16

63 11 0
                                    

Lima tahun sudah berlalu. June kini sudah berhasil membuat perusahaan milik mendiang ayahnya semakin berkembang pesat dan memiliki cabang di beberapa daerah.

Sedangkan Rosie, sang kekasih hatinya kini tengah sibuk dengan dunia modelling.

Keduanya benar-benar sibuk dan tak jarang juga saling lupa untuk memberi sedikit kabar. Namun tetap saja hubungan keduanya terbilang baik-baik saja dan tak ada pertikaian di dalamnya.

"Selamat malam, maaf menunggu lama" ucap June yang baru saja tiba di sebuah restoran ternama di tengah kota.

"Ah, tidak apa-apa Pak June. Silahkan duduk" sahut kolega bisnisnya.

June dan koleganya itu sibuk berbincang mengenai kerjasama mereka. Hingga ia tak menyadari, kalau di seberang mejanya terdapat Rosie dan juga beberapa teman modelnya yang sedang menikmati makan malam di sana.

Sebenarnya Rosie sudah menyadari, namun ia tetap diam dan tak menghampiri June. Rosie ingin tahu apakah kekasihnya itu peduli akan sekitar dan bisa menyadari kehadiran dirinya ini.

"Itu pacar lo kan?" celetuk salah satu teman Rosie yang sudah tahu tentang hubungan mereka berdua.

"Heem" jawab Rosie singkat.

"Oh jadi sengaja nih makan di sini biar sekalian bisa ketemu ayang" goda yang lainnya.

"Kan lo yang ngajak kita makan disini, bego" balas Rosie yang diikuti gelak tawa yang lain.

Suara tawa dari mereka cukup menarik perhatian dari beberapa pengunjung, salah satunya adalah June. Karena secara reflek ia menoleh pada sumber suara itu, hingga ia berhasil sadar bahwa sang kekasih ada di sana.

Netra mereka berdua saling bertemu, tersirat juga dari sorot mata keduanya bahwa mereka saling merindukan. Wajar saja, sudah hampir memasuki minggu kedua mereka tak bertatap muka.

Senyum manis dari keduanya langsung saling bersahutan. June juga memberikan isyarat pada Rosie untuk menunggunya menyelesaikan pekerjaannya saat ini.

Satu jam kemudian June telah selesai dengan koleganya itu. Tangan June merogoh ponselnya dan segera memberi pesan pada Rosie bahwa ia telah selesai dan akan menunggu Rosie di luar.

Tak butuh lama untuk Rosie menghampiri June yang tengah berdiri dengan gagahnya, menggunakan jas yang begitu pas di tubuh tingginya itu.

Tangan Rosie melingkar di perut June dari belakang. Wanita itu bahkan memejamkan matanya untuk menghirup dalam-dalam aroma maskulin dari tubuh June.

June memutar tubuhnya dan membalas pelukan hangat Rosie.

"I miss you so bad" gumam Rosie.

"Kamu tau? Aku jauh lebih kangen kamu" balas June dan tak lupa dengan kecupan pada dahi Rosie.

Tak peduli dengan tatapan orang-orang yang melintas karena aksi keduanya. June dan Rosie tetap saling memeluk erat, menyalurkan rasa rindu yang tak tertahan.

"Mau keliling malem ini?" tawar June yang langsung mendapat anggukan dan diiringi senyuman ceria dari Rosie.

June melepaskan pelukannya dan beralih merangkul pinggang ramping Rosie.

~𝓪𝓫𝓱𝓲𝓿𝓪𝓷𝓭𝔂𝓪~

"Udah lama banget ya kita gak kaya gini" ucap Rosie.

Sedari tadi mata hazelnya itu tak lepas untuk melihat sekitar. Seakan-akan ia baru pertama kali melihat pemandangan kota Bandung di malam hari.

"Sayang"

[✔]Abhivandya |June x Rosé|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang