Sembilan ( REPOST )

3.2K 382 36
                                    

Gunung esnya disayang-sayang dulu ya sekarang 🤣🤣
Mo liat sejauh apa kalian muji2 si gunung es 😛😛😛

Happy Reading gengs

KOMEN + VOTE jangan lupa!
Kan gampang tinggal pencet doang wkwkwkw

☘️☘️☘️☘️☘️

☘️☘️☘️☘️☘️

Gita dan Amel akhirnya berjalan keluar kelas. Alangkah terkejutnya Gita dan Amel ketika hendak berbelok mendapati Kak Alfa berdiri menyender di dinding kelas mereka. Jantung Gita berdetak cepat, entah mengapa pikiran akan pelukan Alfa tadi siang seketika terlintas diotaknya.

"Kak Alfa ngapain di sini?" tanya Gita basa-basi yang hanya ditanggapi dengan raut wajah datar Alfa yang memandangnya intens.

Alfa meraih telapak tangan Gita untuk ia genggam tanpa permisi membuat Gita terkejut dan Amel ikut malu-malu melihat perlakuan Alfa pada sahabatnya itu.

Tanpa berucap apapun, Alfa menarik Gita dengan telapak tangannya dan mereka berjalan bersisian dengan tangan saling bertaut. Gita masih dengan keterkejutannya memandangi telapak tangannya yang digenggam erat oleh Alfa. Mau tak mau, Gita tersenyum samar, sedangkan Alfa berjalan seperti biasa tanpa ekspresi apapun.

Gita sadar lalu menoleh ke belakang sambil melambai tangan pada Amel dengan bahasa bibir mengatakan, 'Gue duluan!'

☘️☘️☘️☘️☘️

Gita duduk dengan tenang di samping Alfa yang sedang mengendarai mobilnya. Sesekali Gita mencuri pandang pada cowok dingin itu.

"Kenapa? Terpesona? Ngapain kamu ngelirik-ngelirik gitu? Liat langsung aja ga bayar kok," ucapan Alfa yang membuat Gita salah tingkah.

"Kak Alfa kepedean banget sih!" elak Gita karena ketauan sedang curi-curi pandang.

"Loh! Ini kita mau ke mana? Heh... Ini bukan jalan balik ke rumah Gita, Kak?" tanya Gita penasaran pada Alfa.

"Emang!" jawab Alfa singkat padat dan menyengkelkan.

"Ya terus? Kita mau ke mana?" tanya Gita lagi.

"Bawel!" Ketus Alfa yang membuat Gita seketika mengkeret di tempat.

Dari pada ngomong atau nanya terus kena marah, Gita lebih milih meratapi jendela di sampingnya dalam diam.

Hampir sepuluh menit berlalu, Alfa melirik ke arah tempat duduk di sampingnya. Di sana Gita terlihat menyandarkan kepalanya pada pintu mobil dengan mulut yang sedikit terbuka.

Gadis ajaib di mata Alfa. Alfa tersenyum kecil melihat penampilan gadis itu. Kehadiran Gita membawa warna baru dalam kehidupan Alfa yang selama ini cukup monoton. Gadis cerewet yang akan menjadi istrinya. Istri hasil perjodohan di usia belia mereka. Cukup gila kedengarannya, tapi inilah kenyataannya.

☘️☘️☘️☘️☘️

"Keboo... Hei, bangun. Buruan! Hei, keboo!" Alfa menoel pipi Gita. Salah satu cara untuk membangunkan gadis yang tidurnya terlihat begitu lelap.

Gadis itu bergerak, meregangkan tangannya yang terasa kebas, menguap tanpa malu dan mengucek kedua matanya pelan. Gita memandang lurus ke depan sambil mengumpulkan nyawanya yang sempat bertebaran ke sana kemari dalam alam mimpi.

Setelah cukup sadar, gadis itu menoleh ke samping kanan tempat duduknya. Di sana ada Alfa yang sedang sibuk merapikan rambutnya dari kaca spion.

ANGGITA and HER STORIES [COMPLETED-OPEN PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang