01-Awal kisah

733 65 12
                                    

HELLOW PREN👋🤩

MY FIRST STORY AND SEMOGA KALIAN SUKA YA💕OH IYA VOTE DAN COMMENT JUGA😋

VOTE!!!!

SELAMAT MEMBACA💓😻


•••••

1.AWAL KISAH.

"APA?!!"

Dikediaman keluarga Aldric, mereka sedang membicarakan suatu hal yang cukup penting.

"Di-dijodohin?" Ia ternganga mendengar berita yang disampaikan oleh kedua orangtuanya.

"Iya Nara, mama sama papa ingin menjodohkan kamu dengan anak sahabat mama." Ujar ayu, mama Nara.

"Iya sayang, papa dan mama akan segera pergi ke luar negeri. Banyak hal yang harus kami urus disana, jadi kamu biar ada yang jagain." Sahut Aldric

"Ma pa, enggak bisa gini dong. Kenapa aku ga ikut aja sama kalian, aku juga bisa cari jodoh sendiri. Gausahlah di jodohin kaya gini?" Protes Nara lesuh, apa orangtuanya tidak mengerti ia tidak suka dijodohkan seperti ini.

Ayu mengusap lembut pundak Nara untuk menenangkan putrinya, "Nara sayang, Kamu perempuan dan anak satu-satunya mama dan papa. Kita gamau kalau kamu kenapa-kenapa, kita juga gamau kamu masuk jebakan lelaki brengsek diluaran sana,," Ayu menjeda ucapannya.

",,Anak temen mama itu baik kok, dia pasti bisa sayang dan jagain kamu. Terus dia ganteng juga loh hihi," goda Ayu untuk meyakinkan putrinya.

"Kamu mau kan sayang?"

Nara memainkan kuku jari-jari tangannya. Sejujurnya ia bingung harus apa, apakah ia harus menerima perjodohan ini atau tidak. Lagi pula umurnya masih sangat muda untuk menjalin ikatan pernikahan.

"Tapi pa, Nara masih sekolah." lirihnya penuh permohonan.

"Papa tau Nara, kamu juga udah kelas dua belas kan? Gapapa kalau kamu mau rahasia kan ini kok."

Nara menghela nafas panjang, ia semakin bimbang dengan hal ini. Gadis ini tidak mau mengecewakan kedua orangtuanya, tetapi dia juga tidak ingin dijodohkan. Bahkan dirinya saja tidak tahu dengan siapa ia dijodohkan.

Dengan keputusan yang belum sepenuhnya yakin ia mengangguk pelan menyetujui perjodohan ini. Ntahlah, mungkin ini sudah takdirnya menikah muda. Ia harus merelakan kebebasan masa mudanya.

Ayu dan Aldric tersenyum, jujur saja sebenarnya mereka juga sedih harus melepaskan anak satu-satu mereka kepada orang lain. Tapi mungkin inilah yang terbaik.

Ayu mendekap Nara kedalam pelukannya, menyalurkan kehangatan terhadap putrinya, "Makasih ya sayang, kita lakuin ini demi kebaikan kamu juga kok."

Air mata Nara menetes, ia mengangguk masih dalam pelukan Ayu. "Iya ma, Nara ngerti kok."

Aldric terharu melihat istri dan anaknya, akhirnya ia juga ikut dalam pelukan itu. Ia mendekap penuh kasih sayang istri dan anaknya.

"Papa bangga sama kamu sayang."

Nara terisak sendu, "Nara juga bangga punya papa."

KEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang