PERTEMUAN

26 18 6
                                    

"Entah kenapa, perasaan aneh muncul ketika aku baru melangkah kan satu kaki ku ke area sekolah baru ku ini"

-Farren Anela

Hari ini adalah hari pertama Anela pindah di sekolah barunya. Anela yang kini tengah bersiap-siap pun segera menuju ke mobil dan memasukinya.

Sesampainya di sekolah itu, Anela langsung mengucapkan terima kasih kepada supir pribadi nya itu.

Kemudian Anela berhenti di depan gerbang besar sekolah itu sebelum masuk.

Anela menghirup nafas nya kemudian membuang nya dan tersenyum.

"Semoga aku menemukan seseorang yang ingin aku temui" batinnya.

Lalu Anela segera memasuki gerbang itu. Berjalan dan langsung menjadi bahan sorotan siswa siswi di sana.

"Heh liat geh. Anak baru bukan si?"

"Ehh iya, good looking banget keliatannya"

"Dihhh, good looking bakal kalah ama yang good rekening"

"Aduhh aduhh, tu cewek cantik banget anjir"

"Woy jaga mata, inget couple"

"Mwehehe canda cantik"

"Tapi bener juga, cantik banget njir"

Itulah beberapa kalimat yang dilontarkan para siswa siswi disana. Banyak yang memuji nya dan tidak sedikit juga yang menggunjing nya karena iri jika mengingat bahwa Anela itu benar-benar cantik.

Anela segera berjalan menuju ruang kepala sekolah. Ini hari pertama, biasanya seorang wali dari murid akan ikut hadir. Tapi tidak dengan Anela. Anela memilih sendiri daripada harus bersama wali selain ayah nya. Sedangkan ayah nya sangat sibuk dengan pekerjaan nya.

Di pertengahan jalan-

'Bughh!'

"Awww!" Pekik Anela.

"Oh sorry-sorry gue ga sengaja sumpah. Ada yang luka ga?" Ucap seseorang dengan bertubi-tubi.

Anela menatap pria itu. Tinggi, berhidung mancung, dan kulit yang sedikit hitam namun terlihat manis.

Tunggu.

Tiba-tiba Anela teringat sesuatu. Seperti pernah melihat pria ini sebelum nya.

Flashback On

"Aduhh, gimana ini? Mana udah malem, ujan pula. Sial banget sumpah" gerutu Anela sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya.

Ponselnya lowbat. Dan dia bingung ingin meminta bantuan siapa. Jalanan juga sangat sepi. Untung saja Anela bukan seseorang yang takut dengan keadaan yang menurut orang sangat menyeramkan.

Karena sungguh, jalanan sangat sepi tidak ada kendaraan sama sekali. Ini semua di sebabkan oleh Anela yang melembur sendirian di sekolahnya. Dan malah terjebak hujan di halte sendirian.

"Oyy, ayok ikut gue"

Pandangan Anela teralihkan oleh seorang pria yang kini tengah menghentikan mobil nya di depan halte itu.

Anela bingung. Apa dia teman satu sekolahnya? Tapi ia tidak pernah melihat pria itu sebelumnya.

"Lo siapa?" Tanya Anela.

DESPONDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang