|f o r g o t t e n|

512 34 2
                                    

🥀

~it's not easy for me to love you freely~

Kelas telah berakhir, namun pandangan seorang asisten dosen di depan tersebut tak teralihkan sedikitpun dari gadis yang tertidur di meja paling belakang. Seperti biasa, dia selalu tertidur... apakah aktifitas mereka setiap malam terlalu melelahkan?

"Valerie Miller R."

Yang mempunyai nama tersebut tak kunjung bangun, sontak sesisi kelas sibuk mengumpat pada gadis rambut berwarna coklat terang tersebut. Jam sudah berakhir, namun asdos mereka tak mengizinkan pulang sebelum mereka di absen. Rutinitas asdos itu, absen selalu di akhir kelas.

"Psstt... sepertinya kau dipanggil." Ucap salah satu gadis di samping Valerie.

Valerie menggumam tak jelas, rasa kantuk tak tertahankannya oleh sebab itu sejak dimulai kelas ia sudah tumbang hingga jam akhir pelajaran.

"VALERIE MILLER R.!"

Bentakan terdengar, seisi kelas terlonjak mendengar asdos mereka baru pertama kali membentak salah satu mahasiswinya.

Valerie yang mendengar bentakan nama nya langsung terbangun. Melirik ke kanan dan ke kiri dan langsung mengangkat tangannya setinggi mungkin.

"Hadir, Mr. Robinson!"

Mr. Robinson tersebut menggeram marah, ia tak suka diabaikan. Terlebih lagi oleh Valerie, mahasiswinya yang hanya tertidur ketika jam kelas miliknya.

"Setelah kelas bubar, kamu ke ruangan saya."

Valerie mengangguk saja. Toh, apa salahnya?

🥀

Valerie berjalan gugup, tiba-tiba ia merasa tak percaya diri. Apa yang harus ia lakukan? Tadi ia berpikir tak ada salahnya, namun sekarang ia menyesal atas apa yang ia ucapkan dalam pikirannya tadi. Dan entah kenapa, ia sedikit takut.

Ia tiba di depan sebuah pintu dengan tulisan Mr. Robinson, ia ragu... apakah harus masuk sekarang?

Angin musim gugur berhembus dingin, menerpa wajah gadis yang sangat memiliki struktur wajah orang Inggris. Ia menyelipkan sehelai rambutnya di balik telinga nya. Tiba-tiba semilir parfum maskulin menerpa hidung mancungnya.

Ia kenal parfum ini, parfum ini kan milik...

"Sayang..."

Ya, milik Mr. Robinson,

Kekasihnya...?

Valerie tersenyum, ia merentangkan tangannya namun sebelum ia dipeluk, ia sudah ditarik masuk kedalam ruangan milik Mr. Robinson.

Kecupan dalam terasa di kening Valerie, pria itu mencium keningnya mesra dengan tangan nya yang mengelilingi pinggang Valerie.

"You're so beautiful my lady..."

Suara serak dan dalam itu menggelitik telinga Valerie. Ia tersenyum manis dan melingkarkan lengannya menuju leher Mr. Robinson.

"You know Dave, it's not easy for me to love you freely..."

Setelah mengatakan itu, Dave membanting tubuh Valerie di sofa ruangannya. Menggeram
akibat ucapan wanita di bawahnya saat ini. Bukankah dia sendiri yang tak menginginkan hubungan mereka tersebar? Lalu mengapa dia mengatakan hal tersebut pada Dave?

Unexpected [SHORT STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang