Bab 1

44 5 0
                                    

Pagi hari saat matahari masih begitu hangat menerpa kulit, bel sekolah tanda jam pelajaran pertama dimulai telah berbunyi begitu nyaring. Suaranya benar-benar mampu membuat mood hancur, terlebih untuk satu cewek yang super moody ini, Chayra Shaqueel Nara.

"Neng, aduh! Jalannya agak cepetan dong, bapak takut nih bu Sri keluar masih mergokin bapak buka gerbang jam segini!" keluh si pak Ali yang bekerja sebagai satpam di sekolahnya.

Yang ditegur hanya asik cengengesan sambil berjalan santai memasuki gerbang, tidak peduli raut wajah pucat pak Ali. "Kalem aja pak, bu Sri bobotnya 80 kilo, jadi jalannya lama paling juga duluan saya yang masuk."

Bibir bahkan belum kering sehabis mengucap, di depan sana sudah berdiri bu Sri dengan penggaris besi kejayaannya.

"Sialan, kok tumben udah nyampe situ? Jangan-jangan udah diet tuh guru." gumam Chayra pelan ketika mata mereka tepat saling menatap.

"PAK ALI! JAM SEGINI KENAPA MASIH BUKA GERBANG?! INI JUGA MURID CEWEK SATU BENGALNYA NAUZUBILLAH!!!" sentak bu Sri sambil berjalan cepat kearah mereka. Chayra yang bahkan baru ingin melangkah kabur dari sana harus menelan ludah pahit ketika tas ranselnya ditarik kuat oleh sang guru, ya iya lah kuat tenaganya aja segaban.

"Aduh bu, sekali aja bu, sekali lolosin saya! Saya jamin kalo ibu lolosin saya dari hukuman, saya tobat bu besoknya."

"Heh!" bentak bu Sri sambil melayangkan pukulan pada Chayra dari penggaris besinya yang sontak membuat cewek itu meringis pelan. "Berani ya kamu tawar menawar sama ibu?! Kamu pikir ibu tukang sayur apa, hah?!"

"Ya Allah punya guru bengis banget, besok bikin aduan ke kak Seto enak kali ya." oceh Chayra asal yang semakin memancing emosi bu Sri, si guru BK dengan kekejaman macam petinggi romusha.

"Chayra!!!"

"Eh- eh bu, apaan tuh bu kok dilantai tiga ada yang tonjok tonjokan noh bu!" ucap Chayra sambil menunjuk-nunjuk ke arah belakang tubuh bu Sri yang tentu saja itu jadi kesempatan untuknya kabur dari terkaman beruang kutub.

"CHAYRAAAAA!!!" teriak bu Sri ketika menyadari satu murid langganannya itu kabur begitu saja.

"Neng Chayra lincah ya bu." saut pak Ali cengengesan.

"Lincah udah kaya bayi monyet emang!"

"Astagfirullahalazim! Amit amit jabang baby."

°•°

"Chay," panggil Syren si teman sebangku Chayra dengan pelan.

Pasalnya sekarang lagi berlangsung salah satu pelajaran guru killer, alias pak Eko. Mereka jika masuk pelajaran pak Eko benar-benar tidak bisa bertingkah karena sekali bertingkah harus siap jawab soal matematika yang rumitnya bikin zikiran di papan tulis. Ya tapi kalo tidak bertingkah juga mereka ngantuk, serba salah memang.

"Chayra! Sstt! Kebo banget tidurnya anying!"

Padahal duduk sebelahan, tapi Chayra tidak bangun juga dari mimpi indahnya. Ya, betul sekali, anak itu tidur begitu santai dengan wajah yang di tutupi buku paket setebal dosa.

Syren harus menggibahi sesuatu untuk menahan kantuknya, hanya Chayra juga yang menjadi partner gibahnya. Maka tanpa hitungan, Syren dengan cepat menendang kaki Chayra di bawah sana.

"Anjir!" sentak Chayra kaget pada kakinya. "Sialan lah, kaget kirain jatoh beneran dari gedung." gumamnya pelan.

"Lo pasti kan yang nendang kaki gue? Ngaku lo!" tuduh Chayra sengit pada teman sebangkunya.

Our SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang