51

800 94 8
                                    

Hari ketiga Twice berada di Jeju. Pagi ini mereka sudah bersiap untuk melakukan syuting di salah satu pantai di Jeju.

Handphone Jeongyeon masih berada ditangan Nayeon. Semua member tau karna saat mereka menghubungi atau mengirimkan pesan. Mereka tau itu bukan Jeongyeon tapi Nayeon.

Mereka hanya tersenyum melihat wajah masam Jeongyeon. Mereka tau pasti Jeongyeon membuat masalah lagi. Anak itu memang sangat suka mencari masalah padahal dia juga tau resikonya apa.

Profesional tetap dijunjung tinggi oleh mereka. Mereka boleh memiliki masalah tapi ketika sudah berada dilingkungan kerja mereka harus profesional seakan tidak terjadi suatu masalah apapun.

Mereka melakukan syuting sampai tengah malam tapi tidak hanya dipantai melainkan didalam ruangan juga.

Kepulangan mereka ke Seoul juga sudah ditentukan atas kesepakatan mereka bersama dan member yang paling usil mendapat kepulangan paling terakhir. Itu juga termasuk salah satu hukuman dari Nayeon.

Jihyo pulang bersama Maknae Line. Mina di masukkan ke dalam Maknae Line dan dia senang karna mendapat julukan itu walaupun hanya sesaat.

Nayeon mendapat tanggungjawab untuk mengawasi Momo dan Sana.

Mereka berdua mempunyai tanggungjawab itu sebagai member tertua dan juga sebagai Leader.
.
.
.
.
.
Helaan nafas dikeluarkan Jeongyeon yang sedang duduk dibalcon kamar hotelnya. Dia ditinggalkan membernya namun handphonenya dikembalikan sebelum Nayeon pergi ke bandara.

"Bukankah mereka sangat kejam meninggalkanku sendirian disini?? Ya walaupun masih ada beberapa staff disini.. Gadis itu juga tidak membolehkanku pergi kemana pun.. Dasar Im Nabong.."

Jeongyeon menyeruput Ice americanonya.

*ting*
Jeongyeon mendapatkan notifikasi dari Seungyeon unnie.

Seungyeon unnie

"Jeongyeon-ah.. Nanti datanglah ke bioskop bersama Sana.. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya.."

"Apa unnie begitu merindukannya?? Unnie bahkan tidak begitu merindukan ku sepertinya.."

"Hahahaha.. Kau adikku.. Aku lebih sering bertemu denganmu dari pada Sana.. Jadi aku wajar merindukan Sana.. Dia adikku ingat itu.. Kau harus membawanya ke bioskop.."

"Kau akan memberikanku apa jika aku membawa Sana ke bioskop??"

"Apapun yang kau minta akan aku berikan.. Tapi jika kau gagal membawa Sana ke bioskop.. Kau harus memposting semua tentang filmku di Instagram Twice.."

"Ok.. Call"

"Apa kau sudah tiba di Seoul??"

"Ani.. Aku pulang paling akhir dan sendirian.."

"Waeyo?? Apa itu persetujuan kalian atau kau membuat masalah dengan Nayeon atau Jihyo??"

"Wahh.. Unnie kau sangat tau kami.. Kau seperti member ke 10 kami.. Hahahaha"

"Aku member yang tak dihitung oleh PD-nim mu.. Jadi jelaskan sekarang juga.."

"Semua yg unnie katakan benar.. Kami memang mengatur kepulangan agar tidak terlalu menimbulkan keramaian di airport.. Juga karna aku membuat masalah dengan Nayeon unnie.."

"Sudah aku duga.. Apa yang kau lakukan hingga kau berakhir pulang sendirian??"

"Aku telat minum obat dan vitamin.. Aku tidak berniat seperti itu aku hanya main game sebentar lalu minum obat tapi dia datang lalu mengambil paksa handphoneku dan baru dikembalikan tadi sebelum dia berangkan ke airport.."

"Yakk!! Kau memang pantas mendapatkannya.. Kau tau semua orang khawatir denganmu makanya mereka seperti itu.. Awas saja kalau kau pulang nanti akan aku laporkan ke Appa agar mobilmu disita lagi.."

"Yahhh... Unnie hajima.. Jangan laporkan ke Appa.. Aku tidak mau mobilku disita lagi oleh Appa.."

"Makanya jangan membuat masalah lagi dengan mereka.. Arraseo??"

"Ne ommonim.."

Mereka mengakhiri pesan itu sampai disana.

Namun ketika handphone ingin diletakkan, sebuah panggilan datang.
Senyumnya mengembang setelah melihat siapa yang memanggil.

"Yeoboseo.."

"Kami sudah sampai di dorm.."

"Apa kau masih marah padaku??" Jeongyeon bertanya karna suara Im Nayeon masih saja sedingin kutub es padanya.

"Kalau aku masih marah.. Aku tidak akan menghubungimu.. Aku hanya sedang badmood.."

"Ahh.. Aku kira masih marah.. Lalu apa yg membuat moodmu rusak??"

"Aku tidak mendapatkan makanan yg aku inginkan.."
Jeongyeon tertawa mendengarnya.

"Pesanlah makanan lain kalau yang kau mau tidak ada.. "

"Aku tiba-tiba ingin ke restoran Appa Yoo..."

"Lain kali kita akan kesana.. Kau baru saja sampai jadi jangan coba2 untuk pergi ke restoran Appa.. Itu cukup jauh dari dorm.. Pesanlah makanan lainnya.."

"Arraseo.. Apa kau sudah makan??"

"Sudah dan sudah meminum vitamin juga obatku.."

"Anak Pintar.. Kenapa tidak dari kemarin kau menjadi anak baik seperti ini hmm?? Kau sangat suka sekali aku marahi.."

"Hehehe.. Mianhae.. Terkadang wajahmu ketika sedang marah dan mengomel sangat lucu.."

"Hahh.. Baiklah.. Aku akan mandi dulu.. Nanti aku hubungi lagi.."

"Areaseo.. Bye.."

"Bye.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
tbc Once.. 😁


REPEAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang