Part 5

1K 71 2
                                    

Read to be continued—
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bell masuk sudah berbunyi. Dan seperti biasa, Guy Sensei selaku guru olahraga selalu datang tepat waktu dengan semangat masa muda nya.

Sakura yang sekarang juga tidak seperti biasanya. Pagi pagi begini dia sudah tidak ada di kelas. Memang sih tidak ada yang tau dia kemana, tapi Ino, Temari, dan Tenten tau penyebab Sakura seperti ini.

"Materi hari ini kalian Push up dengan teman sebangku. Masing masing satu menit. Yang pertama latihan dulu. Sensei kasih Waktu 10 menit. Yang ke dua baru pengambilan nilainya. Sudah tau kan caranya para pejuang muda??!!!"

"Sudah Sensei."

"BAGUS!! Tapi sebelum itu, kita absen dulu."

"Yang pertama, Ino Yamanaka."

"Ada Sensei." Ucap Ino.

Bla bla bla sampai pada bagian absen Sakura.

"Sakura Haruno (?)"

Krik krik krik tidak ada balasan.

"Saya ulangi, Sakura Haruno?"

"Izin Sensei." Ucap Temari.

Satu lapangan di buat bingung olehnya. Temari yang terkenal menggagalkan rencana kabur Sakura, kini membelanya? Tidak bisa di percaya.

"OALAH!! OKE OKE. Selanjutnya, Uchiha Sasuke."

"Sensei, Saya izin. Kurang enak badan." Ucap Sasuke tiba tiba.

"BHAKS?? YOO WES LAH! SILAHKAN.."

'Terlalu mudah di bohongi.' Ucap Semua Murid dalam hati.

Skipped

Sasuke berjalan menuju UKS. Dia bukan tidak enak badan. Cuma dia malas untuk mengikuti pelajaran olahraga. Eh,wait... Ada surai pink yang terlihat di ruangan ini. Sakura Haruno.
"Hn, kau ngapain di sini?" Tanya Sasuke.

Tidak ada jawaban dari Sakura. Bahkan Sakura tidak menoleh sedikit pun.

"Hei, aku bertanya."

"Hm." Gumam Sakura.

Oke. Sasuke tidak mau melanjutkannya. Sekarang Sasuke berada di kasur samping Sakura.

5 menit kemudian...
"Hei." Panggil Sakura tiba tiba.

"Hn?" Tanya Sasuke.

"Bagaimana kalau misalkan, orang yang sudah kita percayai lama, menyimpan rahasia yang sangat fatal tentang kita, dan tidak mau memberitahukannya ke kita?"

Sasuke masih mencerna maksud Sakura.
"Maksud mu?"

Kini Sakura melirik ke arah Sasuke sekilas.
"Hn."

'What? Apa apaan!' Benak Sasuke memberontak.

Skipped

Sekarang sudah jam istirahat. Semua murid sudah mengganti baju olahraga nya.
Ino menyeret Sakura ke kantin. Sedangkan yang di tarik, hanya pasrah.

"Forehead, kau mau pesan apa?" Tanya Ino
'Astaga! Aku lupa.' Ino beralih melirik Temari.
Temari menghembuskan nafas pasrah.
1
2
3
'Yokatta.' Ino merasa lega.

"Wah wah! Lihat! Bad Girl kita menjadi alim!!" Ucap Karin menggelegar se Antero Kantin.

'Huh, mereka lagi. Tidak capek apa?' Ucap Tenten dalam hati.

"Hei! Karin!" Panggil Temari.

"Woah! Lihat! Apa kau sudah tidak pengecut? Nona Temari?" Kemarin kau membiarkan nya. Sekarang, kau membelanya?? Kerasukan apa kau??"

"Shion." Panggil Karin dengan senyum miring.
Shion yang mengerti maksud Karin pun langsung berjalan ke arah Sakura di ikuti Tayuya.

Greb

"A-asatga.., bahaya." Ucap Hinata pelan.

Apa yg di lakukan Shion dan Tayuya? Mereka menahan kaki dan tangan Sakura dengan kuat. Perilaku mereka di tonton oleh satu kantin. Bahkan samapi The PIS.

"Ya... Ini risiko mu karena sudah menganggu ku kemarin." Karin Menjambak Sakura. Sakura tidak melawan. Ke 4 sahabatnya Bahkan Hanya bisa menyaksikan. Karena mereka tau. Kalau mereka ikut campur hanya akan memperburuk keadaan. Reaksi Satu kantin? Ada yg Iba, ada yang hanya menyaksikan sambil mengumpat Karin, ada yang mengejek Sakura, dan sebagainya.

Karena tidak ada perlawanan dari Sakura, Karin semakin menjadi! Dia Menyiram Seragam Sakura dengan kecap asin yang ada di meja kantin.
"Woah~! Lihat, Cherry kita Sudah busuk berwarna coklat!"

"Karin! Sudah!" Ucap Ino menggelegar.

"Ino!! Sudah ku bilang—" Ucapan Temari terpotong oleh...

"Sudah?" Tanya Sakura.

"Tentu saja—" Jawab Karin Terpotong.

Bugh!!
Satu hantaman keras mengenai pelipis Karin. Satu kantin Terkejut. Tayuya dan Shion pun sampai terhempas ke belakang karena Sakura memberontak. Sampai The PIS ikut terkejut. Membulatkan Mata sebulat bulatnya.

"Hm~ Itu untuk tangan ku." Sakura tersenyum Sinis sambil menatap Karin dengan ekor matanya.

"Dan ini.."
Bugh!

Sakura Meninju perut Karin.
"Arrghh." Karin meringis.

"..Untuk Rambutku." Senyuman Sakura hilang. Kini di ganti dengan tatapan membunuh.

"Yang terakhir..—" Ucapan Sakura terpotong.

"SAKURA!! SUDAH!!" Ucap Tsunade.

Semua orang merasa lega.
Tsunade melihat Karin yang sudah babak belur terkapar di lantai kantin. Dengan darah yg mengalir dari pelipis nya.

"Temari." Panggil Tsunade dengan mata mengintimidasi.
Temari mengangguk.

Dan saat itu juga Tsunade terkejut. Ternyata dugaannya benar.

"Sakura, Karin, Shion, Tayuya. Ke ruang kepsek Pulang nanti."

"Ta-tapi Tsunade Sensei, Karin..." Ucap Tayuya

"ANGAKAT DIA KE UKS CEPAT! KALAU SUDAH SADAR, JELASKAN PADANYA!" Ucap Tsunade lantang.

Tsunade kembali ke ruangannya.

Percakapan The PIS

"He-hei.. Apa tidak ada yang aneh?" Tanya Naruto.

"Naruto, kita sependapat." Ucap Neji.

Shikamaru, Sasuke, dan Sai hanya mengangguk.

"Neji, adik mu teman baiknya kan? Kenapa kau tidak bertanya saja padanya?" Jelas Sasuke.

"Di bandingkan aku, Sai lebih cocok menanyakannya. Ino itu teman kecil Sakura. Pasti dia lebih tau banyak."

"Terus, apa hubungannya dengan Sai??" Ucap Naruto sok Polos.

"Kan dia teman sebangku nya bodoh."

"Oh iya.."

"Bagaimana Sai? Kau bisa?" Tanya Shikamaru.

"Akan ku coba."


TBC

_______________________________

Moga kalian suka^^
Jangan lupa vote..

Kalau mau ada yang di tanyain, boleh langsung komen (。•̀ᴗ-)✧

Ja~

Bad Girl KHS    [Slow Update]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang