Is there someone else?

298 27 2
                                    


💫


'Aku tertidur lagi, lagi dan lagi dengan kau yang selalu menjadi mimpi maupun kenyataanku.'






Selama ini semuanya baik-baik saja. Aku bersekolah di SMA kota ku, dan menjalani hari-hari ku dengan baik sebagai anak kelas 11 Ipa 3 semester 2. Namun, tiba-tiba berubah.

Aku takut, aku merasa di awasi, dan aku diancam...

Semua ini dimulai ketika aku yang kelelahan akibat kegiatan sekolah yang memang pada hari itu jadwal ku sangat padat, dan akhirnya ketiduran. Lupa mengganti seragam dan bodohnya lagi lupa mengunci pintu depan dan gerbang di saat orang tuaku sedang keluar kota.

Aku ketiduran di sofa ruang tamu, bahkan masih dengan kaus kaki ku yang sebetis, tak lupa juga dengan jam tangan ku yang masih belum ku lepas. Aku tidak tahu mengapa di hari itu aku merasa begitu kelelahan hingga bisa berbuat hal ceroboh seperti itu.

Aku terbangun di malam hari, antara sadar dan tidak. Terbangun dengan kamar ku yang gelap gulita dan AC kamar yang menyala, membuat kamar terasa dingin namun aku tidak merasa dingin dikarenakan ada sesuatu yang memeluk ku hangat.

Aku semakin masuk ke dalam lilitan hangatnya, tanpa menyadari bahwa aku sendirian dirumah hingga esok pagi.

Aku mengucek mata ku saat sinar matahari memasuki celah-celah jendela kamar. Hari ini hari sabtu, sekolah ku libur. Tapi, kemarin aku ngapain ya?

Aku berusaha mengingat kembali apa yang terjadi kemarin dengan perut yang kelaparan. Tak ambil pusing, aku beranjak dari kasur ku melewati kaca sebadan di dekat lemari ku.

Aku terdiam saat melewati kaca tersebut, kembali lagi ke depan kaca dan terkejut setengah mati. Bukan kah kemarin aku masih mengenakan seragam? Dan, sejak kapan aku memakai kalung?!

Aku mencari pengait kalungnya, tapi tidak ketemu. Air mata mulai berlinang di mata ku saat selintas apa yang terjadi kemarin mulai terlihat jelas.

Aku takut... Siapa dia?!


💫


Ibu memarahi ku di telepon dikarenakan tadi pagi saat bibi mengantar sarapan ternyata pintu depan tidak terkunci. Ibu khawatir aku kenapa-kenapa dan aku tentu saja mengatakan bahwa aku baik-baik saja (?)

Kenapa aku tidak mengadu saja ke ibu?

Ya, karena... di wastafel kamar mandi terdapat liptint milikku yang sudah tertulis kata di kaca. Dia, yang kemarin memeluk ku itu mengatakan bahwa, jangan sampai aku berani mengadukannya kepada siapapun.

Aku penasaran, jika tidak kuturuti perkataannya dan mengadu pada ibu bagaimana? Dan tiba-tiba ponsel ku menampilkan sebuah notifikasi pesan dari orang yang tidak dikenal.

'Jika kamu berani mengadu, aku bunuh biar tidak ada yang tahu.'

Tidak mungkin aku gila dan nekat ingin memberi tahu ibu, aku tidak ingin kehilangannya. Dia satu-satunya ibu ku.

Aku sangat takut, kepada siapa aku mengadu? Apa dia akan menyakitiku? melecehkanku? Atau bagaimana? Tidak mungkin aku mempercayai kata nya yang mengatakan bahwa ia tak akan menyakitiku.

Unexpected [SHORT STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang