8

5 0 0
                                    

Angin kencang yang membuat helaian rambut gadis ini tersingkap, gadis yang sedang duduk di atas motor ini melihat pemandangan sekitar jalan yang dipenuhi padatnya kendaraan. seperti anak sekolah, kantor, ataupun yang sedang ingin bepergian.

Sedangkan si pengendara motor inipun hanya berpandangan lurus untuk fokus ke jalan dan melirik ke kaca spion untuk melihat pengendara dibelakangnya, sesekali juga melirik gadis yang di bonceng dibelakangnya.

Gadis yang dilirik di kaca spion itupun mengalihkan pandangannya melihat ke kaca spion, si pengendara sadar saat gadis itupun melihat juga ke arah spion, dia pun langsung memfokuskan pandangannya lagi ke jalan raya.

"Kenapa Ga?" teriak gadis itu dibelakangnya

Angga langsung melirik lagi ke arah spion dan langsung menjawab "engga."

Gadis itupun hanya menganggukan kepalanya.

"Mampir bentar" ucap Angga.

Andin yang dibonceng Angga merasa Angga berbicara sesuatu. Ia pun mendekatkan wajahnya ke samping,

"Hah?"

"Laper" jawab Angga.

Karena saat bertepatan Angga berbicara ada pengendara yang knalpotnya bising, jadi Andin tidak mendengar apa yang dikatakan Angga.

"O-oh hahaha iya!" Jawab Andin sambil tersenyum kikuk karena ia tidak mendengar jelas apa yang dikatakan Angga, jadi iya iya aja yaa kan?

Angga yang mendengar Andin hanya tersenyum kecil di balik helm nya.

Setelah beberapa menit. motor yang di kendarain Angga pun parkir di tempat restoran yang menjual berbagai makanan.

Mereka berdua turun dari motor dan menyimpan helmnya di atas motor.

"Kenapa kesini Ga?" Tanya Andin.

"Laper"

"Ih kenapa ga bilang?"

"Lo nya aja yang ga denger"

"Nyebelin Lo!"

Angga langsung menarik tangan Andin untuk menuju tempat tersebut. Mereka langsung memesan makanan yang diinginkan.

Setelah mereka menyelesaikan makanannya, mereka langsung bergegas keluar dari restoran untuk menuju parkiran.

"Pulang?" Tanya Andin.

"Mau nya?" Jawab Angga sambil naik ke atas motornya.

"Yaudah" jawab Andin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Naik."

Andin langsung naik ke atas motor Angga. lalu Angga menjalankan motornya.

Beberapa saat..

"Turun" ucap Angga yang langsung membuka helmnya.

Andin langsung turun sambil membuka helmnya dan melihat ke sekelilingnya.

Taman kota.

Banyak anak-anak yang sedang bermain, ataupun orangtua yang sedang berjalan-jalan menikmati taman, banyak orang yang sedang beraktivitas disana.

Andin langsung menyunggingkan senyumnya melihat pemandangan sekitar.

Pandangan Andin pun teralihkan saat Angga berjalan menuju kursi ditaman dan langsung duduk disana. Andin langsung menyusul ke arah Angga dan duduk disampingnya.

Angga yang menyender ke belakang kursi taman, sembari memejamkan matanya menikmati angin sore di taman itu. Andin hanya tersenyum melihat sekeliling taman.

Saat melihat pandangannya di taman, Andin mendengar helaan nafas Angga yang lelah. Andin langsung mengalihkan pandangannya ke Angga.

"Kenapa?" 

"Engga" jawab Angga sambil memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya

"Ga, cerita aja kalau lo ada masalah atau apapun sama gue."

Angga langsung membuka matanya dan menatap Andin.

"Kenapa?" Tanya Angga.

Andin mengerenyitkan dahinya, "apanya yang kenapa?"

"Lo" jawab Angga

"Gue?kenapa?"

Angga langsung mengalihkan pemandangannya ke taman, kemudian menggelengkan kepalanya tanda gapapa.

"Aneh lo Ga, nyebelin banget!"

"Biarin lah"

"Ih sumpah ya mau cubit rasanya ke lo!"

"Nih" Angga langsung menyerahkan tangannya ke arah Andin.

"Ngapain?" Tanya Andin.

"Katanya mau nyubit"

Andi yang dikasih kesempatan pun langsung menyubit lengan Angga.

Angga yang dicubit pun langsung meringis sakit.

"Rasain wlee" ejek Andin sambil memeletkan lidahnya.

Angga hanya memutarkan bola matanya malas sambil merasakan cubitan Andin yang lumayan sakit lah.

"Kalau ada apa-apa yang mau lo ceritain, gue siap ko dengerin cerita lo"

Mendengar omongan Andin, Angga langsung menatap dalam mata Andin.

"Iya" jawab Angga

"Ga, setidaknya lo bisa sedikit tenang kalau lo nyeritain masalah lo"

"Hmm"

Setelah beberapa menit untuk menikmati suasana taman kota itu, Andin langsung melihat handphonenya untuk melihat jam.

"Udah sore, pulang yu!"

"Ayo" jawab Angga langsung menarik tangan Andin untuk menuju parkiran taman.

Setelah mereka naik ke atas motor Angga,
Angga langsung melajukan motornya untuk mengantar Andin ke rumahnya.

***
Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang