4/10

4.4K 632 3
                                    

Ketika aku sakit......

"Kenma ayo turun! Sarapan!" Ucap (Name) dari ruang makan.

(Name) sudah selesai menyiapkan semuanya tapi Kenma masih belum memunculkan keberadaannya.

"Ada apa sih dengan anak ini." Ia bergegas menuju kamar Kenma untuk mengeceknya.

"Hoi Kenma, bangun!" (Name) menggedor nggedor pintu namun belum ada sahutan dari sang pemilik kamar.

Ia mencoba membuka pintunya tapi terkunci.
Tak ada cara lain.

Ia menjauh beberapa langkah dari pintu, lalu bersiap berlari untuk mendobrak pintunya.

Brak!!

Sang pemilik kamar terkaget dan langsung bangun.

"Nee-san?" Ucapnya dengan suara serak.

"Yaampun! Apa-apaan dengan muka pucat mu itu?!" Ucap (Name) saat ia melihat muka Kenma. Namun perhatiannya teralihkan ke TV yang menyala menontonkan game.

Aah naruhodo.

(Name) menuju pojok kamar dan ia langsung mencabut semua kabel kabel yang berada disana. Ia pun menggotong satu persatu alat elektronik yang ada.

"Nee-san?! Apa yang kau lakukan?!" Ucap Kenma.

"Menyita biang kerok yang membuatmu sakit." Jawabnya.

"N—Nee-san aku mengaku salah! Tapi tolong jangan sita barang-barang itu!" Kenma bangun dan bersiap memohon.

"Oke." (Name) langsung menaruh barang yang dibawanya. Ia langsung menyalakan HP nya dan membuka situs yang dimana untuk membrli tiket pesawat.

"Nee-san?"

"Hm?"

"Apa yang kau lakukan?"

"Membeli tiket penerbangan."

"Hee? Kenapa?"

"Karena adikku tak mau ku urus,  jadi percuma saja aku kembali ke sini."

"Klik!okey waktunya siap siap."

"Nee-san jangan tinggalkan aku lagi! Silahkan sita saja game ku! Tapi ku mohon jangan pergi lagi." Kenma bangun seketika, ia lalu berniat menghentikan kakaknya.

"Sudah terlanjur." Ucapnya singkat. Ia keluar dari kamar Kenma lalu menuju kamarnya sendiri. Mengeluarkan koper yang ia simpan di lemari dan mulai memasukkan bajunya satu persatu.

Kenma pun menghadang kakanya yang sedang memasukkan pakainnya itu. Ia mengeluarkan setiap pakaian yang (Name) masukkan ke koper.

"Nee-san hiks, kumohon maafkan aku. Aku salah hiks." Ia mulai terisak. Tak rela untuk ditinggalkan kakaknya lagi.

"Hh, tapi jangan ulangi itu lagi. Okey?"

"Eum." Kenma mengangguk.

"Ayo kemeja makan, sarapan dan aku akan menyiapkan obat mu."

"Ya."

.......aku tak ingin sakit lagi pokoknya.

Sister | K.KenmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang