Jangan lupa spam Komen yah beb ❤️❤️☘️☘️☘️☘️☘️
Gita kembali lagi berkutat pada Novel dan juga ponselnya. Amel mengiriminya chat berkali-kali untuk menanyakan kebenaran kabar putusnya Gita dan Kevin. Amel kepo akut. Nanya-nya bener-bener dari ujung akar banget. Tapi sayangnya, Gita males balesin chatnya.
Sebentar lagi makan malem, Gita keasyikan baca novel sampe lupa waktu. Gadis itu harus buru-buru mandi dan segera turun ke bawah. Karena kalo enggak, Mamanya bakal teriak nyaring banget.
"Tumben kamu belom dipanggil udah turun duluan." sindir Mama Gita.
"Dibanding kuping Gita harus denger suara melengking mama, mendingan Gita turun duluan deh." jawab Gita sekenanya.
"Ya, itu karena kamu kelewat bebal sih kupingnya. Jadi, kudu diteriakin biar denger," kata mama Gita dan Gita hanya mencibir ucapan mamanya.
Gita dan mamanya udah kayak sahabat, mereka sering banget saling sindir, saling ejek dan saling becanda. Papa Gita yang ngeliatnya cuma bisa ketawa dan geleng-geleng kepala.
"Udah-udah, ayo makan." ajak Papa.
Mereka bertiga makan dengan hikmat dan bijaksana *eh enggak ding*, kenapa cuma bertiga doang? Ya, karena enggak berempat. Hahaha jayus... Alasan yang bener itu, karena Gita cuma anak semata wayang di rumah itu.
Mbok Ti beresin piring-piring di meja makan, dibantu oleh Gita. Selesai dengan urusan bersih membersih dapur, Gita segera duduk di ruang keluarga bersama dengan Mama dan Papanya.
Papa Gita fokus dengan smartphone di tangannya, bukan buat main Onet atau Pou ya..., tapi lagi ngurusin kerjaan.
Mama Gita sibuk sama sinetron di ikan terbang yang banyak adegan nangis-nangisnya itu loh.. *ga tau? Coba nonton deh.
"Katanya mama sama papa mau ngomong sesuatu sama Gita. Emang mau ngomong apaan sih?" tanya Gita yang bikin Papa dan Mamanya ninggalin aktivitas mereka sejenak lalu fokus pada Gita.
Papa berdehem membersihkan tenggorokannya sebelum buka obrolan.
"Tahun ini, kamu udah 17 tahun, kan?" tanya papa Gita yang lebih kayak ke pernyataan dibanding pertanyaan membuat Gita mengerutkan dahi bingung.
"Iya. Terus?" tanya Gita penasaran.
"Papa dan Mama pengen kamu serius ngejalani hubungan dengan seseorang," kata Papa menggantung kata-katanya.
"Gimana mau serius, kan aku abis putus tadi siang, Pa. Papa suka ada-ada aja sih!" ucap Gita menyela perkataan Papanya.
"Bukan sama Kevin, Gita. Tapi dengan seseorang. Orang lain." jelas Papanya.
"Maksud papa? Gita dijodohi gitu?" tanya Gita hati-hati.
Papa mengangguk pelan membuat Gita shock luar biasa. Untung Gita ga punya riwayat penyakit asma atau jantung jadi, masih normal kagetnya. Dia juga gak lebay kayak di sinetron-sinetron, nangis-nangis bombay.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGITA and HER STORIES [COMPLETED-OPEN PRE ORDER]
Teen FictionPatah hati berulang kali tidak membuat Anggita putus asa mencari pengganti. Sampai akhirnya, kedua orang tuanya menjodohkannya dengan Alfa, sang pangeran es di sekolahnya. Namun, hubungan Anggita dan Alfa yang masih seumur jagung harus terusik karen...