"Hay Kenny!" sapa Yana saat sudah sampai dihadapan mereka.
Kenny dan Rachel tampak sedikit terkejut dengan sapaan Yana.
"Kebetulan banget ya bisa ketemu lo disini," lanjut Yana.
"Lo siapa?" tanya Kenny.
"Gw Yana, kita satu sekolah, gue-" Belum sempat Yana menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong lebih dulu oleh Rachel.
"Lo temennya Aurel kan?"
"Iya," jawab Yana tampak agak ketus.
"Ngapain lo disini?" tanya Rachel lagi.
"Gue habis nganterin Kenzie ke optik."
"Ohh!" respon Rachel datar.
"Kenzie?" Kenny spontan mengucap.
"Iya Kenzie yang kemarin nabrak lo itu," jelas Yana. "Zie sini deh! Lo mau kemana sih?" panggil Yana. Entah kapan Kenzie melepas tangan Yana memilih berada agak jauh darinya.
Mendengar ucapan Yana membuat Rachel curiga sekaligus penasaran. Apa Kenny pernah terlibat dengan dua gadis itu?
Kenzie hanya tersenyum singkat ke Kenny dan Rachel yang sama-sama menoleh ke arahnya.
Yana tertawa canggung. "Yaudah kalo gitu kalian lanjutin aja kencannya, gue sama Kenzie pergi dulu, maaf ya Kenzie emang gitu orangnya, agak cuek! Yaudah selamat jalan-jalan buat kalian!" pamit Yana meninggalkan Kenny dan Rachel berdua saja.
"Yuk Zie kita pergi!"
"Dari tadi kek!"
"Ck, sekali-kali tuh mulut senyum kek susah amat!"
"Gue udah senyum kali!"
"Senyum lo gak ikhlas!"
"Emang!" Jujur sekali jawabannya.
Yana memutar bola matanya heran.
****
Sudah berjam-jam lamanya Kenny dan Rachel berkeliling di mall ini. Bahkan tas belanjaan ditangan Rachel pun sudah banyak.
Dan seperti yang kalian duga, tentunya Kennylah yang membayar semuanya. Rachel sibuk berbelanja sedangkan Kenny hanya mengikuti saja.
"Kita cari makan yuk sayang, laper banget tau!" ujar Rachel.
"Kita pulang aja! Gue capek. Makan dirumah aja apa bedanya? Yang penting kan lo kenyang!"
"Iihh sayang aku kan masih mau berduaan sama kamu, lagian ini masih belom terlalu malem juga." Rengek Rachel.
"Yaudah kalo gitu lo makan sendiri aja, gue mau pulang!"
"Kennyyy! Kok gitu sih? Masa iya aku makan sendirian? Yaudah iya aku ikut kamu pulang."
Pada akhirnya Kenny mengantarkan Rachel pulang ke rumahnya. Rachel sudah turun dari mobil Kenny dan memastikannya benar-benar masuk ke dalam rumah.
Kenny mengambil ponselnya kemudian menghubungi Ryon untuk mencari tahu keberadaan mereka.
'Halo bro!'
"Kalian dimana?"
'Di cafe biasa, gimana kencan lo sama-'
Kenny memutus begitu saja sambungan telepon- nya. Dengan cepat ia menginjak gas dan memutar balik mobilnya. Tak tanggung-tanggung Kenny mengemudikannya, seolah jalanan hanya miliknya sendiri.
Kenny berjalan menuju tempat biasa mereka nongkrong. Dengan gaya coolnya Kenny memutar-mutar kunci mobil dengan satu telunjuk. Lantas ikut bergabung begitu saja dengan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adulescentia
Novela Juvenil"Dan kenapa harus mereka berempat yang jadi kandidat?" Kenzie semakin tidak mengerti arah pembicaraan mereka. "Tapi kalo lo mau denger jawaban gw, gw bakal bilang gak ada yang jelek dari mereka." Belum juga Kenzie menyelesaikan kalimatnya, Yana lang...