6 | Draken dan Naga

481 102 29
                                    

"Sebentar lagi natal ya~" Mikey keluar dari minimarket, membawa satu cup ramen bersama Draken yang membawa dua cup ramen dibelakangnya.

'Astaga Draken di babuin lagi.' Shiro menatap kasihan Draken.

"Natal? Ah kegiatan saling memberi kado itu?" Tanya Shiro. Mikey hanya mengangguk.

"Iya, natal nanti kau mau kemana?" Tanya Draken. Dia mengaduk aduk mie nya.

"Gereja, kuil, makam, patung buddha?" Shiro menyebutnya dengan ragu, 'Aku benar kan mengucapnya?'

"Eh? Kau seorang yang giat beragama ya? Tidak terlihat sekali."

"Tapi ngapain kau ke patung Buddha? Tuhan yang mengadakan natal bukan Buddha." Draken mengerutkan alisnya, walaupun dia bodoh, hal seperti ini itu umum banget.

"Ah gitu ya? Aku pernah lihat patung Buddha waktu aku masih kecil, dia terlihat seperti manusia. Jadi aku kira Buddha juga pernah merayakan natal?"

"Dan lagian, jika kalian menyembah lebih dari satu tuhan, bukan kah kenikmatan yang dikasih akan lebih banyak? Jika aku menyembah 4 tuhan, maka aku akan mendapat 4 kenikmatan. Uang, kesehatan, umur panjang, kekuasaan. Aku bisa berdoa meminta itu dari mereka kan? " Shiro menyebutkan nya dengan berbinar, dia membayangkan akan seperti apa itu jadinya. Draken mengusap wajahnya kasar, menghela nafasnya berat mendengar itu semua. Mikey melongo, Mie di mulutnya hampir terjatuh kembali.

"Bodoh! Kau ini atheis ya sebenarnya?" Tanya Draken kesal, dia mencubit kedua pipi Shiro dengan keras dan meregangkan nya, kesal sekali dia rasanya.

"Ehhh kogh twau?" Jawabnya, membuat Draken tambah kesal, astaga dia tidak mau berdosa. Draken duduk kembali dan diam, dia ngambek.

"Emang kenapa sih?" Ucap Shiro jengkel, dia tidak suka ketidak jelasan teman teman idiot nya itu.

"Aku tidak tau ah~" Mikey memalingkan pandangannya. Shiro menggertakkan giginya, kesal.

"Yasudah kalo tidak mau menjelaskan! Aku lakukan sesukaku."

"Yayaya, lakukan sesukamu. Aku tidak ikut ikutan jika kau masuk neraka."

"Kau kan memang sudah membooking neraka saat kau mulai menjadi preman, bodoh banget sih?"

"Ya setidaknya jalur aku masuk neraka tidak sepertimu. "

"MEMANG AKU KENAPA SIH?"

"Tidak tahu, ah~"

"Bajingan bajingan ini.."

Shiro menghampiri Draken yang dari tadi terus mengejeknya, Draken tidak peduli, dia malah berdiri menantang balik Shiro.

"Apa? Kesal ya?"

"Draken.."

Shiro menendang tulang kering Draken, Mikey tertawa, dia menikmati pertengkaran ini.

"Hahaha! Hajar, Shiro-chan! Tendang juga kepalanya! Injak sampai naga nya mengeluarkan api!" Mikey menyoraki mereka, sesekali tepuk tangan seperti seorang bayi yang menonton pertunjukan sirkus.

"Hah? Naga Draken bisa mengeluarkan api?" Shiro terdiam sebentar, dia mencoba mencerna apa yang dikatakan Mikey.

"Sakit tahu!! " Draken menjewer telinga Shiro sampai gadis itu berjinjit jinjit.

"A-AAWWW! SAKIT SAKIT! LEPASKAN DASAR KEPALA NAGA!"

"APA?!" Draken mengambil ramen Shiro dan mengangkatnya tinggi tinggi.

"ASTAGA SI BRENGSEK INI! KEMBALIKAN! AKU TIDAK APA APA JIKA KAU MENCEKIKKU, TAPI TIDAK DENGAN RAMENKU!! NOOOO. " Shiro sampai menaiki kursi untuk mengambil ramen itu tapi Draken menjauhkannya lagi.

Her Wounds [Tokyo Revengers X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang