Chapter 6

1K 72 0
                                    


Orang-orang di kamp itu tertegun ketika mereka berdua memasuki ruangan, terutama Shinichi dan Shiho Kudo. Seorang detektif Inggris-Jepang merangkul Shiho dewasa yang tampak basah dan diselimuti dengan jaketnya.

"Ah Kudo-Kun! Lama tak bertemu!" sapa Hakuba.

"Ah ya," balas Shinichi.

"Tapi kenapa kau disini? Ada kasus?"

"Tidak. Aku disini karena putriku, Shiho. Kau?" tanya Shinichi seraya merangkul Shiho kecil.

"Oh kebetulan sekali. Aku juga disini karena Shiho-Chan. Shihoku," kata Hakuba seraya mengeratkan rangkulannya pada Shiho dewasa.

"Kau dan Shiho..."

"Ah biar kujelaskan. Shiho adalah tunanganku dan dia baru saja menerima lamaranku. Kami akan menggelar pesta pernikahan kami setelah summer camp ini,"

"Oh bagus sekali!" salah seorang guru berkomentar, "Kita harus merayakannya malam ini!"

"Yeay!" Anak-anak juga bersorak.

Hakuba dan Shiho segera dikerumuni oleh guru dan anak-anak yang ingin mengucapkan selamat pada mereka. Tidak ada yang menyadari Shinichi dan Shiho kecil yang terpinggirkan dan diam-diam menangis dalam hati.

***

Inggris...

"Bagaimana penampilanku Shiho-Chan? Apakah aku terlihat tampan?" tanya Hakuba Saguru seraya melebarkan lengannya kepada Shiho kecil di ruangan pengantin pria. Hakuba sedang bersiap-siap untuk upacara pernikahannya di gereja.

"Tentu saja kau sangat tampan Hakuba ojisan!" Shiho kecil berkata seraya mengacungkan dua jempol mungilnya, "Kau bisa membuat semua wanita jatuh cinta padamu termasuk diriku,"

Hakuba Saguru tertawa seraya menepuk lunak kepala Shiho kecil, "Kau benar-benar putri Kudo-Kun. Sangat pandai bicara,"

Shiho Kudo terkekeh, "Tapi aku penasaran, diantara semua wanita cantik, kenapa kau mencintai Shiho-Sensei?"

"Nani? Apa maksudmu?"

"Lihat," Shiho Kudo menunjuk foto Shiho Miyano di meja Hakuba dengan telunjuk kecilnya, "Shiho-Sensei cantik kan?"

"Memang,"

"Tapi apa kau tidak menyadarinya Hakuba-ojisan? Dia sangat tajam, galak dan moody. Kadang memang dia sangat manis, tapi lebih sering sinis kan?"

"Ya... kau benar sih..."

"Dia sangat gila kerja. Lihat matanya, seperti mata setan mengantuk karena dia sering begadang,"

"Hmmmm..." Hakuba melihat foto itu lekat-lekat, "Iya juga ya..."

"Jadi kenapa kau mencintainya? Ayolah ojisan, kau bisa menemukan wanita lain yang lebih baik darinya. Aku akan sedih jika kau menikahinya namun tidak mendapatkan perhatian darinya karena dia mencintai pekerjaannya. Bagaimana dia mau mengurusmu nanti?"

Hakuba tertawa, "Kau benar Shiho-Chan. Tapi... Kau tidak mengerti. Suatu hari jika kau dewasa kau akan mengerti, tidak membutuhkan alasan untuk mencintai seseorang,"

"Tapi Ojisan..."

"Oke, aku harus pergi sekarang. Sebaiknya kau kembali pada ayahmu, dia pasti mencarimu," Hakuba menepuk lunak kepala Shiho kecil lagi sebelum berlalu pergi.

"Tidak ada harapan lagi," gumam Shiho kecil sedih.

***

"Shiho! Dimana kau? Shiho?" panggil Shinichi ketika ia tertegun setelah membuka pintu sebuah ruangan.

Di MatamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang