Satu minggu berlalu dan mereka masih berlibur di villa dengan tenang sambil menyeruput ice americano di halaman depan villa.
"Gua jadi kangen seungkwan."
Myungho yang mendengar ucapan dino mengangguk, "Mau ke kuburan nya?"
Dino mengangguk lalu mereka berdua segera beranjak untuk menjenguk kawannya yang sudah beristirahat tenang di alam sana. Semoga.
Brak!
Semua yang ada di ruang tengah menatap dokyeom si pelaku penggebrakan pintu.
"Woy semalem ada babi ngepet!" heboh dokyeom.
"Serius lo?" tanya hoshi.
Dokyeom mengangguk, "iya kata abah tetangga." serunya heboh, "Warnanya item, congornya maju. Pokoknya mirip mingyu banget!"
"Anjing." mingyu yang denger auto lempar bantal ke muka dokyeom. "Mau mati lo?"
"Silet mana silet?!" rusuh mingyu mencari sekitarnya.
"Di rcti." celetuk hoshi.
Tahan, jangan emosi. Batin mingyu.
Mingyu sabar disayang carat..
"Kenapa marah?" Tanya dokyeom, "Tersinggung berarti mengakui loh." sungutnya menunjuk-nunjuk mingyu.
"Sialan, sini lo kuda!"
Setelahnya adegan drama india terjadi diantara mingyu — dokyeom, saling kejar-kejaran diiringi suara teriakan merdu dokyeom yang mengisi ruang tengah villa.
Seungcheol yang habis dari kamar mandi heran karena ruang tengah kini berubah jadi zona fauna. Babi, kuda, anjing disebut. Harimau juga tiba-tiba ikut disebut sama hoshi.
"Ini ngapa tiba-tiba jadi kebun binatang dah?" heran seungcheol.
"Diem lo unta!"
Seungcheol melotot, "Jingan, gua dikatain unta?!" Geramnya lalu melipat lengan bajunya keatas, "Sini lo kiming!"
Mingyu auto nengok horror, "Anjir, demi alek keceplosan cheol!"
Dokyeom yang ngeliat mingyu mau dihajar seungcheol pun ketawa bahagia. Mingyu yang gak terima diketawain auto ngejar dokyeom lagi. Eh, seungcheol yang gak terima dikatain unta ikut ngejar mingyu.
Sedangkan hoshi yang daritadi nontonin cuma asik menikmati. Sampai wonwoo tiba-tiba datang bawa popcorn juga kacamata.
"Nobar." seru wonwoo diangguki hoshi.
"Gua mau nanya."
"Apa?"
Jeonghan terlihat menimang-nimang apakah dia harus bertanya atau tidak tentang hal janggal yang ia lihat di planchette lalu.
"Lo.." menggantungkan kalimatnya, jeonghan kembali mengambil nafas dan menatap jun tepat dimatanya. "Kenapa lo rela ikut liburan kesini? Padahal lo lagi di china waktu itu."
Jun mengangkat alisnya, "Loh emang kenapa? Kok nanya gitu?" tanyanya balik.
Jeonghan tersenyum kecil, "Gua kepo aja sih. Lo ngga ada maksud lain kan?"
Setelah jeonghan nanya begitu, suasana seketika hening.
Jun hanya menatap datar jeonghan, dan jeonghan menelisik menatap mata jun.
Tapi detik selanjutnya jun tiba-tiba tersenyum, "Gua.."
"..cuma kangen kalian kok."
Entah kenapa jeonghan merasa senyuman jun memiliki arti lain.
"Lagi ngomongin apa nih? Serius amat." tanya joshua yang tiba-tiba datang.
Jeonghan dan jun auto nengok lalu menggeleng.
Joshua, woozi dan vernon datang dengan kantong belanjaan ditangan mereka. Mereka baru saja pulang dari supermarket.
"Bukan apa-apa."
Woozi menatap curiga mereka, "Gak asik main rahasia-rahasiaan."
Jeonghan terkekeh mendengarnya, "kok lama banget keluarnya?" tanya jeonghan mengalihkan pembicaraan.
Vernon menunjuk joshua, "Dia yang nyetir, terus sekalian ibadah aja katanya."
Jeonghan dan jun hanya mengangguk sambil ber-oh ria.
"Gua ke kamar dulu, pengen istirahat." pamit woozi diangguki yang lain lalu segera beranjak.
Diikuti oleh vernon dan joshua yang menyusul untuk istirahat di kamar masing-masing.
Jeonghan kemudian berdiri dari duduknya, "gua juga ke kamar dulu." ujarnya meninggalkan jun yang hanya menatapnya dengan senyuman.
Brak!!
Seluruh atensi menatap myungho dan dino yang membanting pintu utama. Wajah mereka merah dengan nafas terengah-engah.
"Kenapa lo bedua?" tanya hoshi.
"Kuburan.." engap myungho.
"Kuburan apa?" tanya wonwoo.
Mereka yang tadi kejar-kejaran pun kini ikut khawatir. Dan omongan dino selanjutnya membuat mereka semua membelalakkan mata sempurna.
"Jasad seungkwan ilang!!"
Ceklek!
Di kamar, joshua mengendus-endus kamarnya yang tercium bau anyir.
Bahkan kepalanya sampai pusing menciumnya.
"Bau apa— OH GOD!!"
Diatas meja nakasnya..
Sebuah organ penuh darah tergeletak disana.
Dengan belatung yang menggerogoti organ yang sudah membusuk itu.
✨ Happy 6th anniversary Seventeen ✨
Thank you for being Seventeen,
Thank you for being with us.
Thank you for everything,
Untuk semua yang dilalui bersama.Semoga Seventeen makin langgeng sama carat dan bisa barengan untuk waktu yang lebih lama, waktu yang dipenuhi berkah kebahagiaan 💎
Gak jago bikin kata-kata manis, tapi..
I love you Seventeen
I love you Carat
So muchh!!Kita sama-sama yuk bikin kenangan bahagia yang bakal jadi sejarah di hidup kita bareng 13 bujang kesayangan kita✨
호랑해🐯
All member-해💎❤️✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For Fun | Seventeen ✓
Fanfictionberawal dari niat cuma untuk 'asik-asikan' berakhir menjadi pertaruhan nyawa yang diakibatkan 'asik-asikan' tersebut. ft. seventeen.