Happy Reading gengs 💋💋🍀🍀🍀🍀🍀
Alfa sengaja membiarkan Gita memotret dirinya yang kini tengah mengerjakan tugas sekolah. Cowok itu tidak merasa terganggu, malah ia merasa nyaman jika Gita berada di dekatnya.
Gita menghela napas bosan ketika Alfa sama sekali tidak menggubrisnya. Cowok itu hanya fokus dengan tugas sekolahnya, sedangkan Gita sendiri tidak punya PR dari gurunya.
Gita memilih berkeliling ruangan dan kembali lagi berdiri di depan jendela besar yang menampilkan view jalanan Ibukota yang macet. Bosan dengan pemandangan macet Ibukota, Gita beralih melihat - lihat keadaan dapur. Gita memeriksa setiap detail dapur tersebut, tempatnya cukup besar dan super bersih. Namun, tidak dengan isinya. Di sana tidak ada bumbu dapur atau pun isi kulkas yang penuh dengan sayur atau buah-buahan. Hanya deretan mie instan yang berjejer rapi di dalam lemari dapur.
Tidak ada hal yang bisa dilakukan oleh gadis itu. Merasa lelah, Gita merebahkan diri di atas sofa sambil menonton penampilan Shawn Mendes yang sedang menyanyikan lagu Imagination.
Mulutnya ikut bersenandung lagu yang sedikit banyak menggambarkan perasaannya saat itu.
I keep craving, craving, you don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words they want to say to you
This is typical of love
Can't wait anymore, I won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together forever
In my dreams you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my imagination
Baru sampai reff pertama, ternyata rasa kantuk muncul lebih besar membuat Gita tertidur lelap tanpa rencana.
Alfa membereskan peralatan sekolahnya setelah menyelesaikan semua tugasnya. Ia sedikit bingung karena tidak mendengar suara Gita dalam waktu satu jam belakangan ini.
Alfa mengambil inisiatif bergegas keluar ruang belajarnya dan mencari keberadaan Gita. Takutnya, Gita terjun bebas dari apartmennya karena frustasi diabaikan oleh Alfa.
Tapi ternyata, Gita tengah tertidur lelap di sofa panjang di ruang santai. Alfa menyandarkan tubuhnya pada lemari sambil bersedekap kedua tangan di depan dadanya menatap Gita. Cowok yang terkenal dengan sebutan gunung es itu tersenyum.
Alfa senang melihat Gita tidur pulas, tapi ini sudah mulai malam dan waktunya untuk pulang ke rumah. Mengantar Gita terutama. Jadi, mau tak mau, Alfa membangunkan Gita dengan menepuk pelan pipinya.
Gita terbangun dan mengucek matanya dengan ekspresi begitu menggemaskan di mata Alfa.
"Maaf kak, ketiduran," kata Gita menyadari kehadiran Alfa di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGITA and HER STORIES [COMPLETED-OPEN PRE ORDER]
Teen FictionPatah hati berulang kali tidak membuat Anggita putus asa mencari pengganti. Sampai akhirnya, kedua orang tuanya menjodohkannya dengan Alfa, sang pangeran es di sekolahnya. Namun, hubungan Anggita dan Alfa yang masih seumur jagung harus terusik karen...