[30] [3] From Now 'Til Then

532 420 103
                                    

[FOLLOW IG SAYA SYFAADS]
[BELUM RAPIH]

-
Lay me down-Sam Smith🎶

[ESREGNET]

"Kamu bilang begitu?" Ada nada tak percaya dari suara seberang telepon sana. Nesman tampak berdecak beberapa kali sedang Cella meringis. "Nahloh, nggak direstuin sama calon mertua."

"Papah Cella serius!" Ini sumpah Nesman bener-bener bercanda mulu bawaannya padahal mah anaknya udah khawatir setengah mati.

"Lain kali nggak boleh begitu, tetap aja dia orang tua." Tegur Nesman mulai dengan nada serius. "Yaudah paling nanti Papah cari kerja lain aja. Kan ada kamu, papah pensiun dengan tenang."

"Trus kita makan pake apa Pah?" Cella mulai bertanya hal-hal nggak masuk akal yang dibales Nesman langsung.

"Duit lah, apalagi?"

Hening.

Akhirnya terdengar helaan napas berat darisana, "Nggak usah ngerasa bersalah karena udah berlalu. Nggak usah dipikirin karena tugas kamu sekolah. Nggak usah takut karena selalu ada jalan." Ujar Nesman dengan nada lembut membuat hati Cella sesak untuk beberapa saat.

"Papah... sejak kapan jadi wali Cello?" Akhirnya Cella menanyakan pertanyaan yang dipendamnya dari tadi siang.

"Kapan dia masuk sekolah kamu?" Nesman balik bertanya.

"Kelas sepuluh semester dua?"

"Iya semenjak dia ada di Indonesia. Beberapa hari sebelum itu." Ujar Nesman singkat tanpa penjelasan yang lebih detail. "Papah di Malaysia baru berangkat sore tadi. Baliknya besok, mungkin? Papah lupa bilang."

"...Jadi mau nitip apa?" Lanjut Nesman diikuti suara deru mesin mobil yang dinyalakan diujung seberang telepon sana.

"Cello bakal dibawa ke Jerman?"

"Kalau nggak siuman dalam waktu empat sampai lima hari, iya." Baru saja napas Cella tercekat, Nesman langsung melanjutkan ucapannya. Tau dengan putrinya yang pasti khawatir. "Tenang aja Cello kuat. Ntar pas bangun paling langsung adu jotos sama yang nyelakain dia kemarin. Oke? Dah."

Dan tepat setelahnya telepon dimatikan sepihak membuat Cella mendengus sebal.

"Nyenyenye, Papah jangan tinggalin aku terus... aku kesepian..."

Cella melirik kesal ke manusia tak tau diri disebelahnya ini, David yang sejak pulang sekolah memaksa mengantarnya pulang dan malah rebahan dirumahnya sampai jam tujuh malam. Udah nggak ada sopan santun, ini malah David yang seakan pemilik rumah.

"Lo kayak anak nggak diurus tau nggak? Balik sana."

"Bisa-bisanya lo berani ngelakuin itu tadi siang. Gue kesini buat jagain lo." Katanya tapi dia sendiri sibuk tengkurep diatas sofa sambil main game di hapenya. "Ibarat kata nih yak, emaknya Cello itu ala-ala lambe turah FTV. Juara dah jadi emak tiri antagonis di Adzab Indosiar!"

David mematikan ponselnya dan beranjak duduk disebelah Cella. "Selamat datang di dunia tipu-tipu. Ketika topeng monyet lebih manis daripada topeng manusia. Apa kabar dunia? Sudah gilaaa!"

Cella memundurkan badannya menatap aneh David yang akhirnya kalem sekilas, tarik napas. "Gue awalnya nggak respect sama Cello, tapi sekarang iya. Lo sebaiknya nggak terikat apapun tentang Cello, Hanz, sama Alantha."

David menatap serius. Cella menaikkan alis matanya mendengar penuturan tanpa penjelasan itu. Akhirnya David buka suara.

"Itu lingkaran setan, La."

ESREGNET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang