Jangan lupa untuk :
SpamVote
and
Spam Coment
Kalau banyak yang spam vote sama spam coment author juga jadi semangat buat update ceritanya:))Hanya Mengingatkan saja, follow dulu akun wp ku:)) biar kalian tahu jadwal Update ceritaku:)terimakasih yang sudah mampir di ceritaku:))
..................
Happy Reading gaes:))
Babak ujian chunin kedua telah di mulai, saat ini Boruto sedang menjaga bendera, sedangkan Mitsuki dan Sarada mencari bendera lawan.
"Boruto, kami akan mencari benderanya. Kau tetap menjaga bendera tim kita!" seru Sarada melalui airphone yang terpasang di telinganya.
"Hm, aku tau -Dattebasa." Boruto menguap mendengar celotehan Sarada.
Tiba-tiba tiga orang datang menghampiri Boruto yang sedang bersantai-santai.
Sring... Sring... Sring..
Tiga shuriken mengarah pada Boruto. Boruto dengan gesit menangkapnya menggunakan tangan dengan mata tertutup.
"Ternyata tiga bocah ingusan yang melawanku!" gumam Boruto pelan tapi itu masih bisa terdengar oleh mereka.
Mereka bertiga menyerang Boruto dengan menggunakan shuriken, kunai, dan bahkan jutsu.
Tapi Boruto terus saja menghindar dengan sangat cepat menggunakan. Hiarishinnya bahkan ketiga orang itu tidak dapat memprediksi kecepatan Boruto yang sama dengan kecepatan milik yondaime hokage.
Sementara di ruangan kaca para guru menyaksikan ujiannya melalui pengintai keamanan pengawasan ujian Chunin.
Mereka terkejud saat melihat kecepatan Boruto yang sangat cepat sekali bahkan gerakannya tidak dapat terlihat bahkan para kage mengakui kekuatan yang Boruto miliki.
"Sejak kapan dia dapat menguasai hiarshin?" gumam Naruto pada dirinya sendiri.
Kembali ketempat ujian chunin saat ini Boruto masih terus menghindar dari serangan tiga genin yang berasal dari desa kiri.
"Sialan! Jangan terus menghindar!" teriak salah satu dari mereka.
Boruto tersenyum meremehkan kearah mereka, "Apa hanya segini kemampuan kalian?!"
"Kaparat kau!"
Ketiga bocah itu mengumpul dan menyatukan kekuatan mereka menjadi satu untuk menyerang Boruto.
"Hebat juga untuk seukuran kalian, sudah bisa memadukan kekuatan kalian menjadi satu," Puji Boruto.
"Tapi, aku tidak akan kalah dari kalian! Karena kalian bukanlah tandinganku!" tambahnya lagi.
"Chogu Shinrau!" teriak mereka menyerang Boruto menggunakan kekuatan angin dan api.
Wush...
"Sepertinya aku harus mencoba kekuatan daton milikku yang telah ku pelajari," ujar Boruto pelan.
Daton..
Boruto dengan cepat membuat perlindangan untuk dirinya sendiri dengan perisai tanah.
Boruto terus menahan kekuatan mereka menggunakan perisai tanah miliknya. Kekuatan itu terus menerus kuat dan menyerang Boruto, hingga membuat area pertandingan menjadi berkabut karena kekuatan angin dan api jika bersatu maka itu akan menjadi kekuatan yang sangat besar.
"Aku tidak bisa seperti ini terus! Perisai tanahku masih lemah dan tidak kuat jika menahan ini," ujar Boruto lalu memikirkan strategi selanjutnya.
Boruto menggunakan hiarshin miliknya untuk berpindah tempat. Untung saja tadi dia sudah menyiapkan kunai di berbagai tempat.
Duar...
Perisai tanah yang tadi Boruto buat langsung pecah hingga berkeping-keping dan hanya tersisa debu debu yang berhamburan.
"Hahaha sepertinya kau kalah bocah hokage!" Teriak salah satu dari mereka.
"Hoh benarkah?" Boruto muncul dihadapan mereka bertiga.
"Bagaimana kau bisa selamat dari serangan kami?" tanyanya kaget saat menyadari jika yang tadi mereka serang bukanlah Boruto yang terkena.
"Baiklah sekarang giliranku yang menyerang kalian! Bersiaplah untuk menyerah!"
Boruto langsung membuat handsal dengan satu tangan miliknya, "Raiton Jinraishin!"
Jret....
Dugh...
Petir panjang langsung menyambar mereka bertiga, "Argh...."
Bahkan mereka tidak sempat menghindar karena masih kaget jika serangan mereka tidak mengenai Boruto sedikitpun.
Mereka bertiga terhempas cukup jauh akibat serangan yang Boruto berikan.
Sementara di balik kaca para guru dan kage sungguh kaget dengan tindakan Boruto.
Ia masih genin saja sudah bisa mengendalikan kekuatan petir rank S. Bagaimana jika nanti dia besar? Itulah yang ada di pikiran orang yang menyaksikannya.
"Sungguh hebat Boruto, ia masih genin saja sudah bisa mengendalikan raiton rank S."
"Apa kau yang mengajarkannya Naruto niichan?" tanya Konohamaru.
"Tidak! Ku pikir kau yang mengajarkannya Konohamaru," ucap Naruto.
"Aku tidak mengajarkannya, kau tau kan aku tidak mempunyai elemen raiton."
"Benar juga," Naruto mengusap dagunya berpikir. "Ahh... Mungkin saja si Teme yang mengajarkannya."
"Hmm..." Konohanaru memgangguk-anggukkan kepalanya.
"Apa putramu juga mempunyai elemen tanah?" tanya Gara.
"Aku juga tidak tahu, setahu ku dia hanya mempunyai elemen raiton dan futon!" jelas Naruto.
"Souka, tapi tadi dia bisa membuat perisai tanah dan itu cukup membuatku terkejud ya walaupun perisai tanahnya masih belum cukup kuat!" ujar Gara.
"Itulah yang tidak ku ketahui," ujar Naruto menunduk.
"Lebih baik kau perhatikan terus perkembangan Boruto, Naruto! Kau sebagai seorang Ayah harus tau perkembangan anakmu," jelas Sakura.
"Kau benar Sakura! Mungkin setelah ini aku akan pulang dan menyemangatinya," ujar Naruto tersenyum memikirkan rencananya.
Rika Purnama Sari
23 Mei 2021Jangan lupa masukin cerita ini di reading list kalian ya^^
See you next part gaes:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Boruto Changed the Future
FanfictionPerang Shinobi Ke-5 menjadi momok yang sangat menakutkan bagi semuanya... Desa Konoha yang sudah hancur lebur berkeping-keping hingga rata dengan tanah, Semua Shinobi telah gugur di medan perang dan yang tersisa hanyalah Boruto Uzumaki... Ribuan Ot...