Blam!
"Lo dateng,"
Nafas lelaki sipit itu tercekat namun tetap mengangguk pada temannya --dokyeom-- yang berada di kursi pengemudi lalu mengambil tempat di jok sebelah dokyeom.
"Tapi lo beneran gapapa kan? Kenapa yang ini kaya darah beneran?" panik dokyeom melihat darah di baju hoshi.
Berusaha mengatur nafas dengan mata yang mengerjap, hoshi berusaha menahan rasa sakitnya yang diakibat ulah joshua.
"Joshua nusuk gua di bagian yang nggak ada kantong darah boongan," jelasnya dan memang terlihat jelas bekas darah di bibir serta dagunya yang belum mengering sempurna.
"Ayo cepet ke rumah sakit," lanjut hoshi benar-benar merasa pening.
Dokyeom mengangguk dan langsung menginjak pedal gas menjauhi villa tua dimana ia meninggalkan wonwoo bersama joshua.
"Gua udah telpon polisi," kata dokyeom.
Lalu hoshi hanya mengangguk-angguk kemudian menoleh ke belakang dimana mingyu juga dino yang belum sadarkan diri terpejam disana.
"Mereka," ucap hoshi dengan nafas tertahan, "Mereka masih hidup kan?" tanyanya dibalas anggukan.
"Gua harap polisi cepet nyampe, wonwoo.. semoga dia bertahan--" ujarnya tercekat dan terbingung saat dokyeom tiba-tiba menghentikan mobilnya dipinggir jalan yang masih hehutanan gelap tanpa ada lampu jalanan.
"Kenapa, kyeom?"
Dokyeom terdiam hanya menatap lurus kearah jalanan yang gelap.
"Makasih udah mau kerjasama sama gua sampe sekarang,"
"Tapi cukup sampai sekarang."
"Dokyeom ngomong apa lo-- argh!!"
Untuk kedua kalinya, darah keluar dari mulut hoshi.
Dokyeom baru saja menusuk hoshi tepat di dadanya.
Dengan tatapan membelalak, hoshi perlahan menoleh pada dokyeom yang menatapnya dingin.
"Sorry, tapi kami bertiga sepakat buat nyingkirin kalian semua,"
"Termasuk lo."
Nafas hoshi tertahan saat dokyeom kembali menusuknya untuk kedua kalinya, hingga hoshi kehilangan nyawanya saat itu juga.
"Bye, hoshi."
Dan setelahnya dokyeom kembali melajukan mobilnya setelah membuang sembarang mayat hoshi dipinggir jalan.
"Bangun."
Kedua insan yang sejak tadi terpejam pun perlahan membuka mata mereka lalu bangkit untuk duduk kemudian tersenyum penuh arti.
"Akhirnya.." ucap dino.
Mingyu menyeringai,
"Beres."
-----------------THE END----------------
Finally Just For Fun selesai.
Semoga kalian suka sama ceritanya juga endingnya hehe:)
Terima kasih banyakk untuk kalian semua yang udah dukung book ini sampai selesai, dengan ngasih vote juga komen, aku sangatt mengapresiasinya♡♡♡
kalau kalian suka boleh share ke temen carat kalian yg suka cerita horror, m/t sebongie^^
Sekian dan terima kasih.
anw, pengen bikin book detektif wonwoo x oc deh rasanya.
Just For Fun officially end.
©️tiredkiya
2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For Fun | Seventeen ✓
Fanfictionberawal dari niat cuma untuk 'asik-asikan' berakhir menjadi pertaruhan nyawa yang diakibatkan 'asik-asikan' tersebut. ft. seventeen.