Mantan (Manusia Bukan Setan)

8 4 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak, ya, guys😙

💙💙💙

~***~

"Mantan itu manusia, bukan setan. Jika sikapnya lebih gila dari setan berarti sangat keterlaluan."

-CassandraPurnamaAldelianty-

***

💙💙💙

"Lu ngapain, sih, San? Kayak anak kecil deh." Daniel kesal karena melihat sepupunya terlalu lebay menyikapi hal seperti ini. Namun, dia baru menyadari sesuatu saat tak ada jawaban apapun dari sepupunya itu.

"Eh, San!" Daniel panik karena baru menyadari bahwa Andra tidak sadarkan diri. Dengan segera Daniel membopong tubuh yang sangat memprihatinkan itu keluar dari kamar mandi.

Darah di mana-mana, bahkan tetesan air dari seragam Andra yang basah tadi bercampur warna merah yang membuat Daniel benar-benar merasa kesal sendiri. Andra jorok karena tidak segera mengganti seragamnya padahal sudah tahu sedang bocor, tapi ini juga salah Daniel karena terlambat memberikan pesanan Andra. So, siapa di sini yang sebenarnya salah?

Untuk sekarang Daniel bingung harus melakukan apa, jadi dia mulai membersihkan lantai yang tercium bau amis itu, dan dengan catatan dia akan menuntut balasan dari sepupunya jika sudah sadar!

***

"Loh, Den? Aduh ... Bibi minta maaf, ya, malah Aden yang bersihin ini semua. Tadi Bibi udah telpon Non Sandra tapi nggak dijawab, Bibi telpon ke rumah juga nggak ada jawaban, padahal tadi mendesak banget karena cucu Bibi dibawa ke rumah sakit," terang Bi Iyem yang merupakan asisten rumah tangga di rumah ini, tapi dia hanya berada di sini pada pukul 05.00 pagi hingga 08.00 untuk membersihkan dan berbenah rumah, lalu dilanjutkan pukul 18.00 hingga 21.00 melakukan pekerjaan yang ada juga, selain itu Bi Iyem memang diperbolehkan ada atau tidak di sana. Papah dan mamah Andra memang memberikan kebebasan itu dikarenakan Bi Iyem telah lima belas tahun bersama mereka, jadi sekarang diberikan keringanan karena wanita yang berusia setengah abad lebih itu mempunyai cucu yang harus dirawat.

"Nggak papa, Bi, saya juga kebetulan pengen olahraga, hehe. Bi, boleh minta tolong masakin nasi goreng nggak?"

"Duh, Aden juga belum makan? Kenapa tidak bilang ke Pak Min saja tadi biar dipesankan? Duhh ... ya sudah, Bibi masakin dulu, ya."

Daniel tertawa kecil melihat keriwehan asisten rumah tangga ini, padahal dia tidak merasa kelaparan sama sekali, hanya tiba-tiba ingin makan nasi goreng saja.

"Dua porsi, ya, Bi!" teriak Daniel karena Bi Iyem telah hilang dari pandangannya, kemudian ada teriakan lain yang menjawabnya, dan Daniel meletakkan alat pel ke tempatnya.

Daniel beranjak menuju sofa ruang keluarga Andra, dengan santai dia menjatuhkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal semua. Nyaman, akhirnya dia mulai menutup mata dan hampir saja tertidur jika tidak mendengar suara toa milik Andra.

"Rese lu, ya, Niel!!"

Daniel tergagap bangun karena merasakan wajahnya tertimpa sesuatu yang agak keras. Andra yang sudah sadarkan diri menggebrak wajah mulus itu dengan buku yang ketebalannya melebihi buku Harry Potter. Daniel ingin marah karena emosi yang membumbung tinggi, tapi dia memilih bangun dan mengambil buku tersebut dari tangan Andra.

M-A-N-T-A-NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang