Murid- murid duduk di tempatnya masing- masing, bersiap untuk menerima pelajaran pertama, karena pengajar pertama hari ini telah masuk.
Mereka mengeluarkan masing-masing buku dan alat tulis yang mereka butuhkan sebelum guru mulai menjelaskan materi. Seperti biasa, Shani memasang earphone di salah satu telinganya. Entah kenapa dia hanya bisa fokus belajar jika diiringi dengan lagu- lagu favorit yang sudah ia buatkan daftar putar sendiri.
Ketukan terdengar dari pintu kelas, 2 orang anggota OSIS berdiri diluar.
"Iya? Ada apa ya mas?" Tanya Guru Matematika.
"Permisi bu, kita dari OSIS mau manggil Shani Indira. Mau ada yang kita kasih tau soalnya." Ujar mereka.
Jinan menyenggol lengan Shani, Ia mendesis pelan memerintahkan Jinan untuk diam.
"Yasudah kalo begitu saya kasih izin. Shani?"
"Iya bu, saya permisi dulu," Shani bangkit dari bangkunya, menghampiri dua orang diluar kelasnya itu.
"Ada apa ya kak?" Tanyanya.
"Kita ke ruang OSIS dulu aja, nanti dikasih pengumuman disana," Jawab mereka singkat, lalu berjalan pergi dengan Shani mengikuti dibelakangnya.
Dia cukup mengenal salah satu dari mereka. Walaupun keduanya perempuan, tapi dia cukup dekat dengan satu yang berkulit coklat eksotis, iacukup terkenal karena suaranya yang indah dan juga teman sekelas pacarnya, sedang satu lagi pernah menjadi saingannya untuk mendapatkan Gege. Itulah kenapa dia sempat tidak suka pacarnya itu menjadi OSIS.
Shani mempercepat langkah, menjajarkan diri dengan satu yang ia lumayan kenal itu.
"Psssss..kak Sisca," Panggilnya pelan.
"Kak Sisca..."
Sisca menoleh kanan kiri mencari sumber suara dengan ekspresi polos.
"Kaaaakk..." Ia menggoyang- goyangkan lengan Sisca.
"Gua kira siapa yang manggil. Ada apaan Shan?" Tanyanya.
"Tau ga Gege kemana? Masa lama banget dia bolos, ga ngabarin lagi." Keluh Shani.
"Gege? Oh Gery maksudnya? Gatau juga. Kan emang gajelas orangnya, lu bisa- bisaan segala suka." Omelnya.
"Hmmmm...makasih deh kak," Merasa kecewa dengan jawaban Sisca, ia kembali mengikuti dari belakang.
Mereka sampai di ruang OSIS, beberapa anggota lain nampak duduk di sekitar dengan 1 guru yang merupakan kesiswaan. Ada dua kursi ditengah yang salah satunya sudah diduduki oleh siswa dengan posisi memunggunginya.
"Shani silahkan duduk." Pinta kesiswaan. Shani mengagguk.
Ia duduk. Menengok cowok disebelahnya itu. Helmi.
"DIH KENAPA ELU?" Ucap mereka berbarengan.
"Heh heh udah. Nanti aja ribut rumah tangganya dilanjutin." Kata Sisca.
"Silahkan pak."
"Jadi gini. Kalian berdua dipilih sama sekolah buat ikut lomba cerdas cermat se-DKI Jakarta, sebagai tim." Jelas sang guru.
"HAH?! SAMA DIA PAK? GAK!" Bentak mereka berbarengan sambil menunjuk satu sama lain.
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Garcon Le Fleur
FanfictionHubungan kadang bisa jadi rumit, bahkan disaat kamu merasa bahwa kamu sudah sangat paham akan pasanganmu. Jadi apakah hubungan Shani dan pacarnya Gery (Gege), kakak kelas setaun diatasnya yang memiliki toko bunga sendiri itu akan baik-baik saja?