Salah satu gudang terpencil di Ilsan, di daerah pelosok yang sunyi, sepertinya sudah dikontrak sebagai tempat penyanderaan. Malam itu, Changbin, Felix, dan Seungmin menculik empat anak muda di satu tempat yang sama. Masing-masing duduk terikat diatas bangkunya, dari kiri ke kanan, secara urut, Park Woojin, Hwang Yeji, Choi Yeonjun, dan Jeon Heejin.
"Bisa-bisanya aku bertemu wajahmu lagi," ujar Woojin.
"Siapa orang-orang ini? Aku tidak kenal mereka, kenapa aku juga diculik?" tambah Yeji.
"Hai! Lama tidak bertemu, ya!" seru Yeonjun.
"Identitas Mr. Solomon dan Mrs. Zoe sudah terbongkar, apalagi yang kau inginkan?"
Changbin tersenyum, memperhatikan reaksi dari setiap sanderanya. Namun ia lebih tertarik menjawab pertanyaan Heejin. "Hm, kali ini bukan soal itu."
"Siapa yang membayar kalian untuk melakukan ini, sih?"
"Hoho, tak perlu tahu."
"Lalu apa mau kalian sekarang, keparat!?"
"Tenang, nona. Kami hanya ingin mengambil alih tugas kalian. Matryoshka Team? Begitukah caranya untuk menyebut nama tim kalian?"
"Apa maksudmu?"
"Kami telah melakukan sedikit penyelidikan terhadap gerak-gerik kalian berempat. Kalian sedang diteror oleh sang.. Joker, bukan? Sudah sampai tahap mana? Sudahkah bertemu dengan 'Joker' itu?"
Sementara itu, di belakang Changbin, kedua anak buahnya, Felix dan Seungmin sedang membuka-buka isi tas salah seorang sandera mereka, dan menemukan beberapa lembar kartu dari dalam tas, lengkap dengan potongan puzzle serta deretan angka acak.
Yeji yang memergoki mereka langsung berseru, "Hei!"
Woojin ikut, "Beraninya kalian menyentuh barang-barang kami! Kembalikan kartu-kartu itu ke dalam tas!"
Felix dan Seungmin tidak terlalu peduli. Salah satu dari mereka, Felix memperhatikan kartu king clover, kemudian ditunjukkan kepada Changbin. "Bos, jika diurutkan dari urutan puzzle-nya, kartu king clover ini adalah kartu terakhir yang mereka dapat. Disini terdapat deretan angka yang merupakan titik koordinat menuju lokasi selanjutnya."
"Dimana lokasinya?"
Seungmin yang baru saja selesai menelusuri titik koordinat tersebut menjawab, "Kantor K-Tech, menara kembar LG. Kantornya Tuan Kang!"
"Wow? Serius? Baiklah, mari kita tidur sekarang, besok pagi kita akan berangkat kesana!" seru Changbin sambil menuntun kedua rekannya untuk masuk ke dalam sisi ruangan yang lain, yang tertutup oleh lemari-lemari bekas, untuk beristirahat, tidur.
Yeji membantah lagi, "Hei! Ada apa dengan kalian!"
Sementara Woojin sudah pasrah terlebih dahulu. "Selalu ada saja halangannya. Dulu tim kami disaingi oleh Sledovatel sialan dari Hanlim itu. Kupikir penyelidikan kali ini bisa berjalan lancar, ternyata tidak. Selamat menjadi Sledovatel kedua, wahai orang-orang jelek."
"Apakah tidak akan ada yang menyelamatkan kita sekarang?" tanya Yeji.
"Fitur Emergency Mode di WT milik kalian tidak berpengaruh apa-apa karena sinyalnya hanya terkirim di WT kalian sendiri. Sementara WT-ku belum di-upgrade," jawab Heejin.
"Mengapa WT-mu belum di-upgrade?" tanya Yeji lagi.
"Karena aku gagal menyelesaikan misi program penjara remaja. Kalian sudah tahu apa konsekuensinya, kan? Dikeluarkan dari sekolah, dan tidak bisa melanjutkan pendidikan lagi. Tentunya, juga tidak mendapat jatah upgrade WT. Jatah upgrade WT hanya berlaku untuk mereka yang berhasil menyelesaikan misi, seperti kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Matryoshka Team II : The Magic Executant
FanficSeorang detektif yang mengidap keterbelakangan mental diutus untuk menyelidiki kasus tewasnya seorang asisten sulap. ≡Nation's craziest detectives has formed≡ ❕sequel Matryoshka Team