Cat & Dog (3)

2.1K 214 60
                                    

(Haiii! Klean kangen aks gakkk?✨ Maap baru bisa lanjutin, aku bener² bingung pengen lanjutin kek gimana, dan sekarang ini lanjutannya, semoga sesuai dengan ekspektasi klean.)

Jake Shim x Nishimura Riki

.
.
.
.
.
.
.

"Aku lelah. Hei, anjing sialan! Gendong aku!" Ucap Ni-ki acuh namun dengan wajah memelas.

"Hufft... Aku juga lelah tau." Ni-ki yang tidak memperdulikan perkataan Jake langsung menautkan kedua lengannya pada leher Jake. "Gendong aku!" Ucap Ni-ki sambil menggembungkan pipinya.

Chu~

Jake mengecup pipi gembul Ni-ki.

"Eh! Maaf! Aku tidak bermaksud un-"

"Sst. Diamlah!" Ni-ki memalingkan wajahnya yang memerah begitu pula dengan Jake.

"Sudahi dulu acara bermesraan kalian itu. Jalan lah dengan cepat, kalian terlalu lambat!" Ucap Aiko dengan nada kesal, sebenarnya Aiko merasa gemas melihat interaksi sang anak dan Jake.

'Sudah ke berapa kalinya pipi Ni-ki memerah karena Jake. Apakah Ni-ki menyukai Jake? Jika benar, aku akan merestui hubungan mereka!' batin Aiko

Aiko terkekeh geli, membuat Ni-ki dan Jake menatap Aiko dengan tatapan yang aneh.

Hap!

Jake menggendong tubuh kecil Ni-ki secara tiba-tiba, membuat Ni-ki memekik terkejut. "Ish! Kau mengejutkan ku tau!"

Jake mendekatkan wajahnya pada wajah Ni-ki. "Maafkan aku yang sudah membuat mu terkejut kucing manis. Dan, bisakah kau tunjukkan lagi wajah merona mu pada ku? Karena aku menyukai wajah merona mu itu."

"D-diamlah! A-aku ingin tidur." Ni-ki meremat pakaian milik Jake, lalu menyadarkan kepalanya pada dada Jake. Suara detak jantung Jake yang terdengar membuat Ni-ki tenang.

Jake tersenyum kecil melihat Ni-ki yang sangat nyaman dengan gendongannya.

'Ayah, ibu. Aku tau ini aneh, tapi apakah boleh aku menikahi kucing manis ini?' batin Jake

"Hei, anjing bodoh! Pelukanmu hangat, aku suka." Ucap Ni-ki dengan mata terpejam.

Pipi Jake merona. "Baiklah kalau begitu. Aku akan lebih sering memelukmu jika kau mau."

"Ya ya ya, peluk aku sesukamu."

————————————————————

Setelah perjalanan yang cukup panjang, mereka pun sampai di kota Braslyn. Ni-ki mengerjapkan matanya. Ia mengayunkan kakinya, memberi tanda pada Jake, bahwa ia ingin turun dari gendongannya.

Jake menurunkan tubuh kecil Ni-ki. "Whuaaa... Akhirnya kita sampai juga, aku benar-benar lelah." Ucap Ni-ki seraya meregangkan tubuhnya.

Aiko memutar bola matanya malas. "Lelah katamu? Padahal sedari tadi kau tidur nyenyak di pelukan Jake tersayang mu itu. Dan dengan gampangnya kau bilang kau lelah?"

Ni-ki memeluk sang ibu dengan manja. "Ayolah, Bu! Lagipula aku lebih menyukai ranjang empuk daripada pelukannya."

"Tadi kau bilang kau menyukai pelukanku, dan sekarang kau bilang kau lebih menyukai ranjang empuk daripada aku? Menyebalkan, akan ku bakar semua ranjang² empuk kesukaan mu itu." Gerutu Jake.

"Kau bicara apa?" Tanya Ni-ki yang tidak mendengar dengan jelas ucapan Jake.

"Tidak ada." Jawab Jake datar.

————————————————————

Aiko, Jake, dan Ni-ki berjalan memasuki kota Braslyn. Sesekali menyapa para penduduk yang berada di sana, dan ada juga beberapa yang bingung akan keberadaan Jake.

Baby Boo [All × Ni-ki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang