Chapter 4

942 71 2
                                    


Setiap hari dan setiap saat, Shiho Kudo mengamati sikap Shiho Miyano. Semakin banyak observasi, ia semakin mengaguminya. Shiho Kudo menyukai wanginya, kekuatannya, ketegasannya dan juga kepandaiannya. Sementara di hati Shiho Miyano, ia juga mengagumi Shiho kecil. Keingintahuannya mengingatkannya akan seseorang, bocah kecil bernama Conan Edigawa. Tapi ketika ia memikirkannya, ia buru-buru menggeleng. Ia tidak boleh memikirkannya lagi. Shinichi Kudo sudah bahagia dengan keluarganya.

Suatu hari, tidak seperti biasanya Shiho Miyano menemukan Shiho kecil tampak sedih. Shiho Miyano mendekatinya. Hingga detik ini, Shiho kecil tidak pernah menyebut nama keluarganya.

"Ada apa Shiho-Chan? Kenapa kau sedih? Kau biasanya sangat ceria,"

Shiho kecil masih terdiam menatap buku catatan kosongnya.

Shiho Miyano merangkulnya, "Ayolah, kau bisa bercerita padaku. Ingat aku adalah ibumu selama musim panas ini kan?"

Dan aku akan membuatnya menjadi selamanya... Batin Shiho kecil, "Jeanie-sensei..." ia mulai berbicara.

"Uhm?"

"Jeanie-Sensei memberi kami tugas mengarang tentang ibu kami..."

"Ya, aku tahu itu. Lalu?"

"Aku tidak bisa melakukannya,"

"Kenapa?"

"Karena aku tidak pernah mengenal ibuku,"

"Nani?"

"Okasan meninggal sejak aku masih bayi. Aku hanya mendengarnya dari Otosan, Obasan dan Ojisan tapi aku tidak tahu dia seperti apa,"

Shiho Miyano merasa tersentuh. Ia memeluk Shiho kecil erat. Ia tidak tahu Shiho kecil yang sangat ceria ternyata juga menyimpan kesedihan dalam dirinya.

"Aku mengerti perasaanmu. Aku juga tidak pernah mengenal ibuku," ujar Shiho Miyano.

"Benarkah?"

"Uhm..." kemudian Shiho Miyano bercerita singkat mengenai masa kecilnya. Ia hanya memiliki seorang kakak perempuan sebelum meninggal. Ia tidak pernah mengenal ayah dan ibunya sendiri. Baginya orang tuanya hanya kakaknya.

"Kau masih sangat beruntung Shiho-Chan. Kau masih memiliki Otosan, Ojisan dan Obasan yang akan selalu mencintaimu. Sementara aku tidak memiliki apapun, bahkan aku tidak tahu apa itu cinta sebelumnya..." Shiho Miyano mengakhiri ceritanya.

"Lalu, bagaimana sekarang? Apa kau tahu apa itu cinta?"

Shiho Miyano tersenyum, "Ya aku tahu..."

"Bagaimana kau tahu?"

"Ada seorang bocah kecil mengajariku tentang kepedulian, persahabatan dan cinta. Dia menunjukkan segalanya padaku sehingga aku dapat membuka mataku dan hatiku, ternyata masih banyak hal yang dapat kulakukan di dunia ini. Hal-hal yang sangat berarti,"

"Dimana dia sekarang?"

Shiho Miyano menarik napas dalam sebelum berkata, "Mungkin dia sekarang di Jepang bersama keluarganya,"

"Keluara? Tapi kau menyukainya. Kenapa kau membiarkannya pergi?"

Shiho Miyano menepuk lunak kepala gadis kecil itu, "Karena ada cinta yang lebih besar di Jepang yang lebih pantas untuknya daripada yang kuberikan. Aku tidak ingin egois,"

Shiho kecil mengulurkan tangan kanannya untuk menyentuh pipi Shiho Miyani, "Aku janji kau tidak akan sendirian lagi Shiho-Sensei. Aku akan mengembalikan cinta yang seharusnya menjadi milikmu sejak dulu,"

"Eh? Apa maksudmu?" Shiho Miyano bingung.

Shiho kecil hanya menyeringai, "Rahasia,"

Shiho Miyano menganggap anak-anak di summer camp itu seperti anak-anaknya sendiri. Dia mengajari mereka dengan cinta. Setiap malam ia akan mengecek mereka di tempat tidur masing-masing, memastikan semuanya sudah tertutupi baik dengan selimut. Tapi ia harus mengakui di summer camp kali ini, ia memiliki anak favorit. Yaitu Shiho kecil. Shiho Miyano akan menghampiri tempat tidurnya paling akhir dan duduk disana sedikit lebih lama dari tempat tidur lainnya. Tapi ia tidak menyangka malam ini akan berbeda. Ketika ia ingin menyelimuti Shiho kecil seperti biasanya, ia melihat benda itu jatuh dari tempat tidur Shiho kecil. Sesuatu yang berwarna perak.

Di MatamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang