Jangan lupa tinggalkan jejak, yaa, guys😙
💙💙💙
~***~
"Jika dia mantan, bukan berarti kau harus membencinya. Bukankah dulu dia adalah masa depan yang kau inginkan untuk menghabiskan hari tua?"
-CassandraPurnamaAldelianty-
***
💙💙💙
"Lu beneran nge-date bareng Intan, Daff?" tanya Andra dengan wajah serius, dia berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. Dia sebenarnya masih belum terbiasa melihat Daffa pergi dengan cewek lain, selain dirinya tentunya.
"Sumpah demi batu permata yang namanya intan, gua cuma ngajak dia beli hadiah buat-"
"Ouuhh, intan ternyata seberharga itu, ya, buat lu, Daff? Sampai dibilang apa tadi? Batu permata? Wah!" Andra bertepuk tangan dengan tempo pelan. Pelanggan lain sempat melirik mereka, tetapi tidak ambil pusing dan melakukan aktivitas masing-masing.
Ini yang selalu buat Daffa menjadi tidak nyaman membahas cewek lain saat mereka sedang berdua, bakal panjang ceritanya. Padahal dia tidak bermaksud mengatakan hal yang disangka oleh mantannya, tapi sepertinya pemikiran cewek memang berbeda dengan cowok. Entah di kamus manapun sepertinya cewek mendeklarasikan diri sebagai makhluk paling benar dan selalu menjadi korban yang paling tersakiti. Daffa tidak habis pikir dengan pikiran gila para cewek jaman sekarang, dan dia tidak bisa membayangkan entah bagaimana nenek moyang mereka sewaktu di masa lalu, apakah sama?
"Hei-hei ... Break-couple sehari!" Bang Farish telah membawakan pesanan mereka, kemudian menghidangkan ke atas meja; lebih tepatnya memisahkan mereka yang sepertinya sedang ada pertengkaran kecil.
"Udah putus masih bisa-bisanya ribut, ya?" Bang Farish mendekap nampan dengan wajah geleng-geleng sembari menatap Andra dan Daffa yang saling melempar pandangan.
"Emang kalau udah putus kagak boleh ribut, Bang?" tanya Andra dan Daffa secara bersamaan, membuat Bang Farish merekahkan senyuman menggoda mereka berdua.
"Cie-cieee ... keknya ada aroma-aroma come back nih!" Bang Farish menaik-turunkan alisnya dengan masih menampakkan senyuman gilanya.
"Serah lu dah, Bang. Husshhh! Sono, kita mau makan!" usir Andra dengan mengibas-ngibaskan tangannya ke arah Bang Farish. Dengan suka cita pelayan yang terkenal ke-gaje-an dan ketengilannya itu pun permisi dan memberikan waktu pada Andra dan sang mantan untuk berduaan. Dia hanya tidak habis pikir, kenapa sepasang sejoli itu masih baik-baik saja setelah pertengkaran hebatnya kemarin malam? Dan biasanya pasangan mantan akan saling menghindar atau bahkan tidak mau bertemu sama sekali. Dan mereka? Dan mereka memang pasangan aneh.
"So, udah, kan, introgasinya?" tanya Daffa, tapi tiba-tiba dia menyesali ucapannya sendiri saat melihat wajah galak milik Andra.
"Boleh gua congkel nggak tuh mata? Cantik banget, keknya bisa dijadiin koleksi barang mantan ... duh-duh!!"
Andra sukses memukuli Daffa yang bercanda tidak sesuai mood-nya, tapi hal tadi membuat Andra kembali tersenyum walaupun dia masih sangat kesal dengan Daffa. Mereka akhirnya tertawa, mulai mengalirlah topik demi topik hingga makanan dan minuman yang dipesan tadi tandas hanya menyisakan alat makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
M-A-N-T-A-N
Teen FictionMenjadi seorang mantan mungkin bukan cita-cita sepasang kekasih ini, tetapi mereka memang telah ditakdirkan menjadi masa lalu yang pernah indah di waktunya. Dan menjadi mantan adalah hal yang menyakitkan, saat apa yang biasa dilakukan bersama harus...