"ASSALAMUALAIKUM BUNDAAA!!! PERMATA HATI PULANG NICH!!!" teriak Chayra sekencang-kencangnya dengan suara nyaring yang ia punya sambil berlari cepat keluar dari mobil Galen.
"Chayra ya Allah cocotmu nak nggak di mana-mana." gumam Galen terheran-heran sambil mengusap dadanya secara dramatis.
Namun rasanya segala tentang Chayra tidak juga berhenti mengejutkan Galen karena setelahnya Galen masih saja hampir dibuat jantungan. "ANAK BUNDA AKHIRNYA PULANG JUGA SAMA SIAPAAAAA?!" yap, teriakan itu menyahut dari dalam rumah.
"Nggak indukan nggak anakan sama aja ternyata." ujar Galen lagi pelan sambil melangkahkan kakinya mendekati posisi Chayra yang sudah berada di depan pintu rumah yang mungkin memang tidak semegah milik keluarganya namun bisa Galen akui kenyamanannya.
"SAMA GOJEK BUN!" balas cewek itu enteng dengan cengengesan dan tatapan meledek kepada Galen.
Galen yang mendengarnya kali ini sudah tidak bisa melawan apa-apa, jangankan untuk adu bacot kembali, sekedar untuk protes saja ia sudah tidak bisa. Tenaganya sudah habis terkuras meladeni tingkah cewek di dekatnya ini yang tidak ada habisnya, belum lagi setelah ia baku hantam secara perdana tadi dengan Xzone.
Namun mata Galen memerhatikan Chayra yang sedang sibuk kesulitan membuka sepatunya, bagaimana tidak kesulitan kalau tangannya sudah beralih fungsi sedang merengkuh banyak jenis makanan dari Mcd yang ia pesan bersama Galen sebelumnya.
"Makanan tuh ditaro dulu di meja kenapa sih, nggak bakal kabur juga." ucap Galen.
Chayra mendengarnya, seketika senyumnya kembali terbit ceria seperti biasanya. "Betul banget omongan lo, boleh tolong bukain sepatu gue nggak? Mohon banget ini mah."
Galen ternganga mendengarnya. "Titisan tuyul emang, buka sendiri! Ogah!"
Tidak lama kemudian, seorang wanita cantik yang Galen perkirakan tidak jauh umurnya dari sang Mama keluar dengan senyuman manis pada wajah terawat itu.
"Lho? Siapa ini? Kok bunda baru liat?" tanya wanita itu terheran-heran sembari menanggapi Galen yang menjulurkan tangannya untuk memberi salam.
"Dibilang gojek juga, nggak percaya." sahut Chayra pelan masih dengan usaha kerasnya membuka sepatu di kedua kakinya. "Ih bantuin kenapa sih len?!"
Mendengar keluhan itu, Galen hanya bisa menghela nafasnya lelah dan akhirnya mengambil posisi jongkok dihadapan Chayra untuk menuruti permintaan cewek sinting di dekatnya, entah apa karena terlalu capek atau apa sampai Galen menyanggupi begitu saja.
"Kakak! Nggak boleh gitu dong nggak sopan ih!" sentak Bunda. "Jangan mau nak, manja ini anak kebiasaan!"
Chayra seketika mempout bibirnya, mengeluarkan jurus andalannya saat mendengar perkataan Bunda. "Kakak capek banget tau bun, jangan ngomel mulu dong."
"Ya, t-"
"Nggak apa-apa kok tante, Chayra emang seharian udah capek di sekolah." bela Galen yang sontak membuat Chayra mendelik tidak percaya.
Tumben sekali bisa diajak kerja sama, pikir Chayra di otaknya.
"Bagus tuh, pacar nya belain! Yaudah sini masuk, bunda kebetulan banget baru selesai masak jadi kalian bisa langsung makan yuk!" ajak Bunda sambil berlalu pergi meninggalkan mereka berdua yg terpaku karena celetukan dari si Bunda.
"Gue nggak conge kan? Apaan tadi? Pacar?" tanya Chayra bingung.
Galen mengangkat bahunya acuh, "Gue laper mau makan." balas cowok itu kemudian berjalan masuk menyusul Bunda ke dalam rumah Chayra.
"Dih?! Gue tuan rumah bisa bisanya ditinggal sendirian?!"
Maka dengan misuh-misuh dan gerutuan yang senantiasa tidak berhenti, Chayra menyusul masuk juga ke dalam tepatnya ke ruang makan yang Chayra dapat lihat kursinya sudah diduduki oleh Bunda juga Galen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Side
Teen FictionVantaside adalah titik mula dimana kisah dari kedua insan tersebut dimulai. _______________ Dilarang keras mencuri dan mengikuti isi dalam buku.