah kamar mandi mini.

light in the darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang