10

92 13 0
                                    

DOR!

Suara tembakan seketika membuat langkah June terhenti.

Padahal dirinya baru saja tiba dan akan melangkah masuk ke dalam. Namun, suara tembakan itu membuat kakinya tak bisa untuk meneruskan langkahnya.

Bagas.

Lelaki itu benar tega untuk merenggut nyawa orang yang June kasihi, hanya untuk membalaskan dendamnya pada June.

Dengan langkah gontai, June memberanikan diri untuk masuk dan melihat keadaan Rosie.

Suara tangis mulai masuk ke dalam indera pendengar June.

Tidak. Itu bukan suara tangis Rosie, karena suara itu lebih berat dan sudah jelas itu adalah suara seorang laki-laki.

Pemandangan yang June bisa lihat saat ini hanyalah siluet hitam dari seseorang yang tengah memeluk dan menenangkan yang lainnya.

Tunggu.

June tak bisa melihat ada orang yang tergeletak di lantai.

Lalu, dimana Rosie?

"Perbaiki hubungan lo sama June ya. Gue tau selama ini lo kesepian. Begitu juga dia"

Itu suara Rosie.

Ternyata kekasihnya itu masih baik-baik saja.

Sebuah senyuman lega bisa June keluarkan.

Tapi, tunggu.

Kata-kata yang diucapkan Rosie barusan membuat June kembali terdiam. Apa maksudnya?

"S-sayang?" June berusaha untuk memanggil Rosie.

Merasa dirinya terpanggil. Rosie membalikkan badannya dan ia melihat June yang berdiri sedikit jauh darinya.

Senyuman diwajah Rosie juga mulai terpancar. Ia melambaikan tangannya pada June, isyarat agar kekasihnya itu mendekat.

June belum bereaksi. Ia masih saja tetap berdiri di tempat yang sama sebelum akhirnya Rosie kembali berbicara.

"Aku tau kamu kangen dia. Sini"

Setelah bergelut dengan hati dan pikirannya. June memberanikan diri untuk melangkah dan mendekat pada dua orang yang ada dihadapannya itu.

Rosie menuntun tangan June agar bisa mengelus punggung orang yang begitu June rindukan.

"Buang gengsi kalian masing-masing ya. Gue tau kalian itu saling membutuhkan dan saling merindukan. Meskipun June ada empat orang yang lainnya, tapi masih tetep kerasa kosong karena gak ada Bagas di sana"

"Begitu juga kamu. Meskipun Bagas keliatannya baik-baik aja dengan teman-temannya yang baru, tapi dia tetep butuh kamu, sahabatnya"

Kedua lelaki itu diam dan saling menundukkan kepalanya.

"I know it's hard. Tapi kalo kalian sama sama mau buang masalalu yang buruk, kalian pasti bisa buka lembaran baru yang lebih baik. Nara juga pasti seneng liat kalian akur lagi"

Tanpa June dan Bagas sadari. Di sana bukan hanya ada mereka bertiga saja.

Melainkan ada keempat sahabatnya yang lain. Mereka memperhatikan dari jauh.

Rosie memberi isyarat pada mereka untuk mendekat dan ikut bergabung.

Setelah tiga tahun, ini adalah kali pertamanya mereka dapat berkumpul lagi. Saling berdekatan dan bisa saling melepas rindu satu sama lain.

"Sorry, gue egois" itu adalah kalimat pertama yang Bagas ucapkan setelah beberapa saat.

"Gue yang minta maaf. Kalo aja waktu itu gue gak bertindak bodoh, pasti—"

[✔]Abhivandya |June x Rosé|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang