[FOLLOW IG SAYA SYFAADS]
[CHAPTER SUDAH DIEDIT RAPIH]
-"Bukan insan tetapi keadaan."
-Crazier Things-Chelsea Cutler🎶
[ESREGNET]
Cello berjalan di trotoar sambil menatap jalan raya yang sedikit lenggang. Lantunan musik dari airpod mengisi pikirannya. Sesekali ia bersiul. Tadi saat pulang sekolah, ia berencana menghampiri kafe temannya, Bram. Jadi disinilah dia, tanpa membawa motornya, berjalan sendirian kesana.
Tes
Cello menengadahkan kepalanya. Satu tetes air dari langit membasahi wajahnya. Buru-buru ia menunduk dan mempercepat langkah. Nihil usahanya untuk meneduh saat hujan malah keburu deras.
Akibat tali sepatu yang tak terikat dengan benar, nyaris Cello tersandung. Alhasil ia berjongkok dulu, tak peduli dengan bajunya yang sudah basah kuyup. Manalagi ia berada ditengah belokan.
"Eh, tunggu bentar," serunya spontan saat sudah bangun dan merasa gadis dengan payung biru yang barusan lewat itu familiar.
Gadis itu menoleh sedikit terkejut. "Cella, lo sendirian?" Tanya Cello lagi. Akhirnya Cella bersuara.
"Ada kewajiban gue untuk menjawab?"
Otomatis Cello mengerut dahi, "lo nggak apa-apa?"
"Lo siapa nanyain gue?" Balas Cella tak kalah cepat. Hal itu membuat Cello segera berjalan mendekat dan menarik lengan Cella. "Apa?" Tanya Cella lagi.
"Gue. Avi." Dengan percaya diri Cello menjawab. Tampak ekspresi Cella yang berubah namun sesaat. Gadis itu malah melepas cekalan tangannya.
"Gue benci sama lo." Itulah kalimat yang dilontarkan Cella sambil berjalan mundur. "Harusnya lo nggak perlu balik ke Jakarta. Kita cuman orang asing. Nggak pernah punya ingatan yang sama."
"Kenapa?" Beo Cello sedang jaraknya dengan Cella sudah agak jauh. Mungkin suaranya sedikit teredam hujan, namun ia menepisnya dengan suara lantang. "Kenapa Cella?" Teriaknya kali ini. Beruntung jalanan sudah lenggang.
"Pergi tanpa kata. Kembali dengan segala cerita." Cella menggeleng pelan sambil tersenyum tipis, lalu membalikkan badannya dan berlalu. "Lucu," katanya yang jelas seperti angin lalu.
"Kenapa... " ujar Cello sambil menatap jalanan yang basah.
"Kenapa kamu tanya? Itu karena kamu milik aku! Tunangan aku! Kita harus bersama selamanya!" Suara cempreng yang khas itu menyadarkan Cello. Ia buru-buru menoleh saat gadis mungil dengan rambut pirang itu menyodorkan payung kepadanya. "Cello dan Alantha itu ibarat hubungan antara sila dalam pancasila. Bulat dan utuh. Saling terikat dan berhubungan satu sama lainnya. Kita satu."
"Nggak... nggak... nggak!" Seru Cello yang malah membuat Alantha menggeleng dan tertawa keras diantara derasnya hujan.
"ANJIM SI KELING BEGO KUDU DIGUYUR BIAR SADAR DARI MIMPI KOTOR." Benar sekali. Setelahnya air satu ember membasuhi kepala hingga baju seragam Cello. "YATOIBAA, HUMAN SATU INI."
Cello mengucek matanya cepat dan melihat si pelaku pengguyuran badannya. "DAVID!"
Si David malah balas melotot, tak mau kalah. "Mau ngucap istighfar tapi takut kamu kebakar." Celotehnya sambil sok usap-usap dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESREGNET [END]
Teen Fiction[𝗧𝗲𝗲𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁-𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻] [𝗡.𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿] 'Prince' Avi setelah peristiwa kecelakaan saat hujan itu kembali. Berpikir 'Queen' Lala akan menunggunya dengan identitas yang baru, yaitu Cello si pemuda multitalenta pelanggar aturan. Namun gadis itu b...