Ting Tong Ting Tong~
Seorang menekan bell rumah mereka dengan tanpa sabar. Seperti kebakaran jenggot. Hyena yang lagi tanggung buat sarapan pada akhirnya meninggalkan kerjaan nya sejenak tanpa melepas apron nya. Berlari kecil menuju pintu.
“Tamu gak sabaran banget kalau cuma anter paket. Awas aja!!” Hyena menggerutu. Kemudian membuka pintu nya kasar.
Kleeek-
“Ni hao, Apa benar ini rumah nya winwin?” tanya orang itu yang ternyata cowok tampan dengan aksen china faseh. Di perkirakan dia sekampung dengan partner nya.
“Ah, ada kok tunggu aja!” jawab Hyena apa adanya dan menyilahkan tamu itu untuk masuk.
Kun memperhatikan gerak langkah kaki Hyena dari belakang. Bokong nya tercetak jelas dari balik hotpants nya. Kaki nya yang putih cukup membuat naluri lelaki nya terpancing. Kun menggeleng menepis pikiran kotor nya. Hingga Winwin pun keluar dari kamar nya dan menyapa nya dengan hangat.
“Aku menunggu mu sejak kemarin”
“Maaf ada satu hal yang harus ku selesaikan di shenzen” Kedua pria itu berpelukan dan langsung nyambung dengan obrolan. Dengan aksen china. Jujur saja Hyena kurang tanggap. Karena dia payah banget dalam berbahasa. Apalagi yang di pakai china tradisional.
.
.
Saat sarapan~
“Dia Kun Xian. Teman ku dari Shenzen. Untuk sementara waktu akan tinggal disini sampai mendapatkan tempat baru, dia satu tempat kerja dengan ku” jelas Winwin pada Hyena, sebalik nya ia pun mengenalkan Hyena pada sahabat baiknya kun. Ketiga nya pun duduk rapi di meja sambil menyantap makanan nya masing-masing. Namun winwin dan Kun kembali terlarut dalam obrolan. Entah kenapa Hyena merasa terabaikan secara langsung. Kehadiran Kun dapat membuat ekspresi Winwin begitu hidup. Lalu arti partner sepertinya? .
Selang beberapa menit~
“Aku selesai-” Winwin kembali mengalihkan perhatian pada Hyena namun hanya sebentar. Ketika Kun juga ikut beranjak dan hendak pergi bersama nya.
“Ah maaf ya, Aku tidak membantu mu mencuci piring karena kami nyaris terlambat” Ujar winwin tergesa. Hyena mengangguk maklum.
“Ayo kun!” dan ia pun menarik tangan Kun hingga keduanya berlalu.
Sesaat Hyena melihat ketika Kun tersenyum padanya. Entah apa maksud nya karena senyuman menunjukan sebuah isyarat.
“Huffth, dalam sebentar berkenalan, sebentar dia terlihat rapuh, sebentar dia seperti gak butuh teman, sekarang? Dia benar-benar gak anggap gue gitu? Padahal dia pernah merasa diabaikan. Ck!!” Hyena kesal membanting sendok nya di piring. Dengan setengah ikhlas dia pun mencuci piring kotor sisa mereka. Kemudian ponselnya berdering , sejenak mengalihkan rasa bete nya.
“Ho, lu dimana sekarang?”
[“Wew, ada apa nih? Tahu-tahu langsung berondong pertanyaan ke gue? Sekarang gue di kowloon. Kenapa?”]
“Gue kesana deh. Ada banyak hal yang mau gue tanya ke lo!!”
[“Sipp, ketemu aja di tempat biasa ye”]“Ok!”
Kali ini Hyena akan pergi untuk sementara waktu. Setidak nya daripada di rumah dia akan mati kebosanan. Tapi sebelum itu dia akan menyelesaikan sisa pekerjaan nya dan mengirimkan nya ke kantor.
..
Saat perjalanan menuju kantor , Kun banyak melontarkan pertanyaan tentang roomate dari sahabat nya ini.
“Hanya partner ya? Tapi tinggal satu atap dengan wanita, tidak ada yang terjadi diantara kalian?” saat itu Winwin langsung menoleh kearah nya dengan pandangan curiga. Kun yang di kenal biasanya jarang membahas soal wanita. Apalagi mengenai roomate nya yang sudah Winwin klaim sebagai milik nya tentu hanya dia sendiri yang tahu.
“Aku merasa tertarik dengan pandangan mata nya___” Kun berkomentar. Winwin menjadi pias. Pria itu menatap lurus ke depan dengan senyuman nya.
“Dia terlihat biasa saja namun ada sesuatu keliaran dalam dirinya. Jika itu keluar maka dia terlihat sangat menarik. Seperti seekor Hyena. Yah begitulah” Kun menilai seorang Hyena adalah Hyena yang bisa memangsa lawan nya kapan saja. Lalu, dia juga terlihat tangguh. Yah selayaknya hewan predator. Tapi, sejak winwin merasakan tubuh nya , wanita itu dapat memberi pelukan yang nyaman seperti ibu nya. Hanya saja jika bersama nya, maka jiwa lelaki nya mendadak liar dan jadi lepas kendali.
“Hey, kau tidak menyukai nya kan?” tembak Kun. Tepat saat itu Winwin mengerjap.
“Suka ya?”
“Haha… Kau selalu begitu jika di tanyai tentang wanita. Kau memang masih naif akan hal itu ,iya kan” dengan percaya diri Kun menepuk pundak Winwin yang hanya tersenyum hambar. Tiba2 jantung nya bergemuruh, sosok sahabat nya ini , menjadi sebuah ancaman bagi nya. Winwin mengigit bibir nya, mencari cara agar tak ada ruang untuk Kun dekat dengan partner nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/270972600-288-k825963.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears are falling (21+)
FanfictionSebagai penulis lepas, Hyena selalu mencari inspirasi dimana pun kapan pun. Hidup yang tak mau terikat dan bebas. Itulah prinsipnya. Sekarang, dia ingin mencari suasana baru untuk mendatangi negara yang terkenal dengan sisi unik nya. Yaitu...