13-Suapin

194 19 21
                                    

Hellow gais,apa kabar?

Siap untuk baca?harus siap dong.
Eitss sebelum baca vote dulu dong

Aku harap kalian tau cara menghargai aku😗siap comment setiap paragraf?

Okeyy,happy reading...👑

••••••

13.SUAPIN.

Pintu gerbang sekolah sudah ditutup sekitar dua menit yang lalu. mereka memohon pada satpam untuk membiarkan mereka masuk kedalam.

"Pak ayolah, kita terlambat beberapa menit doang kok." Nara masih tetap berusaha memohon untuk diberi masuk.

"Udah deh bolos aja, udah telat juga."

Nara hanya bisa mengumpati Vano dalam hati, ia harus bisa menahan diri untuk tidak menyekik lelaki itu disini. mereka terlambat karna lelaki ini, sekarang malah dibuat tambah kesal. dasar sinting.

Vano dan Nara sudah bangun pagi sekali tadi, tapi karna efek mengantuk berat yang Vano rasakan membuatnya ingin tertidur lagi apalagi cuaca sangat mendukung. alhasil beginilah.

Nara mencoba berpikir rayuan apa yang harus ia ucapkan pada pak satpam, "Nanti saya traktir bakso jumbo deh pak,tapi tolong bukain dong." katanya.

Pak satpam itu tampak sedang berpikir mempertimbangkan, lumayan juga sih. ah ini kesempatan yang tak boleh disia siakan, apakah ia harus menerimanya? Jelas lah!!

"Ah makasih neng,sok atuh masuk." sahut pak satpam sambil menyengir. ia membuka gerbang dan mempersilahkan kedua murid itu masuk.

"Huh! Dasar mata baksoan." ejek Vano kesal. ia memarkirkan motor besarnya ditempat parkir lalu setelah itu dia berjalan menghampiri istrinya yang sudah berjalan duluan meninggalkannya.

"Yang ada kalau masuk kita dihukum bego!"

"Dih! Lagian lo juga yang bikin kita telat."

"Kok gue sih,lo aja yang ga bangunin gue."

"Ngeselin banget lo setan!" Nara berjalan pergi meninggalkan Vano sendirian dibelakangnya.

Sesampainya ditengah lapangan, salah satu guru melihat mereka. ia mendekat kemuridnya dengan tampang menyeramkannya.

"Terlambat pasti kan?" Wanita itu bertanya.

Keduanya tersentak. Nara meremas tali tasnya, tatapannya naik menatap mata tajam yang mengarah kearah dirinya dan cowok disebelahnya.

"Dasar Vano setan kayak monyet." Lagi lagi Nara merutuki hingga mengumpati Vano dalam hatinya. sementara yang diumpat? Ia hanya bersiul santai sembari sesekali menyisir rambutnya dengan jari jari tangannya.

"Assalamualaikum ibuk cantik, makin asoy aja nih hihi." Buk susi memelototi muridnya yang kurang ajar ini. ia meringis sakit karna Nara mencubit pinggangnya hingga diputar.

"Diam kamu! Udah telat malah santai."

"Jadi saya tuh harus gimana sih buk, ketawa? Nangis?" balas Vano lagi.

Mau tidak mau gadis ini harus melerai pertengkaran murid dan guru ini. "Maaf buk, tadi dijalan ada kecelekaan jadi macet parah." Lerainya.

KEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang