[27] Good Or Bad Fortune?

843 741 160
                                    

[FOLLOW IG SAYA SYFAADS]
[BELUM RAPIH]

"Its obvious, I nor you had something between

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Its obvious, I nor you had something between."
-
Telepatia' Kali Uchis🎶

[ESREGNET]

Cello
Gue berangkat sama anak-anak.
see you at there.

Cella mendongak menatap jam dinding sesudah membaca pesan akhir Cello di hape. Suara ngaji dari mesjid diluar belum berkumandang. Pukul setengah empat pagi--menjelang subuh, Cella sudah bersiap untuk pergi ke Acara Pekan Olahraga yang hari ini secara resmi diadakan di Gedung SMAN Alexis. Sempat kekhawatirannya kambuh.

Mungkinkah ia akan bertemu dengan Hanz?

Bagaimana dengan Alantha?

Ngomong-ngomong membahas hal itu, rasanya Cella masih memiliki banyak pertanyaan seputar Cello yang belum ia ajukan semalam.

Cella menguncir kuda rambutnya tinggi-tinggi dihadapan cermin. Ia hanya ingin memodifikasinya seperti style rambut kesukaan Ariana Grande. Poninya sedikit dikeluarkan dan disampirkan ke sebelah kiri dan kanan wajahnya. Tak perlu riasan berlebih. Cella tak suka. Ia hanya memakai mosteraizer dan sunscreen, lalu melapisi bibirnya dengan lipbalm sebelum memakai liptint agar tak kering. Seragamnya sesuai yang diberikan dari penyelenggara acara--Kemeja berwarna merah dengan lambang plus kuning di kantong seragam kiri serta bandana putih di lengan kanannya--Yang Cella merasa sesak karena agak sempit.

Sepertinya Cella dapat ukuran yang salah lagi? Yang pertama kaos olimpiade, kali ini kemeja pekan olahraga. Padahal benar ukurannya L.

Baru berniat membuat sereal dan roti dengan mentega gula karena terburu-buru, suara seseorang menghentikan aksinya. Cella kembali menutup pulkas.

"Kamu mau kemana pagi-pagi begini, jalan sama tuh bocah?"

"Papah lanjut tidur aja."

"Ngapain tutup pulkas? Buatin papah juga lah, maunya buat sendiri doang."

"Tumben pake sarung,"

"Kamu aja yang jarang liat. Papah mau ke mesjid numpang berak."

Cella menghela napas panjang sedang Nesman langsung mengambil duduk di sofa tengah menyalakan TV.

"Rumah sepi banget."

"Bakar pah kalau mau rame."

"Kamu jangan cepet-cepet gede, ntar papah kesepian."

"Cari istri baru aja sana."

Nesman mendelik, Cella sudah selesai mengaduk serealnya dua gelas dan membawanya ke ruang tengah.

"Kamu mah, gitu. Papah kan udah sering bilang--"

"Idih, baperan." Potong Cella sambil kembali membuat roti lapis yang kali ini enggan memakai margarin dan gula tapi menggunakan cokelat nutella. Cella tahu apa yang akan Nesman katakan jadi ia memotongnya dengan cepat. Ya, Nesman memang sering merasa sepi dirumah. Cella tau itu. Cella juga tak bisa menjadi pribadi yang banyak bertingkah--tidak, bukannya tidak bisa, tapi tidak mau lagi--hanya agar ayahnya tak merasa sepi. Pribadi periangnya yang dulu hilang semenjak kejadian ayahnya kena hipertensi.

ESREGNET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang