5.0🐶

210 45 1
                                    

Seperti Senin biasanya, hari ini Aruna mendapatkan giliran piketnya. Bukan hanya membersihkan kelas, Aruna sedari tadi sudah disibukkan mengambil barang-barang dari tempat penyimpanan sekolah. Di sana Aruna bergantian dengan temannya untuk membawa barang-barang keperluan ke laboratorium kimia.

Latihan praktikum seperti ini sedikit membuat Aruna terganggu. Gadis itu lebih memilih untuk mengerjakan tugas-tugas tertulis yang diberikan gurunya dan mengerjakannya secara individu dengan penuh kedamaian.

Untuk praktikum seperti ini pasti mengharuskan Aruna bekerja secara berkelompok dengannya. Belum lagi rekan praktikum yang Aruna dapatkan kali ini cukup membuat mood Aruna sedikit menurun. Ya, rekan praktikum yang didapatkan Aruna hari ini adalah Zidan.

Lagi-lagi lelaki itu berurusan dengan Aruna. Setelah kejadian di toko buku tempo hari lalu, Aruna memperingatkan Zidan untuk tidak berinisiatif mengajak Aruna mengunjungi tempat-tempat yang biasanya Angkasa kunjungi. Tidak lagi karena Aruna sudah merasakan malunya seperti apa.

"Boleh ganti partner enggak sih?"

Zidan hanya tersenyum lebar tanpa penyesalan.

"Bersyukur dikit kek dapet partner macam gue" jawabnya.

Aruna hanya mendesah pelan mendengar kalimat yang dilontarkan Zidan. Sudah terlampau paham kenapa Zidan seperti itu.

'Praktikum kali ini, coba kalian buka buku panduan dan-!'

Dua jam lamanya praktikum di laboratorium kimia, semua murid kelas Aruna akhirnya bisa menghirup udara bebas di luar laboratorium. Semuanya berhamburan kesana-kemari. Berbeda dengan Aruna yang sangat yakin untuk melangkahkan kakinya ke ruang kelas.

Mengambil kotak makan warna hijau dan menyediakan earphone putih kesayangannya. Mulai memutar playlist di siang hari dan menyantap makan siangnya. Agak damai siang ini tanpa gangguan dari temannya semacam Zidan. Laki-laki itu bahkan tidak menampakkan batang hidungnya sejak keluar dari laboratorium kimia sepuluh menit yang lalu.

Sibuk mengunyah dan sedikit menggumamkan nada dari lagu yang sedang Aruna dengarkan. Menggerakkan kepalanya mengikuti irama dari lagu yang didengarnya menambah kesan damai di siang harinya.

Senyuman kecil mulai tampak di wajah Aruna, menandakan bahwa gadis itu sangat menikmati kegiatannya saat ini.

"Ah, mama bawain bekalnya banyak banget" keluhnya sambil menutup kotak makannya.

"ARUNA!!"

Aruna yang masih sibuk membersihkan peralatan makannya tersentak ketika mendengar suara lantang itu. Siapa lagi oknum yang dengan berani memanggil Aruna sekeras itu kalau bukan Zidan.

"Harus banget teriak? Kita ini enggak lagi di hutan, Dan. Tolong suaranya biasa aja"

Zidan yang berhasil mendapatkan atensi Aruna hanya tersenyum lebar menyadari perbuatannya yang membuat Aruna terkejut.

"Tadi Angkasa lagi-"

"Stop Zidan! Enggak perlu lagi ngasih kabar tentang Angkasa ke gue"

Aruna segera melangkahkan kaki keluar kelasnya. Bukan apa tapi Aruna hendak membuang sampah bekas kotak susu yang dibawanya dari rumah.

Tempat sampah di depan kelas tidak terlalu jauh sehingga setelah Aruna melemparkan sampahnya segera ia kembali berjalan ke kelasnya. Hingga kepalanya yang sedang menunduk membersihkan tangan kotornya itu menabrak punggung seseorang.

"Aduh!"

Belum sempat Aruna mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang tidak sengaja ia tabrak, terdengar sebuah pertanyaan dengan suara yang lagi-lagi tak asing di telinga Aruna.

"Kamu?"

Ya, Angkasa. Terkejut dengan kehadiran Angkasa bersama kedua temannya yang melewati kelas Aruna.

Hingga panggilan dari Zidan yang berhasil membuat Aruna tersadar dari lamunannya. "Aruna!!"

"Kamu lagi? Sengaja ya nabrak saya kayak gitu? Kalau punya dendam sama saya, tolong bilang!"

Aruna mengerjap sebentar, "Eh--enggak gitu tadi gue-"

Terlambat, lagi-lagi Angkasa hanya menatap datar ke arah Aruna dan berlalu begitu saja. Cukup membuat Aruna sakit hati. Bukan itu sebenarnya yang terjadi. Tapi apa boleh buat, Aruna bahkan tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.

✦✦

✦✦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
First Sight • Kim Seungmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang