Jake Shim x Nishimura Riki
.
.
.
.
.
.
.Ni-ki menundukkan kepalanya, isak tangis yang memilukan keluar dari bibir mungilnya. Secara tiba-tiba, raja dari bangsa anjing mengajak perang bangsa kucing dan berhasil menguasai bangsa kucing.
Rantai yang mengikat tangan dan kakinya, membuat ia terduduk pasrah menerima penderitaan tersebut. Telinga kucingnya bergerak turun, menandakan ia sedang sedih.
Brakk!
"Sialan, kau! Kembalikan ibu ku, ia bukan jalang yang bisa di pakai seenaknya oleh raja abal-abalan mu itu! Kau lupa hah?! Aku, aku putra mahkota bangsa anjing. Jangan main-main dengan ku!"
"Diam dan masuklah, jangan banyak bicara!"
"Jangan sentuh kepala ku! Kau tau, aku akan membunuh kalian bagaimana pun caranya, pengkhianat!" Didorongnya tubuh tegap dan gagah itu masuk ke dalam sel, membuat sang lelaki dengan telinga dan ekor anjing itu mengerang marah. Sang pengawal menutup pintu sel penjara, lalu menatapnya dengan remeh dan pergi.
"Lepaskan aku! Dasar bajingan gila! Harusnya aku yang berada di tahta itu bukan dia! Harusnya bangsa anjing dan kucing berdamai! Bukannya berperang seperti ini lagi! Kau bahkan memenjarakan mereka, dasar hati beku!"
"Diamlah, kau berisik! Dasar bangsa anjing perusuh." Lelaki mungil yang sedari tadi terisak itu pun mengeluarkan suara untuk pertama kalinya setelah berbagai tangisan. Ya, itu Ni-ki.
"Maafkan aku, kau dari bangsa kucing benar? Nama ku Jake Shim, Putra dari Aiden Shim. Aiden Shim itu adalah raja sebenarnya dari bangsa anjing." Jake berjalan mendekat ke arah Ni-ki, lalu mendudukkan dirinya di sebelah Ni-ki.
"Jadi, kau anak dari raja sialan itu?!!" Tanya Ni-ki dengan penuh emosi
"Bukan. Raja yang sekarang memimpin itu bernama Hades, dia tangan kanan ayah ku yang berkhianat. Ia membunuh ayah ku, dan menculik ibu ku lalu menjadikan ibu ku seperti jalang." Jake mengeratkan genggaman tangannya, matanya memerah dan terlihat sangat tajam dan mematikan.
Marah. Satu kata, lima huruf. Itu yang mendeskripsikan keadaan Jake sekarang.
"Dia juga membunuh ayah ku. Dia juga menjadikan ibu ku seperti jalang." Suara isakkan kembali terdengar dari bibir kecil sang kucing. "Ayah ku hampir saja berhasil membunuhnya, namun tanpa di sadari. Pengawal raja sialan itu berada di belakang ayah ku, lalu membunuh ayah ku." Lanjutnya.
Brakk! Brakk! Brakk!
Suara ketukan brutal terdengar dari pintu sel. "N , Ni-ki! Terdapat pintu rahasia di bawah tumpukan jerami itu! Pergilah saat tengah malam! Kau harus menemui kakek mu di kota Braslyn, dan hidup dengan aman bersama nya. Dan kau, putra dari Hannah, tolong jaga anak ku!"
Ctashh!!
"Berani-beraninya kau kabur! Jangan pernah berfikir untuk bisa kabur, jalang menjijikkan!" Ni-ki yang terkejut melihat ibu nya di cambuk berkali-kali hanya bisa menangis dan berteriak pasrah.
"Jangan sentuh ibu ku! Jangan sakiti dia! Hanya dia yang ku punya." Lirih Ni-ki
"Nakamura Aiko? Kau sahabat ibu ku, benar?" Tanya Jake yang hanya di balas anggukan oleh ibu Ni-ki. "Hei! Pengawal bodoh. Lepaskan dia!"
Sang pengawal yang kesal dipanggil bodoh itu pun tersulut emosi, dan ia segera membuka pintu sel Jake dan Ni-ki. Jake tertawa remeh melihat pengawal itu. " Ck ck ck, benar-benar bodoh rupanya. Bagaimanapun, aku anak dari Aiden Shim. Putra mahkota dari bangsa anjing, yang memiliki kekuatan lebih tinggi dari kalian." Entah kapan terjadinya, rantai yang mengikat tangan Jake sudah terlepas begitu saja. "Dasar bodoh!"
Bugh!
Hanya dalam satu pukulan, sang pengawal tergeletak tidak sadarkan diri di depannya. Jake meringis pelan lalu memegang pergelangan tangannya yang lecet karena rantai yang membelunggunya terlalu kencang.
"Baiklah, nyonya Nakamura. Bisa tolong tunjukkan jalannya, sebentar lagi sudah mau tengah malam." Ucap Jake
"Bagaimana dengan Hannah?"
"Ibu akan baik-baik saja. Aku tau, ibu itu orang yang kuat. Aku yakin, ia akan menyusul kita. Jadi, jangan khawatir." Jelas Jake
"Tapi, tetap saja. Hannah seorang perempuan, dia tidak sekuat itu." Panik Aiko
"Hades bukan apa-apa bagi ibu ku. Jadi tenang saja, ibu lebih kuat dari Hades." Ucap Jake meyakinkan Aiko
"Kalian sama sekali tidak perduli padaku! Asalkan kalian tau, rantai ini masih terikat di tangan dan kaki ku!" Ni-ki menekuk wajahnya kesal. "Kau! Cepat putuskan rantai sialan ini! Jangan hanya menatap ku begitu saja! Huh, menyebalkan!" Gerutu Ni-ki.
Mendengar ocehan tiada henti dari Ni-ki membuat Aiko tersenyum kecil, sedangkan Jake memutar bola matanya malas. "Cerewet sekali." Jake melangkahkan kakinya mendekati Ni-ki, lalu memutuskan rantai-rantai yang mengikat tangan dan kaki Ni-ki.
Ni-ki menepuk-nepuk kecil bajunya yang kotor lalu segera berlari ke arah ibu nya dan memeluknya. "Ibu~~ Aku sangat merindukanmu."
"Kita sudahi dulu acara berpelukkan nya. Dan sebaiknya kita pergi sekarang, sebelum pengawal bodoh ini bangun!" Jake menatap tumpukan jerami di pojok sel.
"Ayo kita singkirkan jerami-jerami itu!" Ucap Ni-ki dengan semangat.
Aiko tersenyum sambil mengusap sayang rambut anaknya. "Ayo!"
Hanya dalam beberapa menit, mereka pun berhasil menemukan pintu tersembunyi itu. Aiko membuka pintu tersebut dan melompat lebih dulu. "Ibu~~ Tidak ada tangga di sini!" Rengek Ni-ki.
"Aku akan turun. Nanti kau lompat saja, biar aku yang menangkap mu." Jake melompat ke dalam ruang yang berada di pintu tersebut. "Lompat!"
"Kau yakin akan menangkap ku? Kau tidak bohong kan?" Tanya Ni-ki.
"Kau tidak mau? Kalau tidak mau ya sudah." Jake mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Ni-ki.
"SEJAK KAPAN AKU BILANG TIDAK MAU, ANJING BODOH!" Teriak Ni-ki kesal. "Kalau begitu, lompat lah!" Ucap Jake santai.
Ayo, Ni-ki! Kau pasti bisa. Dia bilang, dia akan menangkap mu. Kalau sampai dia berbohong, tarik saja telinganya sampai merah. Batin Ni-ki meyakinkan dirinya sendiri.
"Baik lah, aku akan melompat. Satu... Dua... Ti..." Sebelum hitungan benar-benar sampai tiga, Ni-ki sudah lompat terlebih dahulu. "GA!"
Hap!
Jake menangkap tubuh Ni-ki dan memeluknya. "Sudah ku bilang, aku akan menangkap mu." Ucap Jake sambil menatap wajah Ni-ki.
Ni-ki yang sedari tadi menutup matanya pun langsung mambuka nya. Alangkah terkejutnya dia, melihat wajah Jake yang sangat dekat dengan wajahnya.
Tanpa di sadari, pipi Ni-ki merona. "Kau demam?" Tanya Jake.
Ni-ki segera memalingkan wajahnya. "M , menjaulah!" Ni-ki mendorong kasar tubuh Jake. Lalu berjalan meninggalkan Jake.
"Aneh." Gumam Jake.
Ni-ki menolehkan kepalanya ke arah Jake. "Jangan diam saja. Ayo, jalan!"
Tbc
(Di tunggu ya lanjutannya, semoga kalian gak bosen 😃😃)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boo [All × Ni-ki]
Fiksi PenggemarCuma cerita oneshoot/twoshoot/threeshoot Ni-ki uke. All × Ni-ki Note: • Lokal place • Bahasa semi baku (baku & non baku) • Random Written by @JUNIE_YEONJUNIE