Jangan lupa tinggalkan jejak, ya, guys😙
💙💙💙
~***~
"Mantan itu masa lalu yang akan dilupakan. Kalau ngajak balikan bisa putus lagi, kalaupun masih sayang tapi nggak balikan ya mending cari lagi."
-CassandraPurnamaAldelianty-
***
💙💙💙
"Lu itu PMS apa keguguran, sih, San?!"
"Hah?!" Mamah Andra kaget mendengar ucapan Daniel, dan pingsan saat itu juga ....
"Lu, sih!! BEGE! Cepet bantu Mamah gua!" ketus Andra dengan sisa nyeri yang masih bisa dia tahan untuk saat ini, apalagi melihat mamahnya tiba-tiba pingsan seperti itu.
"Lagian siapa yang mau bantu lu?"
Andra menahan geram dan emosinya, dan dia berniat hendak membantu Daniel yang sok mengangkat tubuh mamah Andra.
"Lu apaan, sih? Sana! Urus diri lu dulu! Gua bisa gendong Mamah lu tanpa bantuan lu!" dengus Daniel sok kuat, padahal dia sebenarnya tidak kuat menggendong mamah Andra sendirian.
"Loh, ini ngapain Mamah tiduran di sini?" Terdengar suara papah Andra mulai mendekat ke arah sana, masih lengkap membawa baju kantor dan tasnya.
"Yaelah, Pah ... Mamah itu pingsan, bukan tiduran beneran di sini!" keluh Andra dengan meringis menahan perutnya yang kram lagi.
"Lha itu kenapa nggak cepet ganti? Sana, biar Papah aja yang gendong Mamah ...." Papah paham melihat kondisi putrinya yang terlihat mengenaskan itu, dengan gagahnya membopong sang mamah ke kamar.
"Niel ... Andra dibantu itu kalo nggak kuat jalan, biasanya sering begitu kalo lagi PMS hari pertama ...." Papah tidak melihat ke belakang karena fokus menaiki anak tangga, tapi dia seperti tahu kalau putrinya pasti butuh bantuan, dan pasti gengsi untuk minta bantuan.
"Ogah, gua bisa sendiri!" Andra menolak dan mulai berjalan menaiki tangga, bahkan kakinya yang terasa lemas pun dipaksa untuk tetap berjalan, dengan tangannya memegang erat pegangan tangga.
"Oke," jawab Daniel singkat, kemudian berjalan melewati Andra yang bersusah payah untuk naik ke lantai dua.
Andra mendengus kesal, ternyata cowok macam Daniel memang tidak peka. Bukankah kalau cewek bilang nggak usah artinya adalah dia emang butuh banget? Gengsi cewek memang paling legend.
"Cowok gila!!" pekik Andra dengan menahan perih di perutnya, dia melihat ke belakang dan ada banyak tetesan darah di setiap anak tangga, tapi dia tidak peduli dan berusaha untuk segera sampai ke kamarnya.
Setelah beberapa saat Andra pun sampai di kamarnya, dia langsung ke arah lemarinya dan mengambil baju ganti.
"Lah, gua lupa kalo nggak ada persediaan pembalut! Gimana nih? Masa iya gua minta Daniel beliin? Ah, males! Gua suruh bibi aja gimana, ya? Tapi kan bibi kalo sore belum ke sini lagi. Duuhhh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
M-A-N-T-A-N
Ficção AdolescenteMenjadi seorang mantan mungkin bukan cita-cita sepasang kekasih ini, tetapi mereka memang telah ditakdirkan menjadi masa lalu yang pernah indah di waktunya. Dan menjadi mantan adalah hal yang menyakitkan, saat apa yang biasa dilakukan bersama harus...
