7 | Hampa

501 105 6
                                    

"Shigaraki-san! 3 Agustus apa kau ada acara?" Yuki, teman kelas nya mencegat Shiro di pintu kelas. Sudah waktunya jam pulang.

"Sepertinya kosong, kenapa?" Shiro memiringkan kepala nya, menatap gadis imut didepannya yang mata nya sedang berbinar.

"Anu, aku selalu ingin mengatakan ini setiap melihatmu. A-ayo main!" Dia gugup. Shiro keheranan, kenapa dia sampai segugup itu, toh dia tidak sedang menyatakan perasaan.

'Yah, kecantikan seorang wanita terlihat saat dia sedang gugup, sih.'

"Kemana?"

"Festival." Dia tersenyum ragu.

"Baiklah."

"Eh? Kau mau?" Shiro hanya mengangguk. Jarang jarang dia jalan dengan teman perempuan. Ini kesempatan yang bagus juga untuk refreshing dari ocehan Draken.

"Aku akan datang bersama Kayo dan Hiiragi. Kami akan bertemu di depan festival jam 7 malam. Jangan telat ya!" Yuuki tersenyum, Shiro membalasnya dengan lambaian tangan.

"Ah! Jangan lupa pakai yukata yang cantik~" Dia pergi, meninggalkan Shiro yang diam ditempat.

"Aku tidak punya yukata.." Shiro pergi, sore ini dia ingin membeli yukata. Setidaknya dia harus memberikan kesan yang baik pada teman teman baru nya nanti walaupun harus mengeluarkan uang.

---

Shiro masuk ke toko baju tradisional, dia melihat lihat yukata dengan corak yang berbeda beda.

"Astaga warna nya kenapa terang terang sekali." Shiro menghela nafasnya, dia menyerah, memilih milih pakaian itu melelahkan.

"Ada yang bisa kami bantu?" Pelayan toko menghampiri Shiro yang muka nya sudah lesu.

"Apa ada yukata yang tidak terlalu mencolok dan tidak terlalu terang?"

"Tentu, mari ikuti saya." Shiro mengikuti pelayan toko yang menuju pojok, disana memperlihatkan yukata yukata yang warna nya tidak mencolok.

'Pantes aja ditempatkan di pojok. Yukata polos begini mana laku.'

"Ada rekomendasi?" Tanya Shiro, dia tidak mengerti fashion tradisional.

"Hmm.." Pelayan toko itu menatap Shiro dari ujung kepala sampai ujung kaki. Shiro kikuk, dia menatapnya intens sekali.

"Sepertinya yang ini akan cantik untuk anda kenakan." Pelayan itu mengambil yukata dari sisi lainnya.

'Bukannya kelompok yukata yang disitu terlalu mencolok..'

"Nah! Anda akan sa~ngat cantik saat memakainya." Pelayan itu menatapnya dengan berbinar.

'Hmph, bisa saja dia merayuku.'

"Baiklah baiklah aku ambil." Yukata berwarna putih dan peach dengan sedikit bunga bunga yang tidak terlalu mencolok dibeli oleh Shiro.

---

"Astaga kenapa mahal sekali? Padahal kan cuman kain." Shiro menghabiskan 5.000 yen untuk pakaian satu ini, bisa bisa dia hanya akan makan mie selama satu bulan.

"Oh Shiro?" Suara berat Draken membuat Shiro berhenti.

"Sial." Shiro lari, dia berniat kabur tapi ditahan oleh tangannya Draken.

"Kenapa kau kabur?!" Draken mengeluarkan aura menjengkelkannya, Shiro selalu berharap dia tidak pernah lagi mengalami itu.

"H-hah?! Siapa yang kabur? Aku hanya tidak melihatmu tadi hahaha, jadi aku mau pulang." Shiro tersenyum kikuk, mengeluarkan permen lolipop nya agar rasa takut dan tidak enak nya hilang.

Her Wounds [Tokyo Revengers X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang