Chap 11

758 69 6
                                    

Read To Be Continued—
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mobil Ferrari berwarna biru dongker itu menjadi pusat perhatian di jalan raya. Bagaimana tidak? Ferrari yang berwarna biru dongker hanya ada 10 di dunia. Tidak banyak orang tau memang. Tapi dari merek mobilnya saja, sudah membuat orang terhipnotis. Di tambah lagi saat sang penumpang membuka jendela untuk membuang sampah. Terlihat lah Surai merah jambu dari jendela mobil. Orang juga tidak habis pikir. Biasanya wanita kelebihan harta akan membeli mobil Ferarri berwarna putih. Tapi dia malah membeli incaran kaum Adam? Tapi tenang. Mereka tidak mengetahui fakta bahwa mobil itu adalah milik seorang aktor kelas dunia yaitu Haruno Sasori.

"Kita mau kemana?" Tanya Sakura.

"Terserah Nona." Jawabnya.

"Ke kebun binatang yok."

"Hah apa?" Ucap Zabuza ambigu.

"Panggil 'Nona' lah biar kaya horang horang kahya beneran." Jahil Sakura.

"Iya Nona." Balas Zabuza dengan penekanan di kata terakhirnya. Jengkel memang kalau berada di posisi Zabuza sekarang.

"Gitu dong. Ga jadi ke kebun binatang deh. Ke Moll aja kita."

'Boleh tendang Adik bos sendiri ga sih?' Batin Zabuza.
"Moll di mana? Di dekat sini ada enam Moll."

"Ko ada banyak?"

'Serius. Boleh ga si tendang? Pelan aja ko. Gak kencang kencang. Paling cuma Sampe Papua.'
"Karena Konoha Kota besar Nona. Jadi Wajar." Jelas Zabuza se sabar mungkin.

"Ke Moll yang paling besar aja. Aku gak pernah ke situ. Biasanya cuma ke Moll dekat sekolah."

"Tapi di situ—"

"Udah Lah. Keburu aku berubah pikiran, ku potong gaji mu."

'Ko songong ya. SASOTOD ADEK LO MINTA GUE KICK BANGSADH!' Batin Zabuza.
"Oke."

Skip


"Coy, Sakura belum nyampe?" Tanya Tenten.

"Ga tau." Ucap ke3nya bersamaan. Sekarang mereka berada di Apartemen milik keluarga Hyuga. Kenapa di Apartemen bukan di rumah Tenten kayak kemarin? Karena mereka gak mau ada pengganggu.

"Satu orang yang berani telpon aku beliin iPhone yang baru rilis kemarin." Tantang Hinata.

"Wew. Dasar nyonya muda." Sindir Ino.

"Nyonya muda apa nih? Hyuga atau Namikaze?" Canda Tenten.

"B-berisik kalian!!" Ucap Hinata. Kita yakinkan, bahwa wajahnya sudah semerah Cepot.

"Halo? Lo di mana goblok?! Pada nungguin ini!"

"..." Seketika Ino, Tenten, dan Hinata membisu.

"Di Moll lah! Shopping Shopping dulu kita." Ucap orang di sebrang telpon.

"Di Moll mana?" Tanya Temari.

"KMC."

"NGAPAIN LO DI SITU HEH? JAUH BENGET! LO BARU SEMBUH SAKIT!"

"Refreshing aja. Aku bosen di rumah." Ucap Sakura dan langsung mematikan telponnya.

"Halo? Halo?"

"Di matiin tuh." Ucap Ino.

"Iya. Nah, Hinata. iPhone nya mana?"

"Ayo susul Sakura sekalian beli iPhone Temari." Ujar Hinata.

"Oke." -Temari, Tenten, Ino.

"Tapi bentar.." Cegat Ino.

"Apa lagi?"

"Kita ke Moll make baju sekolah?" Lanjutnya.

"Aku enggak." Ucap Hinata.

"Tapi aku, Temari, sama Tenten kan masih Pake baju sekolah."

"Kalau aku gak masalah Pake seragam." Ucap Temari.

"Gini aja. Aku pinjemin kalian baju gimana?"

Setelah coba coba baju

"Ugh..."

"Kenapa Ten?"

"Bagian dadanya.. kedodoran." Protes Tenten. Dan di balas kekehan oleh Ino.

"Kalau mau pake punya Sakura aja. Dia pernah beberapa kali nginep di sini lupa bawa pulang bajunya." Tawar Hinata

"Boljug." -Tenten

"Makanya kalo punya ovai itu di gedein." Ejek Ino.

"Masih bisa tumbuh. Sans aja." Bela Temari. Tenten yang merasa menang melet melet ke Ino kek inu.

"Kesenengen Lo tuh kalo ada yang bela ckck!"

"Yang penting kan kece. Nah dah siap. Yuk caw!"

"Baju paan tuh? Aneh tapi langka" -Ino

"Gak tau. Tanya Hinata."

"Kata Sakura itu baju impor dari Indonesia. Namanya batik Kris."

"Wih mantap. Ke Indo kiw kapan kapan. Bosen kalo liburan ke Prancis Mulu."

"Sejak kapan kita ke Prancis bareng bareng?"

"Kudet Lo. Prancis itu Perempatan Ciamis blok!" Sarkas Ino.

"Kacangin Ino. Kacangin Kacangin. Jokesnya garing." Ujar Temari.

"Yeee.. si tua minta di senggol bacok nih ceritanya?"

"Ampun bang jago."

"Dah dah ini kapan berangkatnya? Kalo berangkat sekarang kita bisa santai di jalan nanti. Kalo mau berangkat nanti, gue nyetir kek Sakura. Mau Lo?" Ucap Hinata menengahi. Bukan, lebih tempatnya mengancam. Karena yang lain langsung bergegas keluar pintu apertemen.

SKIP

"Om om."

'Gue bukan om lo.' Batinnya dalam hati.
"Ada apa?" Akhirnya tetap di jawab sama dia. Karena kenapa? Karena kalo di kacangin, nanti lawan bicaranya ini ngancem lagi.

"Tapi boong. Mau banget di panggil om. Berasa tua ya? Kasian sekali."

"Gabut?"

"Iya. Gak tau mau beli apa." Jawabnya lesu. Ya, itu Sakura dan Zabuza. Mereka sudah muter muter selama setengah jam di Moll terbesar dan tidak tau mau ngapain.

"Nonton bioskop aja." Usul Zabuza.

"Ga napsu. Oh??!! Ko di toko itu rame banget? Ke situ yuk. Siapa tau ada diskon besar besaran!" Sakura pun langsung menarik lengan Zabuza ke arah toko yang di penuhi dengan kaum hawa tersebut.

"Kyaaa ganteng banget!!"

"Calon ayah dari anak anak gue itu!!"

"Heh Jan halu! Kalo dia udah punya pacar, Gamon Gamon dah Lo!"

"Aaaa culik aku!! Aku rela!"

"Gak percaya bisa ketemu idola di moll."

Teriak para gadis gadis kurang belaian histeris.

"Wait... Itu kayak kenal." Ucap Sakura yang ngintip dari sela sela kerumunan.


TBC







______________


Maaf banget lama up nya. Hari ini baru selsai PAT jadi baru sempat up lagi🙏🙏

Di tunggu Votenya kawand

Bad Girl KHS    [Slow Update]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang