Chapter 16

1.5K 125 21
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

.
.
.
warning...
typo bertebaran...

Revisi setelah selesai FF nya

selamat membaca ya...
.
.
.
.
Sebelumnya.....

Untuk waktu singkat, menjunjung tinggi tanggung jawab adalah hal terakhir yang Yibo pikirkan....
.
.
.
Yibo diguncang cukup keras dalam sekejab mata dan bagaikan remaja tak berpengalaman, ia begitu berhasrat untuk bercinta dengan Xiao Zhan. Dan ia terangsang kembali hanya dengan mengenangnya. YIBO MENYADARINYA......

Ia menahan erangan frustasinya, menyadari ia tidak bisa memuaskan hasrat itu dalam waktu dekat. Dan mungkin tak akan pernah, apabila Xiao Zhan mengetahui apa yang telah dilakukannya.

Sambil bersandar pada ayunan, Yibo memandang ke langit abu abu bertabur bintang tetapi pikirannya tetap pada Xiao Zhan.

Apakah Xiao Zhan akan membencinya bila ia mengetahui yang sebenarnya? Mungkin saja, Yibo mengakui. Ia menyesali hal itu, tetapi pilihan apa lagi yang dimilikinya? Xiao Zhan dan bayi itu adalah tanggung jawabnya.

Xiao Zhan tidak akan mengerti kebutuhan Yibo untuk melindungi dia dan bayinya. Tetapi, mengapa Xiao Zhan harus mengerti? Dibesarkan dalam lingkungan tempat penerimaan masyarakat bersamaan dengan nama baik keluarga dan kekayaan, Xiao Zhan tidak memahami seperti apa rasanya jika ia dan anaknya tidak diterima atau tidak disambut dengan baik di masyarakat.

Tetapi ia Wang Yibo...memahaminya. ia memahami bagaimana pintu - pintu yang kini terbuka untuk Xiao Zhan akan mendadak tertutup, undangan - undangan akan berhenti dan langganan elitenya akan menjauhi toko perhiasannya, sekali tersebar berita bahwa ia hamil tanpa suami serta menyangkut gender nya yang sangat tak biasa akan kehamilan.

Dunia bisa saja memasuki era modern, tapi dilingkungan masyarakat tempat Xiao Zhan tinggal, keadaannya mirip dengan zaman victoria a.k.a masih terkesan tradisional dan kolot. Xiao Zhan akan menjadi orang buangan. Tanpa nama keluarga untuk melindunginya, bahkan teman - temannya pun akan membuangnya.

Dan hal itu tidak baik bagi Xiao Zhan bahkan lebih buruk lagi, bagi bayinya.

Kemarahan menyelimuti diri Yibo, hanya karena teringat bagaimana Xiao Zhan dan bayi mereka akan menjadi korban bisikan - bisikan licik dan pandangan - pandangan sok tahu; kalau teringat akan kekejaman yang pernah ia derita ketika dibesarkan di sini.

Yibo memahami dengan sangat baik, bagaimana rasanya bila dianggap tidak cukup baik.

Sialan, bukankah ayah Xiao Zhan memperlakukannya demikian? Mengingatkannya bahwa dirinya hanyalah seorang anak haram?

Sambil mengusap wajahnya, Yibo berjuang mengendalikan emosinya. Ia memikirkan hasil penyelidikan Chen Yu sang detective yang telah disewanya. Apakah ia telah melakukan sesuatu yang benar atau tidak, tidak penting lagi karena sekarang sudah terlambat untuk mundur.

LOVING YOU | Yizhan (MPREG) | SlowupWhere stories live. Discover now