Bad Girl KHS [Slow Update]

Chap 6

Read to be continued—
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang Sakura, Karin, Shion, dan Tayuya sedang berada di ruang kepsek. Beserta saksi dari kejadian tersebut. Yaitu Hinata. Kenapa Hinata? Karena dialah yang paling jujur di antara ke empat temannya.

"Jadi begitu.. Pantas saja." Gumam Tsunade.

"'pantas saja'?" Tanya Shizune yg tanpa sengaja mendengar gumaman Tsunade.

"Ti-tidak apa apa." Tsunade terpaksa tersenyum.

"Yak, karena masalah nya seperti ini, jadi hukuman kalian saya kurang kan."

"BENARKAH?????" Tanya Karin dkk.

"..." Sakura datar.

"Iya."

"Yaa, Karin, Tayuya, Shion saya scorsing selama satu bulan. Dan... Sakura, hanya satu Minggu."

"APAAHHH???? TIDAK ADIL!" Ucap Karin dkk bahkan Shizune.

"SUDAH DIAM! SEKARANG KALIAN SEMUA KELUAR!" Semua keluar juga Shizune.

"Kau kenapa keluar juga?" Tanya Tsunade

"Kan tadi Tsunade san suruh!" Jawab Shizune.

"Pengecualian buat kau bodoh!"

Skip

"Ino." Panggil seseorang.

"Hm?"

"Nanti sore mau menemani ku membeli hadiah ulang tahun? Untuk saudara ku."

"Bukannya teman teman mu ada?"

"Mereka males."

"Oh, oke."

Sai tersenyum. Ya, orang itu adalah Sai.

"Arigato."

"Douitashimashita."

Skip

Saat sore hari.

"Guys~ aku mau pergi nanti." Ucap Ino. Mereka sedang berada di rumah Tenten. Ya, begitulah. Ada waktu tertentu di mana mereka nginap di salah satu rumah di antara mereka ber 5.

"Silahkan. Jangan pulang kalau bisa." Ucap Temari.

"HIDOIII!!!!" Teriak Ino.

"Bercanda."

Tok tok

"Nah! Itu dia!"

"Bhaks, gimana dia tau rumah ku?" Tanya Tenten.

"Aku Sherlock hehe."

"Pantas_-"

Ino membuka pintu rumah Tenten. Dan di lihatnya Sai sedangmenunggunya.
"Ayo." Ajak Sai.
Mereka berjalan ke mobil BMW milik Sai.
Sai melajukan mobilnya.

Hening

Tidak ada yg membuka pembicaraan. Mereka sama sama canggung.

"Ino."

"I-iya?"

"Aku boleh bertanya sesuatu? Tentang Sakura"

Perasaan Ino kurang enak. "Boleh."

"Soal sikap Sakura satu hari ini. Seperti ada yang aneh, atau memang perasaan ku saja? Kalau itu benar boleh tau karena kenapa? Tenang, aku tidak akan memberi tahu siapa siapa."

Belum ada jawaban dari Ino.

"Janji?" Ino meyakinkan.

"Yap, janji." Sai tersenyum palsu.
"Enggg, sebentar ada pesan yang masuk." Sai berbohong. Dia membuka handphone untuk menyalakan perekam suara buat merekam cerita Ino.